Erwin S. Stanton dalam bukunya Pengkajian Kembali Motivasi, Manajemen Dengan Produktivitas Secara Kritis, seperti yang dikutip oleh A. Dale Timpe, menyatakan bahwa karena itu supaya efektif, para manajer perlu bergaya kepemimpinan yang lebih luwes yang akan memungkinkan mereka untuk lebih partisipatif dengan pegawai tertentu, sementara mengambil sikap lebih banyak memberi petunjuk dan dukungan dalam pendekatan mereka dengan pegawai lain. Manajemen efektif perlu bersikap luwes dalam pendekatan kepengelolaan pegawai (Timpe,1993:120).
Efektifitas adalah kunci keberhasilan organisasi. Efektifitas berhubungan dengan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Seorang manajer yang efektif adalah manajer yang mampu merumuskan sasaran yang tepat dan menjalankan kegiatan untuk mencapainya (Stoner, 1992:15)
Efektifitas kerja adalah sebuah kriteria evaluasi tentang pengukuran keberhasilan dari suatu kebijaksanaan atau perencanaan dibandingkan dengan akibat atau hasil yang diharapkan. Jadi antara hasil pekerjaan yang dicapai dengan tujuan perencanaan harus sinkron, karena itu sebagai indikator dari efektifitas kerja dalam sebuah kantor atau organisasi(Patron,1986:157).
Konsep efektifitas kerja mengacu pada ukuran keberhasilan pencapaian suatu tujuan, atau apa yang dicapai dibanding dengan apa yang direncanakan. Untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan itu efektif atau tidak, maka yang harus dilihat adalah bagaimana perencanaannya, artinya apakah yang direncanakan sesuai dengan yang telah dicapai atau efektifitas kerja dalam organisasi (Prawirosantono,1999:27).
Hari Lubis dan Martani Huseini menyatakan efektifitas sebagai konsep yang sangat penting dalam organisasi karena menjadi ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Karenanya, pengukuran efektifitas bukanlah hal yang sederhana mengingat perbedaan tujuan masing-masing organisasi dan keragaman tujuan organisasi itu sendiri (tanpa tahun:55).
Lebih lanjut, Hari Lubis dan Martani Huseini menyebutkan 3 (tiga) pendekatan utama dalam pengukuran efektifitas, yaitu :
Ø Pendekatan sumber (System resource approach) yang mengukur efektiftas organisasi dari keberhasilannya dalam memanfaatkan lingkungannya untuk memperoleh sumber-sumber yang dibutuhkan organisasi. Secara sederhana, efektifitas organisasi diukur berdasarkan jumlah atau kuantitas berbagai jenis sumber yang berhasil diperoleh dari lingkungan. Dimensi/komponen yang biasa digunakan untuk mengukur efektifitas melalui pendekatan ini adalah pemanfaatan lingkungan, interpretasi lingkungan untuk pengambilan keputusan, menghasilkan output berdasarkan sumber yang ada, operasionalisasi organisasi, dan adaptasi terhadap lingkungan;
Ø Pendekatan proses (Internal process approach), pendekatan ini memusatkan perhatian pada kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki organisasi sehingga cenderung menganggap efektifitas sebagai efisiensi dan kondisi kesehatan organisasi. Pendekatan ini umumnya digunakan oleh penganuh mahzab neo klasik (human relation) dalam teori organisasi yang terutama meneliti hubungan antara efektifitas dengan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. Beberapa kompenen yang biasa digunakan dalam pendekatan ini adalah relasi atasan bawahan, kerjasama, komunikasi, decision making, dan sistem imbalan.
Ø Pendekatan sasaran (Goal approach) mengukur efektiftas organisasi berdasarkan identifikasi sasaran organisasi dan keberhasilan mencapai sasaran dimaksud. Sasaran yang coba diukur adalah sasaran yang sebenarnya (operative goal) karena lebih realistis ketimbang mengukur efektiftas berdasarkan sasaran resmi (official goal). Beberapa komponen yang biasa digunakan untuk mengukur efektifitas berdasarkan pendekatan ini adalah adaptabilitas dan fleksibilitas organisasi, produktifitas, kepuasan karyawan, tingkat keuntungan, kontrol terhadap organisasi, dan lain-lain
Ø Pendekatan gabungan. Pendekatan ini digunakan untuk menutupi kelemahan yang ada pada masing-masing pendekatan utama. Pengukuran efektifitas organisasi melalui pendekatan ini mencakup pengukuran dari segi input, efisiensi proses transformasi, dan keberhasilan mencapai sasaran (output). Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran utuh dari seluruh dimensi efektifitas organisasi. (ibid : 55-64)
Dalam kaitannya dengan efektiftas penyusunan rencana kerja dan anggaran, pendekatan yang relevan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan gabungan. Pendekatan gabungan dimaksudkan agar mendapat gambaran yang utuh mengenai efektiftas penyusunan rencana kerja dan anggaran.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.