Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah:
a. Pendidikan
Pendidikan
dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada
sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingkah laku, beberapa hasil
penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi
orang,bahwa pada umumnya pendidikan sekolah itu mempertinggi taraf inteligensi
odarang-orangnya. Hal ini sebenarnya sudah dapat diduga lebih dahulu, tetapi
perlu pembuktian eksprimental.
b.
Usia
Usia
sangat mempengaruhi perkembangan seseorang didalam memahami sesuatu.Menurut
penelitian ilmu psikologi inteligensi seseorang berkembang sesuai dengan
pertambahan usia.
c. Pengalaman
Pengalaman
adalah sesuatu yang pernah dialami, dilihat atau didengar seseorang yang dapat
menjadi acuan. Pengetahuan dapat diperoloeh dari pengalaman sendiri atau
pengalaman orang lain,semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin banyak
strategi seseorang didalam didalam mengatasi suatu masalah.
d. Sumber informasi
Sumber informasi adalah
data yang diperoleh kedalam suatu bentu dan mempunyai nilai nyata. Menurut
Effendi (1998), salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
lingkungan.Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh
luas yang mempengauhi perkembangan manusia. Menurut berbagai penelitian
lingkungan akan membentuk kepribadian seseorang dimana lingkungan yang banyak
menyediakan informasi akan menambah pengetahaan seseorang.
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003),
pengetahuan terdiri dari enem tingkatan yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat Kembali (recsall) sesuatu
yang spesfik dari seluruh bahan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, sebagainya. Contoh : dapat menyebutkan
tanda-tanda kakurangan kalori dan protein pada anak balita.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yanger diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat mnejelaskan mengapa
harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (aplication)
Afplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik
dalam perhitunga-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan
prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem
solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang
diberikan.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatau kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagin-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakam, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang
telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kritoria yang ditentukan sendiri
atau menngunakan kriteri-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan
antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi
terjadinya diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu tidak mau
ikut KB, dan sebagainya.
Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.