Thursday, March 21, 2013

EFEKTIFITAS PENGURANGAN HALITOSIS


Perawatan halitosis merupakan perawatan dari keadaan penyebab. Terutama terhadap kebersihan mulut setiap selesai makan (1). Ada berbagai macam pasta gigi (1) maupun agen lain seperti oxidizing lozenge (6) dan obat kumur, yang dapat menyamarkan atau mengurangi halitosis ini.
Halitosis yang berkaitan dengan kondisi gigi-geligi dapat dikurangi dengan cara pasien disarankan untuk memperbaiki higiena oralnya yaitu diajari cara m6mbersihkan rongga mulut secara efektif agar pasien dapat membersihkan ruang, interdental dan daerah lainnya dimana makanan mudah menumpuk.
Menyikat gigi yang disertai dengan membersihkan permukaan lidah dapat mengurangi level VSC. Rongga mulut merupakan sumber metil merkaptan dan hidrogen sulfida yang paling penting. Pengurangan yang signifikan terhadap konsentrasi kedua komponen ini telah dilihat melalui menyikat gigi, menyikat lidah; menyikat gigi dan lidah, makanan dan penggunaan dari larutan kumur antiseptik.
Tindakan preventif yang paling baik untuk mengatasi halitosis ini adalah memelihara higiena oral sebaik mungkin (12) misalnya membersihkan gigi setelah selesai makan dengan cara menyikat gigi dengan mempergunakan pasta gigi yang mengandung fluor dan yang lebih efektif untuk mengurangi konsentrasi VSC di rongga mulut yaitu membersihkan permukaan lidah(x).
Banyak penderita halitosis yang mengunyah permen karet untuk mengatasi bau mulutnya dimana selain meningkatkan aliran saliva, gerakan mengunyah yang melibatkan otot-otot pengunyahan, pipi dan lidah akan membantu menyingkirkan dan mengurangi penumpukan sisa makanan, sehingga meningkatkan fungsi cleansing dari rongga mulut(6). Walaupun demikian, permen karet tidak efektif mengatasi halitosis.
Salah satu agen yang dapat mengurangi halitosis adalah oxidizing lozenge dimana melalui spoon test ditemukan bahwa hanya oxidizing lozenge dengan sifat mengoksidasi yang kuat dapat mengurangi halitosis pada permukaan lidah secara signifikan dan biasanya selama 3 jam setelah digunakan.
Berkumur merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak dulu untuk menjaga higiena oral. Halitosis berhubungan erat dengan penggunaan obat  kumur ini karena memiliki sifat mereduksi plak, gingivitis. Begitu juga dengan level VSV.
Obat kumur ini banyak jenisnya dan semuanya mempunyai khasiat mengurangi bau pernafasan.) Beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk menilai sejauh mana efektifitas obat kumur tersebut dalam mengurangi halitosis.
Obat kumur yang dibandingkan yaitu obat kumur yang mengandung minvak (TPM) dan obat kumur yang banyak diperdagangkan yaitu yang mengandung klorheksidin 0,2 % Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa klorheksidin lebih efektif dalam mengurangi halitosis dibandingkan dengan TPM. Klorheksidin   efektif mengurangi level  volatile sulf da, plak dan mikroorganisma rongga mulut. Kayrouz, dkk telah menunjukkan bahwa level ba,.kteri aerob rongga mulut dapat berkurang sampai 5 jam setelah berkumur dengan klorheksidin 0,12 %.

No comments:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.