Sebab Terjadinya Kesenjangan Sosial di
Indonesia
Beberapa penyebab terjadinya kesenjangan sosial
dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Ekonomi
Kesenjangan
sosial sangat erat hubungannya dengan aspek ekonomi. Kemiskinan menjadi salah
satu faktor yang mendominasi terjadinya kesenjangan sosial. Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya kesenjangan
sosial.Banyak orang menganngap bahwa kemiskinan merupakan suratan takdir yang
disebabkan oleh sifat malas, tidak kreatif dan etos kerja rendah.Pada dasarnya
inti kemiskinan itu terletak pada kondisi yang disebut perangkap
kemiskinan,yang terdiri dari : kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik,
keterasingan / kadar isolasi, kerentaaan, ketidakberdayaan. Sedangkan beberapa
ciri budaya kemiskinan antara lain seperti : fatalisme, rendahnya tingkat
aspirasi, rendahanya kemauan mengejar sasaran,kurang melihat kemajuan pribadi,
perasaan ketidakberdayaan / ketidakmampuan, perasaan untuk selalau gagal,
perasaaan menilai diri sendiri negatif, pilihan sebagai posisi pekerja kasar,
tingkat kompronis yang menyedihkan.
Selain kemiskinan penyebab kesenjangan sosial yang terjadi dari aspek ekonomi adalah kurangnya lapangan pekerjaaan. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih. Adapun faktor - faktor penyebab pengangguran itu sendiri antara lain seperti :
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan
pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha
b . Aspek Sosial
Perbedaan status sosial
dalam masyarakat dapat menjadi alasan mengapa kesenjangan sosial itu terjadi di
Indonesia.Status sosial itiu muncul karena adanya stratifikasi dalam masyarakat
.Hal itu dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari misalnya kedudukan
antara majikan dan pembantu, banyak orang menganggap bahwa pembantu mempunyai
kedudukan yang rendah daripada majikan, kedudukan antara kuli dan mandor ,
kedudukan antara sarjana dengan lulusan SMA, dsb.
c .Aspek Politik dan Hukum
Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang
harus memandang warganya memiliki hak dan kewajiban secara politik serta
perlakuan sama di muka hukum. Kebijakan politik ekonomi pemerintah yang
cenderung KKN dan mendukung konglomerasi ekonomi, sudah pasti menghasilkan
ketidakmerataan pengelolaan sumber daya alam yang ada sehingga berdampak pada
munculnya kemiskinan.
Secara hukum, setiap warga negara memiliki
perlakuan yang sama di mata hukum. Tapi masih banyak aparat pemerintah penegak
hukum yang tidak mau mendengarkan jeritan rakyat kecil atau miskin. Salah satu
contohnya adalah diskriminasi tahanan kasus pidana antara orang kaya dan orang
miskin. Seorang kaya yang terlibat kasus korupsi mendapatkan fasilitas mewah
bagai tinggal di hotel. Sementara seorang miskin yang terlibat kasus kasus
pidana kecil saja, seperti mencuri sebuah melon atau dua biji kakau, mereka
diperas dan diperlakukan semena-mena oleh aparat penegak hukum. Bahkan dengan
masih tingginya kemiskinan di Indonesia saat ini, masih banyak pemimpin kita
yang tega melakukan korupsi, padahal di sisi lain masih banyak orang miskin
yang membutuhkan uang dari pada mereka.
PengertianMasyarakat
Masyarakat seperti yang disebutkan diatas merupakan
istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup
manusia.Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari
kata Latin socius, yang berarti "kawan". Istilah masyarakat
itu sendiri berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti " ikut
serta, berpartisipasi ". Banyak para ahli mendefinisikan masyarakat,
seperti Smith, Stanley dan Shores
mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang
terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok
yang berbeda. (Smith, Stanley, Shores, 1950, p. 5). Sedangkan Znaniecki
menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik
para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu
selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu
masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam
suatu organisasi. (F Znaniecki, 1950, p. 145).Berbeda dengan Parson yang
menjelaskan bahwa suatu sistem sosial di mana semua fungsi prasyarat yang
bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara ajeg (tetap) disebut
masyarakat.Dari berbagai pendapat diatas
maka W F Connell (1972, p. 68-69)
menyimpulkan bahwa masyarakat adalah (1) suatu kelompok orang yang berpikir
tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi,
sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam
rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls
tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok,
sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan,
(3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang
mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang
terorganisasi.
No comments:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.