Saturday, November 9, 2013

Defenisi SWOT ANALISIS

SWOT ANALISIS  - Redefinisi SWOT Analisis : Adanya tingkat persaingan yang ketat dan perubahan yang cepat menyebabkan adanya redefiisi terhadap SWOT analisis : 

Konsep lama : 
Kekuatan (S) “lawan” diterjemahka sebagai ancaman (T) bagi perusahaan.Oleh karena itu kita harus menghancurkan dengan kekuatan kita.Sebaliknya kelemahan (W) “lawan diterjemahkan sebagai peluang kita dimana pendekatan ini berarti melakukan pendekatan Win Lose Solution. 

Konsep Baru : 
Kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan untuk menutup kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya jangka panjang antara 2 atau lebih badan usaha / organisasi untuk menyatukan, menukar dan atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai tujuan bersama. 

Keunggulan suatu perusahaan terdiri dari dua bagian : 
Comparative Advantage : 

Keunggulan dalam memiliki : 
Sumber daya yang berlimpah, iklim yang mendukung, tenaga kerja yang murah dan mudah diperoleh, lokasi strategis dan keamanan yang baik. 
Skala usaha yang besar dan modern, pasar yang luas, daya beli masyarakat yang tinggi dll. 
Competitive Advantage : 

Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dalam kemampuan melakukan berbagai fungsi yang kait-mengkait lewat rantai nilai.Dimana keunggulan ini sangat tergantung pada superioritas kualitas SDM. 

Analisa Kekuatan dan Kelemahan ( Strength (S) and Weaknes (W) ) 

Analisa mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi dilakukan dengan membuat kerangka umum yang biasanya dikenal dengan “ resource base view of the firm “ ( Wernerfelt, 1984 ). Dimana asumsi-asumsi dasar“ resource base view of the firm “ sebagai berikut : 

1. Resource Heterogenity : 
Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber daya produktif dan setiap perusahaan mempunyai sejumlah sumber daya yang berbeda. 

2. Resource immobility : 
Sumber daya yang membuat perusahaan mampu menetralisir ancaman dan mengeksploitasi peluang.Kemampuan sumber daya ini hanya dimiliki oleh perusahaan tertentu dan sulit untuk ditiru, kalaupun bisa akan memakan biaya yang tinggi.Merupakan sumber daya potensial untuk daya saing perusahaaan. 

Sumber daya ( Resource) : 

Kumpulan asset dan capabilities organisasi baik yang tangible maupun intangible yang unik. 

Dimana nilai dari sumber daya perusahaan ditentukan oleh : 

1. Customer Demand : 
Fulfillment of customer needs ( kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen ) 

2. Resources Scarcity : 
Distinctive competence, memiliki kompetensi yang berbeda dan sulit untuk ditiru.Biasanya ada pada diri manusia dan dibentuk oleh capabilities manusia. 

3. Appropriability : kemampuan untuk menyediakan dimana ini menyangkut distribution profit ( kemampuan perusahaan menjaga keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan perusahaan ). 

Umumnya sumber daya dikategorikan menjadi empat, yaitu modal keuangan, modal fisik, modal manusia dan modal organisasi. 
Cheklist for Competitive and Competence Profils. by H.I. Ansoff, Corporate Strategy ( New york: McGraw-Hill,1965 ). 

Produk: 
Ø Kedudukan produk dari sudut pandang pengguna, disetiap segmen pasar luas dan dalamnya lini produk. 

Penyalur/ Distribusi: 
Ø Daya liput dan mutu saluran. 
Ø Kekuatan hubungan saluran. 
Ø Kemapuan untuk melayani saluran. 

Pemasaran dan penjualan : 
Ø Ketrampilan pada tiap-tiap aspek dari bauran pemasaran ( marketing mix). 
Ø Ketrampilan dalam riset pasar dan pengembangan produk. 
Ø Latihan dan ketrampilan wiraniaga. 

