Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore
dan Chang (Principle of Service Marketing
: 1980) yang diterjemahkan oleh Masrun (Turban dkk : 1995) , sistem pendukung
keputusan dapat digambarkan sebagai “sistem yang berkemampuan mendukung
analisis ad hoc data, dan pemodelan
keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan dan
digunakan pada saat-saat yang tidak biasa”.
Sedangkan menurut Keen dan Scoot
Morton, (Principles of Management :
1968) dalam (Turban dkk, 2005 : 137) sistem pendukung keputusan merupakan “penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki
kualitas keputusan. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi
berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani
masalah-masalah semi struktur”.
Dengan pengertian diatas, dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil
keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah
dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah
dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk
menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Menurut Azwar (Sistem Pendukung
Keputusan : 1995), dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat
ditentukan karakteristik antara lain :
1. Mendukung
proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.
2. Adanya
interface manusia atau mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan
3. Mendukung
pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan
tidak terstruktur.
4. Memiliki
kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki
subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan
struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen.
Konsep Dasar Sistem
Pendukung Keputusan
Sistem
pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah
sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang
diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah
profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan
kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan
manajemen.
Sementara itu, perintis sistem
pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen bekerja sama
dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh
sistem pendukung keputusan, yaitu :
1. Sistem
harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah
semi terstruktur.
2. Sistem
harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3. Sistem
harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan-tujuan
tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah,
1998), yaitu :
1.
Struktur
Masalah
Untuk masalah
yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus
yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi.
Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khusus untuk
menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2.
Dukungan
Keputusan
Sistem
pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena
komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak
terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan
komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3.
Efektivitas
Keputusan
Tujuan utama
dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan
keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.
Kriteria Sistem
Pendukung Keputusan
Sistem
pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang
harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa
karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo, Sistem Pendukung Keputusan : 2002),
yaitu :
1.
Interaktif
Sistem pendukung keputusan memiliki user interface yang komunikatif sehingga
pemakai dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi
yang dibutuhkan.
2.
Fleksibel
Sistem
pendukung keputusan memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan
untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif
keputusan kepada pemakai.
3.
Data
Kualitas
Sistem
pendukung keputusan memiliki kemampuan menerima data kualitas yang
dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan
untuk pengolahan data. Misalnya : penilaian terhadap kecantikan yang bersifat
kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.
4.
Prosedur
Pakai
Sistem
pendukung keputusan mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan
rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.