Thursday, March 21, 2013

Elemen-Elemen dari Motivasi


Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu proses di dalam individu. Ada banyak teori motivasi, salah satu teori yang terkenal kegunannya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow (Slameto: 2003: 171) bahwa ia percaya tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. McDonald memberikan sebuah defenisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan, (Soemanto,Wasty: 2003: 203). Defenisi ini berisi tiga hal yakni:
a.       Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang.
b.      Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif.       
c.       Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
Thorndike yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses ‘trial and-eror". Ia mengatakan bahwa belajar dengan "trial and ­eror" itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifanElemen-Elemen dari Motivasi
       Pada dasarnya motivasi memiliki dua elemen yaitu:
1. Elemen dalam (inner component)
Elemen dalam ini berupa perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang, berupa keadaan tidak puas atau ketegangan psikologis. Rasa tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa timbul oleh keinginan­-keinginan untuk memperoleh penghargaan dan pengakuan serta berbagai macam kebutuhan lainnya.

2. Elemen luar (outer component)
Elemen luar dari motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang itu, namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk mencapainya.

Metode Stop Think Do
Metode Stop Think Do merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyusun program belajar setapak demi setapak bagi setiap individu anak dan guru untuk mendorong anak agar mampu memperbaiki bidang-bidang yang lemah. Metode Stop Think Do memberikan rencana setapak-demi setapak dalam bekerja dengan kelompok kelas untuk mengembangkan lingkungan sosial yang positif dan mendukung di dalam kelas, untuk lebih memotivasi pembelajaran. Metode ini menimbulkan minat anak agar mau belajar dan membina pergaulan yang baik.
Dengan menggunakan simbol lalu lintas yang dikenal secara universal, yang memperingatkan anak sudah sampai tahap mana mereka dalam mengikuti resep untuk mencapai sasaran utama yaitu cara bergaul yang baik (Peterson,2004). Tanda lalu lintas tersebut menunjukkan tanda sebagai berikut:
STOP, dengan warna merah. Pada tahap ini anak-anak menerima informasi faktual dari hasil penilaian atau observasi subjektif. Adapun hal­-hal yang dilakukan pada tahap ini:
1. Mengidentifikasi masalah
Pada tahap Stop dilakukan identifikasi masalah-masalah khusus, perasaan yang timbul berkenaan dengan masalah yang telah diidentifikasi tersebut, demikian pula langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Dari hasil penilaian, observasi atau diskusi kekuatan dan kelemahan siswa pada berbagai bidang kehidupan dapat ditulis sesuai dengan peringkatnya dengan istilah "sangat bagus, bagus, cukup, tidak bagus dan bisa ditingkatkan."
            2. Mengidentifikasi dan Mengungkapkan Perasaan
Perasaan yang timbul pada anak terhadap sisi kuat dan sisi lemah pada dirinya kemudian didiskusikan atau direfleksikan kembali oleh guru.
3. Menetapkan Tujuan
Pada tahap berikutnya anak-anak ditanya apa yang ingin mereka lakukan terhadap masalah yang mereka hadapi dan ini bermanfaat untuk memotivasi anak agar mau menetapkan tujuan hidupnya. Anak-anak dapat didorong melalui diskusi dan diberi pengertian tentang apa akibat yang menimpa dirinya jika anak tidak mau mengubah dirinya.
THINK, dengan warna kuning. Pada tahap ini anak-anak menentukan banyak solusi untuk mengatasi problema belajar, kesulitan berkonsentrasi atau kesulitan mencapai prestasi yang dilakukan melalui tahapan berikut :
      1. Solusi Apa Yang Layak Diterapkan
Pada tahap Think tiba saatnya untuk mempertimbangkan solusi-solusi apa yang bisa dicoba untuk mencapai tujuan dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan oleh pilihan tersebut. Solusi-solusi yang hanya mengundang konsekuensi yang pada akhirnya tidak menyenangkan dan pada akhirnya perlu disisihkan.
2. Mengevaluasi Konsekuensi Yang Mungkin Terjadi
Solusi yang disarankan kemudian dibahas berdasarkan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan. Lingkup dan suasana diskusi bisa disesuaikan dengan tingkat kematangan anak.
Do, dengan wama hijau. Pada tahap ini anak-anak memilih solusi dari suatu daftar, mulai menyusun rencana kerja dan memonitornya secara teratur. Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap ini:
1. Menentukan Rencana Kerja
Pada tahap Do ditentukan rencana kerja untuk mencapai tujuan, implementasi rencana kerja serta pemantauan hasilnya. Anak di dorong untuk memilih satu atau dua hal untuk dicoba.
2. Pelaksanaan dari Tindak Lanjut
Rencana tersebut harus dipantau oleh guru bersama murid secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Bila yang direncanakan ternyata tidak dapat dikerjakan maka usulan lain diajukan untuk dilaksanakan.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com