Kesenjangan Sosial
a . Pengertian
Kesenjangan sosial diartikan sebagai
kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan
primer, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja,
dapat berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana
perjuangan hak azasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir, dan
lain-lain.Menurut Abad Badruzaman (2009;284) kesenjangan sosial adalah suatu
ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat sehingga menjadikan suatu
perbedaan yang sangat mecolok. Atau dapat juga diartikan suatu keadaan dimana
orang kaya mempunyai kedudukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pada orang
miskin.
b . Faktor - Faktor Penyebab
Kesenjangan
sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat sehingga mencegah
dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan
yang tersedia. Secara teoritis sekurang kurangnya ada dua faktor yang dapat
menghambat.
Pertama,
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal),terdiri
dari : rendahnya
kualitas sumberdaya manusia karena tingkat pendidikan yang rendah (
keterampilan ), tingkat kesehatan rendah dan adanya hambatan budaya kemiskinan.Kesenjangan sosial dapat muncul sebagai
akibat dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang itu
sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah pada
nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai orientasi kehidupan masa
depan. Dalam penjelasan Lewis (1969), kesenjangan sosial tipe ini muncul karena
masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan kemiskinan.
Kedua, faktor-faktor yang berasal dari luar
kemampuan seseorang(eksternal). Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-peraturan
resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau memperkecil akses seseorang
untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain,
kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak
mempunyai kemampuan sebagai akibat keterbatasan atau rendahnya kualitas
sumberdaya manusia, tetapi karena ada hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan
struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah satu penyebab munculnya
kemiskinan structural. Alfian, Melly G. Tan dan Selo Sumarjan (1980:5)
mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan kemiskinan struktural adalah kemiskinan
yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat
itu tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya
tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural meliputi kekurangan fasilitas
pemukiman, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikatif, kekurangan fasilitas
untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan peluang kerja dan kekurangan
perlindungan hukum.
No comments:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.