Operasi : 
Ø Posisi biaya pabrikasi-skala ekonomis, kurva pengalaman, kebaruan perlatan dll. 
Ø Kecanggihan teknologis dari fasilitas dan peralatan. 
Ø Fleksibelitas fasilitas dan peralatan. 
Ø Pengetahuan swa-milik(propietary know-how) serta paten yang unik atau keunggulan biaya. 
Ø Keterampilan dalam p[enambahan kapasitas, pengendalian mutu,penggunaan perkakas dll. 
Ø Lokasi, termasuk biaya tenaga kerja dan pengangkutan. 
Ø Iklim tenaga kerja; situasi serikat pekerja. 
Ø Akses dan biaya bahan baku. 
Ø Derajat integrasi vertikal. 

Riset dan rekayasa 
Ø Paten dan hak cipta. 
Ø Kemampuan intern dalam proses riset dan pengembangan 

Riset dasar,pengembangan, imitasi dll. 
Ø Ketrampilan staf litbang dalam artian kreativitas, kesederhanaan, mutu, reliabilitas dll. 

Biaya Keseluruhan 
Ø Biaya relatif keseluruhan. 
Ø Biaya atau aktivitas yang ditanggung bersama dengan unit usaha lain. 
Ø Dimana pesaing sedang mengembangkan skala atau faktor lain yang merupakan keunggulan bagi posisi 
    biayanya. 

Kekuatan keuangan (Financial Strength) 
Ø Arus kas 
Ø Kemampuan meminjam jangka pendek dan panjang (rasio pinjaman / modal sendiri relatif) 
Ø Kapasitas modal baru untuk masa depan yang dapat diperkirakan. 
Ø Kemampuan manajemen keuangan, termasuk negosiasi, mendapatkan modal, kredit, persediaan, serta 
    piutang. 

Organisasi 
Ø Keseragaman nilai dan kejelasan misi dalam organisasi . 
Ø Keletihan (fatique) organisasi berdasarkan kebutuhan yang dibebankan atasnya. 
Ø Kosistensi susunan organisasi dengan startegi. 

Kemampuan Manajerial Umum 
Ø Mutu kepemimpinan CEO ; kemampuan CEO untuk memotifasi. 
Ø Kemampuan untuk mengkoordinasifungsi atau kelompok fungsi tertentu (misalnya koordinasi pabrikasi 
    dengan riset). 
Ø Usia, 1 tihan dan orientasi fungsional manajemen. 
Ø Kedalaman manajemen (Depth of managemant). 
Ø Fleksibilitas dan kemampuan penyesuaian diri dari manajemen. 

Portofolio Perusahaan 
Ø Kemampuan perusahaan untuk mendukung perubahan yang terencana dalam semua unit usaha dalam 
    bentuk sumber dana dan sumber daya lain. 
Ø kemampuan perusahaan untuk melengkapi atau memperkokoh kekuatan unit usaha. 

Lain-lain 
Ø Perlakuan khusus oleh atau akses ke lembaga pemerintahan. 
Ø Tingkat keluar masuk karyawan. 

Analisis Value Chain sebagai 
Analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan 

Value Chain adalah merupakan serangkaian aktivitas bisnis secara vertikal seperti kebutuhan akan bahan baku,produksi,pergudangan,distribusi, pemasaran,layanan purna jual. 

Terdapat dua generik value chain : 

Pertama adalah model Mc Kinsey 

Mc.Kinsey disini menunjukkan bahwa perusahaan merupakan serangkaian fungsi dan menganalisis kinerja masing-masing fungsi meliputi nilai teknology development,nilai dari produk disain,nilai dari manufacturing,nilai dari marketing, nilai dari distribution, nilai dari service yang akan menghasilkan keunggulan bersaing suatu perusahaan.Konsep disini hanya membahas fungsi dan bukan aktivitas dan tidak membedakan serta tidak menunjukkan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut berkaitan. 

Pada gambar dapat dilihat aktivitas value chain dibagi menjadi dua kategori yaitu :aktivitas utama yang merupakan aktivitas yang langsung berkaitan dengan proses produksi,pemasaran,penjualan,dan pelayanan sesudah penjualan.Dan aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang mendukung aktivitas utama.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com