Friday, February 8, 2013

Contoh Kasus : Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Mesin Dinamo Pabrik


Contoh Kasus : Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Mesin Dinamo Pabrik

“Bagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang Berputar”

            Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00.
            Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

Analisa :
TAHAPAN PENYEBAB

·         Penyebab Umum
Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang berputar
·         Penyebab Terperinci
Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih penggunaan pakaian kerja.
·         Penyebab Pokok
Kebijakan pabrik Perusahaan
Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.
Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai
kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja


Analisa :
Strategi Pengendalian

·         memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatati dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.
·         selama melakukan proses pekerjaaan yang berbahaya, seperti pembersihan mesin, penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus berhenti beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka mesin harus dikunci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas.
·         Operator mesin ataupun alat produksi lainnya sebailrnya diberi peringatan setiap sesudah dan sebelumnya mengoperasikan apakah ada petugas yang masih disana ataupun tidak. sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga dan tanggap dengan tanggung jawabnya.
·         Seluruh tugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerjaa harus bertanggung jawab menjalankan penanggulangan kecelakaan, rencanaa penanganan darurat, serta melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian.
·         Komunikasi antar pegawai hams selalu terjaga dengan baik agar saling memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang kecelakaan yang terjadi.

Share :

1 komentar:

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com