Thursday, March 21, 2013

KEMOTERAPI


Pengertian
            Kemoterapi adalah suatu terapi yang diberikan dengan obat-obatan tertentu yang sangat kuat efeknya (antikanker). Terapi ini bisa diberikan melalui mulut atau berupa suntikan pada pembuluh darah. Pengobatan ini biasnya harus diberikan secara berulang-ulang dengan siklus yang berlangsung antara tiga sampai enam bulan. (Aqila Smart, 2010).

Tujuan Kemoterapi
            Tujuan dari kemoterapi yaitu memberantas secara tuntas atau menyeluruh dari penyakit kanker. Pengontrolan yaitu memperpanjang kelangsungan hidup dan menghambat petumbuhan sel kanker paliatif dengan cara menghilangkan gejala yang berhubungan dengan proses penyakit kanker. (sukardja, 2005)

Jenis Obat Kemoterapi
Menurut Gale (2005), ada beberapa jenis dari obat kemoterapi.
a.       Agen pangkelat
      Agen yang bekerja dengan interaksi secara kimiawi DNA selular untuk mencegah reflikasi sel. Efek samping utama dari jenis ini meliputi supresi sum-sum tulang, mual, mintah, disfungsi gonad. Contohnya adalah busulfan, carboplatin, chlorambusil, cisplatin, dacarbazine, thiotepa, melphalan.
b.      Anti metabolik
      Membunuh sel-sel kanker dengan memblok sintesa DNA dan RNA dengan meniru struktur metabolik esensial secara kimawi yaitu nutrien essensial untuk metabolisme sel normal. Efek samping yang umum adalah stomatitis, supresi sum-sum tulang dan diare. Contohnya adalah cytaragine, floxurudine, hydroxyurea, methotrexate.
c.       Anti biotik anti tumor
      Obat yang bekerja dengan beberapa mekanisme yang berbeda untuk memproduksi efek sitotoksik. Kerja primer untuk memproduksi helai perusak tunggal atau ganda pada DNA. Efek samping meliputi supresi sum-sum tulang, mual, muntah, fibrosis paru, ulserasi kulit, toksisitas jantung. Contohnya adalah bleomycin, dactinomycin, daunomycin, idarubicin, doxorubicin.
d.      Tanaman Alkaloid
      Agen yang bekerja dengan kristalisasi mikrotubular mitotik kumoparan protein selama metafase dimana mitosis berhenti yang menyebabkan sel mati. Efek samping mielosupresi, neurotoksisitas yang meliputi neuropati perifer dan paralitik ileus. Contohnya adalah ekoposide, vinblastine, vincristine, taksol, tenaposide.
e.       Agen lain
      Agen yang mekanisme kerjanya berbeda dengan kelas-kelas umum dan efek sampingnya sangat bervariasi. Contohnya elpar, novantrone, matulane, nevelvine, lysodren.
f.       Agen Hormonal
      Bekerja pada tumor yang tergantung pada lingkungan yang harmonal spesifik untuk tumbuh, dengan menghancurkan lingkungan hormon atau menambah hormon yang mempunyai efek berlawanan dari efek hormon, pertumbuhan tumor dirusak dan dihentikan. Efek sampingnya hipertensi, retensi cairan hiperglikemia, ulserasi, osteoporosis, emosi labil, rentan terhadap infeksi meningkat, demam, nafsu makan meingkat. Contoh jenis ini adalah tamoxyfen (nolvadex).

Prinsip-Prinsip Kemoterapi
            Kemoterapi bekerja melawan sek dala proses pembelahan dimana lebih efektif saat inti tumor kecil dibandingkan dengan inti tumor yang besar karena inti tumor yang besar mempinyai fraksi pertumbuhan yang renadah dan kurang responsif. Sedangkan inti tumor kecil biasanya mempunyai fraksi pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih sensitif terhadap kemoterapi.
            Semakin tepat ukuran dosis yang digunakan makin besar sel kanker yang akan terbunuh dan kombinasi beberapa agen kemoterapi lebih efektif daripada dosis tunggal (Gale. 2005).

Cara Pemberian Kemoterapi
a.      Intravena
      Pemberian intravena untuk terapi  sistemik, dimana obat telah melalui jantung dan hati baru sampai ke tumor primer.
b.      Intra Arteri
      Pemberian itntra arteri adalah terapi regional melalui arteri yang mensuplai darah ke daerah tumor dengan cara infus intra arteri menggunakan kateter dan pompa arteri. Infus intra arteri digunakan untuk memberi obat selama beberapa jam atau hari. Setelah melalui tumor, obat keluar melalui vena ke sirkulasi umum. Pemberian intra arteri dapat menaikkan dosis obat langsung kedalam tumor, menaikkan efek obat yang kurang stabil karena secara cepat dan langsung masuk ke dalam tumor dan mengurangi toksisitas.
c.       Perfusi Regional
      Cara untuk memberikan obat dengan dosis tinggi langsung ke daerah tumor tanpa menimbulkan toksisitas pada sirkulasi umum, dengan cara sirkulasi ekstra korporal menggunakan mesin jantung paru.
d.      Intra Tumoral
      Obat langsung disuntikkan ke dalam tumor, cara ini tidak dianjurkan karena dapat melepaskan sel kanker dari tumor induknya.
e.       Intracavitair
      Obat disuntikkan atau diinhalasi ke dalam rongga tubuh, seperti intra pleura,perikardial,vesikal atau tekal.
f.       Topikal
      Obat dioleskan pada bagian kanker bagian luar misalnya 5-fluorouracil. (sukardja, 2005)

No comments:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.