Monday, September 21, 2015

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID (Studi Kasus Pada TK Al-Quran Al-Ittihad Samarinda)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan Efektifitas komunikasi interpersonal guru dan murid di TKA Al-Ittihad Samarinda serta mengetahui hambatan apa saja yang dialami baik guru maupun murid dalam proses belajar mengajar berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dan murid di TKA Al-Ittihad Samarinda. 


Pendahuluan

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Efektivitas Komunikasi Interpersonal Guru dan Murid (Studi Kasus Pada TK Al-Quran AL-ITTIHAD Samarinda) dengan Latar Belakang Manusia dari masa anak-anak sampai masa dewasa mereka terus-menerus mencari jati diri atau identitas diri. Mereka mulai belajar kepada lingkungannya seperti lingkungan keluarga, sekolah, ataupun tempat tinggalnya. Dalam proses belajar mengenal inilah manusia mulai mengenal mana yang baik dan mana yang buruk, karena itulah manusia perlu diberi pengertian tentang sesuatu yang baik yang berguna bagi dirinya dan yang buruk yang berbahaya bagi dirinya. Sehingga mereka tidak mudah terjerumus kepada perbuatan yang melanggar aturan norma sosial dan norma hukum.

Dalam proses pemberian pengertian kepada manusia dibutuhkan komunikasi yang baik dan mudah dipahami oleh mereka. Melalui proses komunikasi manusia akan mengamati, memperhatikan dan mencatat semua tanggapan yang diberikan oleh pemberi pesan. Dengan komunikasi seseorang pemberi pesan (komunikator) akan menyampaikan informasi, ide, ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada orang lain (komunikan) dengan mengharapkan persamaan persepsi. Sehingga melalui komunikasi manusia akan mendapatkan pengertian tentang yang baik dan yang tidak baik bagi dirinya. Melalui komunikasi anak-anak akan bertambah pengetahuan, pengetahuan, pengertian dan pengalamannya. Hal ini sesuai dengan teori Harolld Lasswell yang menjelaskan komunikasi sebagai penyebarluasan informasi, melakukan persuasi, dan melaksanakan instruksi sehingga di dalam melaksanakan komunikasi dapat terjadi persamaan persepsi, adanya pengetahuan dan behaviour change.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari jalinan relasi sosial, dimana manusia akan selalu mengadakan kontak sosial yang berhubungan dengan orang lain. Bahkan sebagian besar dari waktu tersebut digunakan untuk berkomunikasi. Oleh sebab itu menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas, jadi sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi (Cangara, 2005:1)

Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Begitu penting, begitu meluas, dan begitu akrab komunikasi dengan diri kita sehingga kita semua merasa tidak perlu lagi mempelajari komunikasi.

Jika tidak ada komunikasi, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan manusia akan terabaikan. Tidak akan ada pertukaran informasi dan ide-ide yang menyangkut kebutuhan manusia.

Mengingat kuantitas komunikasi lebih besar dibandingkan dengan kegiatan lainnya, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia, dengan kata lain kualitas hidup manusia juga ditentukan oleh pola komunikasi yang dilakukannya. Jika pola komunikasi yang dilakukan manusia baik, maka komunikasi yang tercipta adalah komunikasi yang efektif.

Untuk bisa berkomunikasi dengan efektif, kita tidak bisa menerapkan cara yang sama untuk tiap orang. Kita harus memahami benar siapa lawan bicara kita.

Apa yang kita sampaikan harus benar-benar dimengerti oleh lawan bicara kita, sehingga masalah komunikasi yang efektif antar sesama manusia memberikan peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan aset yang penting.

Dikatakan oleh Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi (2005:13) bahwa suatu jalinan dapat menetukan harmonisasi. Jalinan yang dimaksud adalah jalinan antar individu yang terbentuk melalui komunikasi, baik itu jalinan formal maupun jalinan informal. Salah satu bentuk komunikasi yang dapat membentuk keharmonisan antar manusia adalah komunikasi interpersonal..

