Monday, March 18, 2013

Multi Level Marketing


Sejarah Multi Level Marketing
Tracy (2008 : 2) “Tradisi sistem penjualan MLM sebenarnya amatkuno karena sistem ini menggambarkan sejumlah prinsip penjualan dan pengorganisasian yang telah terbukti sangat berhasil selama ini”.
 MLM memasukkan prinsip-prinsip penjualan langsung yang kembali   ke jaman pra-industri. Ketika seorang penjual produk hanya dengan mengontak teman-teman dan tetangga-tetangga atau mendirikan sebuah kedai di pasar sederhana, pasar dialun-alun, atau bahkan di pinggir jalan. Disamping itu MLM juga didasarkan pada prinsip dan penyebaran gagasan melalui jaringan pribadi dan sosial, yang memiliki daya ampuh dalam mengubah sikap dan mentransformasikan suatu masyarakat perhatikan dahulu bangsa Yahudi dan Nasrani berkembang dari satu orang  ke orang lain dalam sebuah komunitas yang sedang berkembang.
MLM menitiberatkan pada kekuatan kontak pribadi dan persuasi dalam penjualan, dimana si penjual berfungsi lebih dari sekedar sebagai seorang juru tulis yang mencatat hasil penjualan. Seiring dengan berkembangnya revolusi industri, mereka yang terlibat dalam penjualan langsung  tidak hanya menjual produk mereka sendiri, tetapi semakin banyak menjadi perwakilan perusahaan yang lebih besar. Sebagai kompensasinya, mereka menerima komisi atas penjualan  penjualan yang dilakukan.
Pada tahun 1940an, penjualan langsung memberi corak baru dengan munculnya perusahaan Multi Level Marketing pertama Nutriline Systems dan Stanley Home Products. Perbedaannya adalah penjual tidak hanya mendapatkan komisi atas produk yang dijual, tapi juga memperoleh bonus atau ekstra penghasilan karena merekrut  orang lain turut berpartisipasi menjual produk. Struktur komisi direkatkan lebih dari satu tingkat. Oleh karena itu, istilah multi-level pertama-tama dipakai untuk jenis penjualan semacam ini, meskipun seperti yang telah dikemukakan, pengembangan struktur multi-level berjalan sejak jaman dahulu.
Pada tahun 1950-an, Amway dan Shaklee memberikan kontribusi cerdas dalam pemasaran dan penataan organisasi bagi industry MLM. Sebagai hasilnya masing-masing perusahaan ini  mengembangkan jaringan penjualan masif untuk memasarkan produk alat rumah tangga dan kesehatan. Dewasa ini kedua perusahaan ini memiliki satu juta distributor dan keduanya mencatat nilai penjualan sekitar $2miliar.
Dengan pendekatan yang agak sedikit berbeda dan dengan ciri khas demo party plan yang dilakukan oleh jaringan konsultan yang terlatih Mary Kay  meluncurkan sebuah produk perawatan kulit dan kosmetik yang beromset jutaan dolar pada tahun 1950an. Dalam program penjualan ini, seorang distributor bekerjasama dengan tuan tumah untuk merancang demo dan pesta penjualan.
Selama jangka waktu tertentu, sebagian orang mempertanyakan legalitas rencana penjualan dengan sistem MLM. Amyway mengakhiri perdebatan dengan pemerintah AS sekiar hampir satu dekade lamanya. Akan tetapi berdasarkan keputusan pada tahun 1970, rencana penjualan multi level amyway memperoleh sertifikat kesehatan. Sejak itu, pontu gerbang menuju derasnya industry MLM telah terbuka lebar. Termasuk beberapa perusahaan yang kemudian terkenal, sepe-
rti Forever Living Herbalife, dan Neolife yang masing-masing  mempunyai lebih
dari 50000 distributor.

Pengertian Multi Level Marketing
Menurut Apli (2010, www.Apli.or.id) Multi Level Marketing (MLM) merupakan pemasaran Direct Selling yang sedang berkembang di Indonesia akhir-akhir ini. Multi Level Marketing adalah metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem penjualan langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang  atau pun jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan didalam kelompoknya.

 MLM Leaders (2007 : 20) “Multi Level Marketing (MLM) adalah salah satu strategi pemasaran dengan membangun saluran distribusi dengan memindahkan produk jasa langsung ke konsumen”.
Multi Level Marketing merupakan konsep pemasaran yang lugas (tetapi menggairahkan) dan sering tidak di pahami dengan tepat serta kurang dihargai sebagai sebuah peluang bisnis yang serius untuk meraih kekayaan. MLM adalah sebuah penggerak ekonomi yang hebat pendapatan berbanding langsung dengan usaha.
Menurut Santoso (2008 : 28) Secara umum Multi Level Marketing adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun gabungan antara keduanya.

Dengan kata lain, Multi Level Marketing disebut juga dengan pemasaran jaringan, dan sebagian orang menyebutnya Direc Selling atau penjualan langsung.

Sistem Pemasaran MLM secara umum
Kisata (2005: 12) “MLM adalah sebuah bisnis menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya”.
 Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan di bawahnya.  Perekrut disebut upline sedangkan yang merekrut disebut downline
Ada beberapa keuntungan konsep MLM yang membuat MLM lebih unggul dengan usaha lainnya, yakni:
1.      Pemutusan rantai distribusi
Jalur distribusi MLM: pabrik à distributor à konsumen
Setiap penambahan jalur distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan dan biaya operasional yang dibebankan ke punjualan produk.
2.      Personal Franchise
Konsep MLM memungkinkan kita untuk membeli sebuah sistem usaha yang telah terbukti berhasil dan jika diterapkan kecendrungan berhasilnya tetap tinggi dan tidak perlu biaya tinggi dan juga bisa menawarkan ke orang lain untuk menjadi bagian dari jaringan kita.
3.      Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap memsponsori seseorang, berarti kita telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Kita tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang ingin bergabung. Kita juga berhak mensponsori ke mana saja kita suka, tanpa batasan wilayah
4.      Penghematan biaya iklan
Setiap distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional
5.      Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM  yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha sendiri dengn modal kecil, tanpa resiko, dilatih, dan tidak butuh tempat khusus.
6.      Mengurangi biaya salesperson
Setiap distributor MLM secara langsung maupun tidak langsung adalah sales person sekaligus konsumen setiap perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih konsultan bawahannya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor.
Namun ada juga perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk melatih distributor mereka distributor yang terpilih diikutkan kepelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut menjadi professional dan berwawasan luas.
MLM adalah satu bisnis yang menghasilkan passive income uang sangat besar. Passive income adalah penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja lagi, dan memberikan kebebesan waktu. MLM juga memberikan kesempatan bagi orang muda untuk bisa sukses lebih cepat.
Perusahaan MLM memberikan rencana pemasaran yang jelas, dimana asal keuntungan, tingkat atau posisi yang bisa dicapai, bagaimana passive income didapat, dan bahwa jaringan kita tidak dapat diambil dengan sesuka hati oleh siapapun. Sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan sudah terbukti ampuh dalam membangun kecepatan dan kesuksesan dalam bisnis.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com