FLUOROSIS GIGI
Fluorosis
dapat terjadi pada gigi dan tulang. Fluorosis gigi adalah salah satu genjala
yang muncul apabila seseorang mendapat asupan fluor secara berlebihan. Fluorosis
gigi merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan fluor pada masa akank-kanak ketika
mineralisasi sedang berlangsung dan efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor
terjadi ketiga gigi sudah tmbuh sepenuhnya.
Definisi Fluorosis Gigi
Fluorosis gigi
dapat kita definisikan sebagai kerusakan enamel secara kualitatif yang
merupakan hasil dari peningkatan konsentrasi fluor di sekitar ameloblast selama
pembentukan enamel gigi. Fluorosis gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi
menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang sehat, akan tetapi menjadi pucat
dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel
gigi menjadi rapuh. Fluorosis gigi
disebut juga dengan mottled enamel.
Apabila kita membandingkan enamel pada gigi anak
yang sehat dengan enamel pada gigi anak yang mengalami fluorosis maka secara
histologis pada enamel
yang mengalami fluorosis akan didapati hal-hal sebagai berikut :
§ `berkurangnya jumlah sel-sel ameloblast
(hipoplasia) yang mengganggu pembentukan dari matriks sehingga menyebabkan
terjadinya lobang-lobang kecil, terjadi pengurangan deposit-deposit mineral
(hipokalsifikasi) dan disertai dengan perkembangan (maturasi) gigi sehingga
menyebabkan warna seperti berikut :
Etiologi Fluorosis
Ada
beberapa etiologi fluorosis gigi, yakni :
1. Fluoridasi air minum
Beberapa negara berkembang lainnya menyatakan
bahwa terjadi kecenderungan bertambahnya jumlah dan tingkatan fluoridasi gigi
pada daerah menggunakan fluoridasi pada air minumnya
2. Pemberian suplemen yang mengandung fluor
Ada penelitian yang menyatakan bahwa 25% dari
kasus-kasus fluorosis disebabkan karena mengkonsumsi suplemen-suplemen yang
mengandung fluor selama 8 tahun pertama kehidupan dengan dosis yang tidak
tepat. Efek pemberian suplemen ini dapat menyebabkan fluorosis dalam bentuk
ringan. American Dental Association (ADA) menganjurkan untuk mengkonsumsi
suplemen yang mengandung fluor harus sesuai dengan resep dokter dan riwayat
masukan fluor ke dalam tubuh karena mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menyebabkan fluorosis gigi. Suplemen yang mengandung fluor seharusnya hanya
bisa diberikan kepada anakanak yang tinggal di daerah dimana air minumnya
tidak mengalami fluoridasi dan pemberiannya tidak dibenarkan apabila bersamaan
dengan pemakaian obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluor.
3. Pemberian makanan dan minuman yang
mengandung fluor
Makanan yang mengandung fluor yang tinggi adalah
ikan terutama ikan yang tulangnya dapat dimakan, misalnya ikan teri dan minuman
yang mengandung fluor yang tinggi adalah teh, juice anggur, minuman botol
seperti cola serta minuman ringan lainnya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa
juice anggur dan teh mengandung fluor yang lebih banyak dibandingkan dengan air
minum yang telah mengalami fluoridasi dimana juice anggur mengandung 1,7 ppm
dan teh mengandung 2,5 - 10 ppm. Jadi, apabila anak-anak yang masih dalam
pertumbuhan (sebelum berusia enam tahun) banyak mengkonsumsi ikan, teh, juice
anggur dan minuman ringan lainnya maka anak tersebut memiliki kemungkinan yang
besar untuk menderita fluorosis_ gigi, walaupun tinggal di daerah yang air
minumnya tidak mengalami fluoridasi.2°
4. Yemakaian pasta gigi yang mengandung fluor
Pasta gigi yang banyak dipasarkan saat ini adalah
pasta gigi yang mengandung fluor yang tinggi, bahkan pada pasta gigi anak:
Padahal, anak-anak yang berusia di bawah empat tahun seharusnya menggunakan
pasta gigi yang sama sekali tidak mengandung fluor. Di Indonesia tidak ada
pasta gigi anak yang tidak mengandung fluor, sehingga anak-anak yang masih
berusia sangat dini (umur dua tahun) sudah menyikat giginya dengan menggunakan
pasta gigi anak yang mengandung fluor.
Dari penelitian-penelitian juga dinyatakan bahwa
fluorosis gig] yang terjadi akibat penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor
pada anak adalah fluorosis gigi dalam bentuk ringan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor pendukung lainnya
yang bisa menyebabkan fluorosis adalah aplikasi topikal fluor selama masa
pembentukan enamel dimana hal tersebut bisa terjadi jika si anak menelan fluor
yang sedang dioleskan ke giginya.
Kasus fluorosis lebih
banyak terjadi di daerah yang telah mengalami fluoridasi, sedangkan kasus
fluorosis yang terjadi di daerah yang tidak mengalami fluoridasi sebagian besar
disebabkan oleh pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor pada anak.
Gejala Klinis Fluorosis Gigi
Penggunaan fluor dalam
waktu yang lama selama pembentukan enamel mengakibatkan perubahan-perubahan
klinik yang dimulai dari timbulnya garis putih yang kecil padea enamel sampai
dengan yang parah yaitu enamel menjadi putih seperti kapur. Keparahannya yang
tergantung pada banyaknya pemakaian fluor selama periode pembentukan gigi.
Adapun enamel yang normal adalah suatu bahan yang
padat, mengandung banyak pori-pori yang sangat kecil, terdiri dari
kristal-kristal hidroxil apatit yang tersusun dengan pola yang teratur dan
membentuk enamel rods (prisma enamel). Permukaan enamel normal biasanya halus
dan mengkilat, berwarna putih atau krem muda dan sifat ini tetap bertahan,
walaupun permukaannya dikeringkan dalam waktu yang lama. Maka ciri-ciri klinis
fluorosis gigi berdasarkan tingkat keparahan dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan, yaitu:
1. Very mild (sangat ringan)
Tanda-tanda paling awal dari fluorosis gigi adalah
adanya suatu garis putih yang berjalan menyilang di permukaan gigi atau di
enamel permukaan, tetapi tidak mencakup lebih dari 25 % permukaan gigi. Garis
ini paling mudah terlihat pada bagian insisal yang tidak ada dentinnya atau
hanya selapis tipis di bawah enamel.
2. Mild (ringan)
Pada gigi yang terserang fluorosis gigi sedikit
lebih parah dari sebelumnva (bentuk ringan), nampak garis putih yang lebih luas
dan lebih menonjol sehingga menimbulkan gambaran bercak-bercak kecil,; tidak
teratur dan permukaan gigi nampak suram seperti berkabut.
3. Moderate
(sedang)
ini ditandai dengan daerah opak yang tidak teratur
berfusi sampai ke seluruh permukaan gigi sehingga gigi nampak putih seperti
kapur (chalky white).
4. Severe-(berat)
Pada tingkat
keparahan fluorosis gigi yang berat atau parah, seluruh permukaan nampak opak
dan menunjukkan hipoplasia yang sangat jelas atau lepasnya permukaan enamel
terluar yang mengakibatkan terbentuknya pit-pit atau bercak-bercak pada
permukaan. Daerah yang sering terjadi adalah di tengah insisal atau oklusal
gigi. permukaan enamelnya telah hilang, sering berwarna coklat tua sebagai
akibat dari stain yang terserap.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.