Pada umumnya komunikasi interpersonal terjadi karena pada hakikatnya setiap manusia suka berkomunikasi dengan manusia lain, karena itu tiap-tiap orang selalu berusaha agar mereka lebih dekat satu sama lain. Kegiatan komunikasi tersebut dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan untuk bekerjasama dengan orang lain. Tindakan kerjasama merupakan kesatuan dari komunikasi interpersonal yang efektif.


Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hambatan apa saja yang dialami baik guru maupun murid dalam proses belajar mengajar berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dan murid di TKA Al-Ittihad Samarinda.



Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran pada ilmu komunikasi terutama tentang komunikasi interpersonal. 

2. Secara Praktis
Menerapkan bidang ilmu komunikasi yang diperoleh diperkuliahan dengan realitas di lapangan.



Tinjauan Teori
Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas 

Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa : Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.


2. Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti “sama” atau communicare yang berarti “membuat sama” (Mulyana, 2001:41). Singkatnya istilah komunikasi sudah sedemikian lazim di kalangan kita semua, meskipun masing-masing orang mengartikannya secara berlainan (Effendy, 2001:15).

Komunikasi Interpersonal
Para ahli komuniaksi mendefinisikan komunikasi interpersonal secara berbeda-beda, dan berikut ini adalah tiga sudut pandang definisi utama, diungkapkan oleh (Devito, 1997:231) : Berdasarkan Komponen, Berdasarkan Hubungan Diadik, dan Berdasarkan Pengembangan. 

Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional merupakan pembatasan pengertian tentang suatu konsep atau pengertian, ini merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Dari konsep yang telah peneliti paparkan diatas, maka efektivitas komunikasi interpersonal guru dan murid merupakan interaksi face to face antara dua individu atau lebih untuk saling menukar informasi dan saling mempengaruhi tingkah laku yang dapat menimbulkan umpan balik secara langsung demi menunjang suatu tujuan. 

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti lakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan. (Kriyantono, 2006:69).

Fokus Penelitian 
Dengan memperhatikan uraian diatas serta bertitik tolak dari rumusan masalah, maka focus penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : keterbukaan, empati, sikap positif, kesetaraan dan umpan balik.


Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penulisan skripsi ini, yaitu :

1. Library Research
Peneliti mengumpulkan data dari literature dan mempelajari buku-buku petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian skripsi ini.

2. Field Work Research, yaitu penelitian langsung kelapangan dengan jalan : observasi, wawancara dan dokumentasi.

Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk penjelasan sebenarnya. Dengan menggunakan analisis kualitatif model interaktif, berdasarkan pendapat Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman Soegoyono, 2006:247) sebagai berikut : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. 

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Taman Kanak-Kanak Al-Quran Al-Ittihad
Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA) Al-Ittihad didirikan pada tanggal 1 Februari 2010, berdasarkan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-57.AH.02.01-Tahun 2008, tanggal 12 Februari 2008. Selanjutnya berdasarkan SK Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No.1-XVII-PPAT-2009, tanggal 12 Februari 2009. TKA Al-Ittihad sudah khataman Al-Quran sebanyak 1 (satu) kali.


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Efektivitas komunikasi interpersonal dapat dilihat dari : 
Keterbukaan (openness), dapat dilihat dari kesediaan murid dalam menyampaikan pesan secara jujur dan terbuka kepada guru. 
Empati (empathy), dapat dilihat dari ketanggapan guru dalam membaca mimik dan gerak-gerik muridnya. 
Sikap positif (positivenness), yang dilihat dari proses belajar mengajar dimana guru menghargai setiap pendapat dari murid. 
Kesetaraan (equality), yang dilihat dari terjalinnya komunikasi antar guru dan murid dengan tidak mebeda-bedakan antar satu dengan yang lain. 
Umpan balik (feed back), yang dapat dilihat dari kemampuan seorang guru untuk menyatakan kembali buah pikiran murid yang telah dikemukakan begitu juga dengan kemampuan murid menafsirkan pesan yang telah disampaikan oleh guru. 

