1. Gigi
Seri (incisor) : gigi yang memiliki satu
akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
2. Gigi
taring (canine): gigi yang memilki satu
akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
3. Gigi
Geraham Kecil (premolar) : gigi yang punya dua akar yang berguna / berfungsi
untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
4. Gigi
geraham (molar) : gigi yang memiliki
tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau
benda-benda lainnya.
Pengetahuan
orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknyaperilaku yang mendukung
atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan.
Orang tua dengan pengetahuanrendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan
faktor predisposisidari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut
anak
Anak
usia 2-4 tahun memiliki kegemaran untuk makan makanan yangmanis, sedangkan
orang tua kurang mempedulikan kebiasaan untuk menyikat gigi. Bila seorang anak
tidak terbiasa menggosok gigi, maka dari kebiasaan tersebut dapat menyebabkan
anak mengalami kariesgigi. Selain itu kebiasaan minum susu
menjelang tidur denganmenggunakan susu botol yang terlalu lama, juga kebiasaan
mengulumpermen dan makan-makanan manis juga dapat menyebabkan karies gigi
Karies
berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan.
Karies gigi adalah proses pembusukan pada gigi yang menimbulkan lubang pada
gigi.
Penyebab
karies gigi adalah adanya interaksidari berbagai faktor, diantaranya adalah
faktor perilaku dalam memeliharakebersihan gigi dan mulut, faktor diet, atau
kebiasaan makan dan faktorketahanan dan kekuatan gigi
Pada
manusia modern yang hidup dalam masyarakat industri yang sudah maju, karies
merupakan hal yang sudah biasa, tetapi frekuensi karies berbeda di tiap negri
dan di antara individu dalam negeri itu sendiri
Karies
gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan merupakan penyakit gigi
yang cukup banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Dilihat dari
kelompok umur, golongan umur muda lebih banyak menderita karies gigi dibanding
umur 45 tahun keatas umur 10-24 tahunkaries giginya adalah 66,8-69,5% umur 45
tahun keatas 53,3% dan umur 65tahun keatas sebesar 43,8%.Berdasarkan data dinas
kesehatan Medan tahun 2007 menurut penelitian di beberapa puskesmas lingkar
dalam dan lingkar luar kota medan menunjukkan prevalensi karies gigi pada tanak
tingkat sekolah sebanyak 74,69%5.
Tetapi
dalam 15 tahun terakhir ini , survey menunjukkan adanya penurunan prevalensi
karies sampai 50%. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa sekarang ini dijumpai lebih banyak individu yang bebas karies
penyebab
timbulnyamasalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah
faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Haltersebut
dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaangigi dan mulut
Pemeliharaan
kebersihan rongga mulut di Indonesia telah mendapat perhatian yang cukup baik
pada sebagian kelompok masyarakat melalui media masa, usaha kesehatan gigi
sekolah, dan kelompok masyarakat tertentu seperti yang berpartisipasi aktif
pada posyandu bagi ibu dengan anak balitanya
Namun,
seharusnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatangigi
terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus dan perlu
mendapat peningkatan lagi sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses
tumbuh kembang. Keadaangigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan
kesehatan gigi pada usia dewasa nanti
Anak
masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam halmenjaga kebersihan dan
kesehatan gigi karena kurangnya pengetahuan anak di bandingkan orang dewasa.
Pada anak anak yang baru saja memasuki jenjang pendidikan sekolah, terutama
pada tingkat Taman Kanak-Kanak, mereka belum terlalu memahami pentingnya
pemeliharaan kebersihan rongga gigi dan mulut tersebut. Oleh karena itu peranan
orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak anaknya untuk selalu menjaga
kebersihan rongga mulut dan gigi agar terhindar karies gigi.
Sayangnya
pengetahuan orang tua tentang karies gigi di beberapa daerah masih sangat
terbatas disebabkan karena beberapa faktor seperti masih kurangnya program
program penyuluhan di beberapa daerah, adanya kesenjangan antara need dan demandpada masyarakat , serta faktor -faktor lainnya seperti sosial
, ekonomi , budaya, geografis dan lain lain
Dari
data dan alasan - alasan tersebut di atas saya tertarik untuk meniliti suatu
permasalahan yaitu “gambaran pengetahuan orang tua murid TK Cerdas Lubuk Pakam
mengenai karies gigi “
Pengetahuan adalah hasil tahu
yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
Pengetahuan bisa diperoleh secara alami ataupun secara terencana yaitu melalui
proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt
behavior)
Pengetahuan
merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan yaitu :
1.
Tahu, merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah, misalnya mengingat atau mengingat kembali suatu objek atau
rangsangan tertentu.
2.
Memahami, adalah kemampuan untuk
menjelaskan secara benar objek yang diketahui.
3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk
menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4.
Analisis, yaitu kemampuan untuk
menjabarkan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi tersebut.
5.
Sintesis, yaitu kemampuan untuk
menggabungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk tertentu yang baru.
6.
Evaluasi, yaitu kemampuan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.