Model Pendidikan Kesehatan pada Lansia
1. Definisi manusia
Manusia adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri /
mengganti diri dan mempertahankan setruktur dan fungsi normalnya sehimgga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
(constantinildes,1994).
Dengan begitu manusia secara
progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin
banyak distorsi metabolic dan strukyural yang disebut sebagai penyakit
degeneratif (seperti hipertensi,aterosklerosis, diabetes militus,dan kangker)
Adanya yang menganalogikan menuanya
manusia seperti ausnya suku cadangan suatu mesin yang bekerja sangat kompleks
yang bagian-bagiannya sangat komplek dan saling mempengaruhi. Analisis tidak
setuju dengan hal ini karena manusia mempunyai jiwa dsan budaya yang banyak
mempengaruhi fisiknya.
ASPEK PEMBINA KESEHATAN
2.PEDOMAN PEMBINA KESEHATAN
Tujuan
pembinaan kesehatan bagi kaum lanjut usia adalah meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam
kehidupan keluarga dan masyrakat.
Mereka
yang berusia 40-45 tahun (menjelang usia lanjut/masa virilitas) memerlukan
informasi pengetahuan sebagai berikut;
- mengetahui
sedini mungkin adanya akibat proses penuaan, misalnya adanya
keluhan-keluhan :
mudah jatuh atu jatuh berulang
kali,
mudah lelah,
nyeri dada,
berdebar-debar,
sesak nafas waktu melakukan
kerja fisik dan lain-lain.
2. mengetahui pentingnya pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
3. melakukan latihan kesegaran jasmani.
4. melakukan diet dengan menu yang seimbang.
5. Meningkstksn kegiatan sosial di
masyarakat.
6. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Mereka yang berusia 55-64
tahun (masa presenium) memerlukan informasi pengetahuan mengenai hal-hal
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
2. Perawatan
gizi/diet seimbang.
3. Kegiatan
olahraga/kesegaran jasmani.
4. Perlunya
berbagai alat bantu untuk tetap berdayaguna.
5. Pengembangan
hubungan sosial di masyarakat.
6. Peningkatan
hubungan sosial di masyarakat.
7. Peningkatan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan
kelompok risiko tinggi memerlukan informasi pengetahuan sebagai berikut:
- Pembinaan
diri sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi,aktuvitas di dalam
maupun di luar rumah.
- Pemakaian
alat bantu sesuai dengan kebuthan gan kemampuan yang ada pada mereka.
- Pemeriksaan
secara berkala.
- Pearwatan
Fisioterapi di rumah sakit terdekat.
- Latihan
kesegaran jasmani.
- Meningkatkan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Secara umum, tindakan-tindakan
pencegahan praktis yang kiranya dapat dijalankan adalah sebagai berikut:
- Hindari
berat badan yang telalu berat (obesitas atau overweight).
- Kurangi
makanan dan pilihan makanan yang sesuai.
- Olahraga
yang ringan dan teratur harus dilakukan.
- Faktor-faktor
risiko penyakit jantung iskemik perlu dihindari. Ada tiga macam faktor:
faktor resiko yang tak dapat
dihindari :umur, jenis kelamin,faktor keturunan.
faktor resiko yang sukar
dihindari :kepribadian.
faktor resiko yang dapat
dihindari/ diabatasi: merokok, hipertensi, diabetes melitus, kelebihan berat
badan,hiperkolesterolemia.
- Menghindari
timbulnya kecelakaan-kecelakaan.
- Tindakan-tindakan
mengisi kehidupan
- Persiapan
menghadapi pensiun.
- Pemeriksaan
kesehatan secara periodik.
3. PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN
Tentunya kita semua sependapat bahwa
tujuam pembinaan Lanjut Usia adalah agar mereka mandiri, berguna dan sejahtera. Oleh karena itu tentunya kemandirian, kegunaan dan kesejahteraan dapat dijadikan kriteria akan kualitas hidupnya. Untuk dapat menjalani hidup yang berkualitas diperlukan bekal. Bagi seorang lanjut usia bekal ini dapat berupa pengalaman ,pengetahuan dan keahlian, kearifan dan kesehatannya. Seseorang yang menjalani hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa semakin tua, pengalaman juga semakin banyak, pengetahuannya akan luas, keahlianya semakin mendalam dan kearifanya semakin mantap. Namun demikian, kebugaran dan kesehatannya biasanya semaikn menurun. Bersama an dengan itu, menjelang memasuki saatnya memasuki lanjut usia bagi sebagian orang akan menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan hilangnya kedudikan formal dengan segala konsekwensinya serta perubahan-perubahan yang terjadi yang dirasakan sebagian hilangnya teman-teman dalam arti kata yang sesungguhnya.