Untuk membahas hasil penelitian yang peneliti uraikan dalam penelitian ini, maka data dan informasi yang telah didapatkan oleh peneliti melalui narasumber yang diambil akan dianalisa dan dibahas dari setiap fokus yang merupakan pokok dari penelitian ini.

Dari temuan hasil penelitian peneliti di TKA AL-ITTIHAD Samarinda bahwa komunikasi interpersonal guru dan murid di TKA AL-ITTIHAD meskipun sedikit mengalami hambatan namun secara garis besar efektif, sehingga hubungan vertikal antara guru dan murid berlangsung harmonis. Peneliti menemukan bahwa sikap kesetaraan ini meningkatkan komunikasi interpersonal guru dan murid di TKA AL-ITTIHAD ini. Guru dan murid sangat terlihat akrab dengan tidak melupakan posisi mereka sebagai pengajar dan anak didik. Hal ini lagi-lagi berkaitan dengan motivasi belajar murid yang lebih meningkat karena merasa nyaman dengan guru. Dari hasil yang diperoleh, umpan balik yang dihasilkan berupa keaktifan murid dalam mengikuti pelajaran ataupun menanyakan kembali materi pelajaran yang belum dimengertinya. Contoh umpan balik murid atas pesan yang disampaikan oleh guru terlihat ketika guru menugaskan muridnya untuk mendeskripsikan taman. Hal yang terjadi murid mengeluarkan semua imajinasinya sesuai dengan pesan yang telah disampaikan oleh guru dengan mendeskripsikan taman sesuai dengan apa yang ada dalam benak mereka.

Namun, sama halnya dengan hambatan pada fokus keterbukaan, peneliti juga menemukan hambatan pada fokus umpan balik ini. Dimana guru susah mendapatkan umpan balik pada murid yang pemalu dan cuek atau tidak mau tahu sama sekali. Apabila murid bersikap cuek maka guru susah untuk mengetahui apakah muridnya tersebut mengerti atau tidak atas pesan yang telah disampaikannya. Begitupun dengan murid yang pemalu. Murid yang pemalu juga menghambat guru. Mungkin saja murid mengerti atau sebaliknya tetapi tidak memberikan reaksi kepada guru sehingga guru mengalami kesulitan untuk mengetahui keadaan murid tersebut. Dari hasil penelitian, peneliti juga menemukan bahwa komunikasi yang efektif juga perlu dilandasi dengan niat yang tulus dari komunikator, serta sikap berpikir positif terhadap lawan bicara serta menggunakan bahasa yang nyaman dan mudah dicerna oleh komunikan. Seorang komunikator yang dalam hal ini adalah guru harus bisa menempatkan komunikan sesuai dengan tingkat intelektual komunikan atau anak didik agar tercipta kesamaan persepsi dalam menafsirkan pesan sehingga tidak tercipta missunderstanding. 


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan peneliti, maka dapat dilihat bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru dan murid di TKA Al-Ittihad Samarinda sudah terbilang cukup efektif. Hal ini terlihat karena secara garis besar murid telah merasa mempunyai hubungan yang baik dengan guru. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dapat meningkatkan komunikasi interpersonal guru dan murid.


Saran
Untuk penelitian di masa mendatang jika ada penelitian yang menggambarkan tentang efektivitas komunikasi interpersonal diharapkan dapat ditampilkan lebih detail dan jelas sehingga dapat menunjukkan penerapan ilmu komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari dan dapat tercapai perkembangan dalam penelitian komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan.2006.Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Cangara, Hafied.2005.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Devito, Joseph A.1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Proffesionals Books
Djamadin, Bahari.2004.Komunikasi Interpersonal. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, M.Ag.2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Effendy, Onong Uchjana.2001.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya
Effendy, Onong Uchjana.2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana.1989.Kamus Komunikasi. Bandung : CV. Mandar Maju
Hardjana, Agus.2003.Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius
Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya: Kencana Prenada Media Group
Maleong, Lexy.J.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Miles dan A Hubermamn.1992.Analisis Data kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com