Wednesday, November 6, 2013

Sejarah Kerajaan mataram kuno / mataram lama

Kerajaan mataram kuno / mataram lama : Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo. Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup pesat. 

Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai sekarang. 

Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram Kuno / lama tersebut yaitu antara lain: 

a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka tahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala. 

Anda masih Ingat arti dari istilah Candrasangkala? Kalau Anda lupa, baca kembali kegiatan belajar 1. 

Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja mula-mula Sanna kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanna). 

Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang tempat Sanjaya mendirikan Lingga di candi Gunung Wukir maka simaklah gambar berikut ini! 

Gambar Candi Gunung Wukir 

Gambar merupakan gambar reruntuhan candi Gunung Wukir di halaman candi ini tempat ditemukannya prasasti Canggal. Selanjutnya simak prasasti berikutnya. 

b. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha). 

Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta. Untuk lebih mengenal candi tersebut, silahkan amati gambar berikut ini! 


Gambar Candi Kalasan 
Gambar yaitu candi Kalasan tersebut adalah candi yang berciri agama Budha yang dibangun oleh Raja Panangkaran. Untuk selanjutnya nama raja Panangkaran akan Anda temui pada prasasti berikutnya. 

c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung. 

d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya. 

Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya. 

Dari pernyataan di atas, tentu Anda ingin bertanya apa hubungan Mataram dengan Sriwijaya ? Untuk mengetahui jawabannya nanti akan Anda temukan pada uraian materi berikutnya. 

Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram ada juga banyak bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram yaitu seperti Candi-candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah Utara. 

Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain. 

Untuk menambah pemahaman Anda tentang letak candi-candi tersebut, silahkan Anda simak gambar peta Jawa Tengah berikut ini! 
 
Gambar Peta Lokasi Penemuan Candi di Jawa Tengah 

Dari prasasti-prasasti maupun candi-candi tersebut, dapat diketahui keberadaan kerajaan Mataram dalam berbagai bidang kehidupan untuk lebih jelasnya maka simak dengan baik uraian berikut ini. 

Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra. 

Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih. Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad ke-8-9 yang bercorak Hindu terletak di Jawa Tengah bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di Jawa Tengah bagian selatan. 

Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan antara Rakai Pikatan dengan Pramodwardhani. Pramodwardhani adalah putri dari Samaratungga. 

Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramodwardhani , juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan menyebabkan ia menyingkir ke kakeknya di Sumatera dan tak lama kemudian menjadi raja di Sriwijaya. 

Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang terakhir yaitu Wawa. 

Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad ke 10, Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok . 

Mengenai penyebab alasan dipindahkannya ibukota kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, silahkan Anda diskusikan dengan teman-teman Anda. 

Mpu Sindok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Isyana dengan kerajaannya Medang Mataram. Ia berkuasa sampai 947 M. Pengganti selanjutnya tidak di ketahui dengan pasti kecuali pada awal abad ke-11 muncul nama Dharmawangsa Teguh (991-1016). Ia gigih untuk menaklukan Sriwijaya. Usahanya tidak berhasil, sebaliknya ia dan keluarganya mengalami Pralaya atau kehancuran. 

Kehancuran tersebut akibat serangan dari kerajaan Sriwijaya yang di bantu oleh kerajaan kecil bernama Wurawari. Salah satu anggota keluarga yang berhasil lolos dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun 1019 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja. 

Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin Sapta. 

Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggan ibukota di Daka. la dengan ibukota Kahuripan dan Panjalu (Kediri) denga. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami kehancuran. 

Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik kerajaan Mataram. Melalui uraian materi tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang kehidupan ekonomi maupun kebudayaan kerajaan Mataram. 

Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur. 

Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut. 

Karya kesusasteraan Mataram Kuno terlihat sekali pengaruh kebudayaan India namun sastrawan Mataram Kuno berhasil mengubah karya India ke dalam karya kesusasteraan Jawa di antaranya Mahabrata dan Ramayana dalam bahasa Jawa Kuno berupa kakawin. 

Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Mataram kuno. Jawablah latihan soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman Anda! 

1. Pendiri kerajaan Mataram berdasarkan prasasti Canggal adalah ....
2. Candi Kalasan dibangun pada masa pemerintahan raja ....
3. Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu ... dan ....
4. Isi dari prasasti Mantyasih adalah ....
5. Arca Mantyasih yang dibuat oleh Rya Indra di duga adalah bangunan candi ....
6. Penyatuan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan ....
7. Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh ....
8. Silsilah raja Medang Mataram diketahui melalui prasasti ....
9. Kerajaan Medang Mataram mengalami kehancuran/pralaya pada masa pemerintahan ....
10. Raja terakhir dari kerajaan Medang Mataram adalah .... 

Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda cocokkan dengan jawaban berikut ini. 
1. Raja Sanjaya
2. Raja Panangkaran
3. Dinasti Sanjaya dan Syaelendra
4. Silsilah raja-raja Mataram sebelum Balitung
5. Candi Sewu
6. Rakai Pikatan
7. Mpu Sendok
8. Prasasti Calcuta
9. Raja Dharmawangsa
10. Raja Airlangga
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com