Kesehatan
yang dimaksud disini adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, sosial dan
tidak sekedar bebas penyakit atau cacat. Kondisi kesehatan inilah yang pada
hakikatnya menjadi penompang untuk mengamalkan pengalaman, ilmu, keahlian dan
kearifan secara optimal. Kesehatan pada dasarnya dipengaruhi oleh empat faktor
utama yaitu faktor keturunan, lingkungan upaya kesehatan dan perilaku. Terhadap
faktor keturunan tuntunya kita tidak bisa bebuat apa-apa, dalam arti bahwa
sesuatu yang diturunkan akan melekat pada diri kita untuk selama-lamanya.dalam
hal yang berkaitan dengan lingkungan , dalam banyak hal kita sering tidak
mempunyai pilihan kecuali kita bisa memperbaikinya sendiri-sendiri maupun
secara kolektif. Upaya kesehatan terutama menjadi tanggung jawab instintusi
kesehatan. Tetapi menyangkut masalah perilaku sepenuhnya terletak di tangan
orang masing-masing.
Dengan
perilaku yang sehat , interaksi orang dengan limgkungannya maupun upaya
kesehatan dapat menghasilkan kualitas hidup yang memadai dan mungkin juga umur
panjang. Program tiga sehat pada hakikatnya adalah sebuah program perilaku.
Disebut tiga sehat oleh karena mempunyai tiga komponen, yaitu mental, olahraga
dan gizi, ketiganya merupakan tritunggal. Untuk mendapatkan manfaat yang
optimal ketigannya harus dijalankan tanpa mengabaikan salah satu. Sebagai
program perilaku, keberhasilan program ini akan sangat tergantung pada niat dan
ketentuan yang menjalaninya.
Pokok-pokok
kegiatannya sebagai berikut:
- Olahraga
secara teratur minimal 3 kali dalam seminggu yakni berjalan kaki, kalau
bisa dengan kecepatan 6 km/jam selama 45 menit sampai 1 jam setiap
kalinya. Kecepatan ini disesuaikan dengan kemampuan, yang terpenting
adalah teraturnya olahraga tersebut dijalankan.
- Diet
dengan pedoman sebagai berikut :
a. Susunan makanan yabg beraneka ragam,
b. Mengurangi konsumsi gula,
c. Mengurangi konsumsi garam,
d. Membatasi
konsumsi lemak,
e. Meningkatkan serat dan pati sebagai sumber
kalori
f. Untuk menjaga disiplin, kiat yang dapat
dijalankan adalah 3 kali seminggu pada hari senin, Rabu, Jumat tidak
mengkonsumsi sama sekali makanan hewani. Sedangkan pada hari-hari lainnya
berpedoman kepada apa ang disebutkan di atas.
Dalam kaitanya dengan mental, diusahakan:
- Tetap
aktif secara mental,
- Tetap
aktif dalam kehidupan sosial,
- Menerima
proses menjadi tua dengan ikhlas dan menyesuaikan diri dengan realitas,
- Menjahui
polusi mental,
- Meningkatkan
kehidupan spiritual.
Dalam konteksnya dengan
program tiga sehat ini, kegiatan olahraga dilakukan di luar tempat yang rutin,
untuk lebih meningkaykan kegairahan
fisik maupun mental.selanjutnya, sekali dalam sebulan, yaitu setiap hari rabu
pertama pada sore hari, dilaksanakan pertemuan sosial yang diisi
ceramah-ceramah dengan yang bervariasi.
Semua kegiatan diatas
dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan sekali dsalam
setahun. Evaluasi sementara memberikan kesehatan berikut:
- Program
tiga sehat yang diterapkan kepada purnawirawan dan warakawuri dirasakan
dengan mengairahkan kehidupannya serta menjdi cara untuk menghilangkan
stres.
- Dirasakan
meningkatnya kebugaran serta menurunnya frekwensi keluhan sakit yang tidak
jelas (masuk angin).
- Menurunya kebutuhan akan obat-obatan bagi mereka yang menderita penyakit tertentu.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.