Wednesday, March 13, 2013

FLUOROSIS GIGI


FLUOROSIS GIGI

            Fluorosis dapat terjadi pada gigi dan tulang. Fluorosis gigi adalah salah satu genjala yang muncul apabila seseorang mendapat asupan fluor secara berlebihan. Fluorosis gigi merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan fluor pada masa akank-kanak ketika mineralisasi sedang berlangsung dan efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketiga gigi sudah tmbuh sepenuhnya.

Definisi Fluorosis Gigi
Fluorosis gigi dapat kita definisikan sebagai kerusakan enamel secara kualitatif yang merupakan hasil dari peningkatan konsentrasi fluor di sekitar ameloblast selama pembentukan enamel gigi. Fluorosis gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang sehat, akan tetapi menjadi pucat dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi menjadi rapuh. Fluorosis gigi disebut juga dengan mottled enamel.
Apabila kita membandingkan enamel pada gigi anak yang sehat dengan enamel pada gigi anak yang mengalami fluorosis maka secara histologis pada enamel
yang mengalami fluorosis akan didapati hal-hal sebagai berikut :
§  `berkurangnya jumlah sel-sel ameloblast (hipoplasia) yang mengganggu pembentukan dari matriks sehingga menyebabkan terjadinya lobang-lobang kecil, terjadi pengurangan deposit-deposit mineral (hipokalsifikasi) dan disertai dengan perkembangan (maturasi) gigi sehingga menyebabkan warna seperti berikut :

Etiologi Fluorosis
            Ada beberapa etiologi fluorosis gigi, yakni :
1.      Fluoridasi air minum
Beberapa negara berkembang lainnya menyatakan bahwa terjadi kecenderungan bertambahnya jumlah dan tingkatan fluoridasi gigi pada daerah menggunakan fluoridasi pada air minumnya
2.      Pemberian suplemen yang mengandung fluor
Ada penelitian yang menyatakan bahwa 25% dari kasus-kasus fluorosis disebabkan karena mengkonsumsi suplemen-suplemen yang mengandung fluor selama 8 tahun pertama kehidupan dengan dosis yang tidak tepat. Efek pemberian suplemen ini dapat menyebabkan fluorosis dalam bentuk ringan. American Dental Association (ADA) menganjurkan untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung fluor harus sesuai dengan resep dokter dan riwayat masukan fluor ke dalam tubuh karena mempunyai peranan yang sangat besar dalam menyebabkan fluorosis gigi. Suplemen yang mengandung fluor seharusnya hanya bisa diberikan kepada anak­anak yang tinggal di daerah dimana air minumnya tidak mengalami fluoridasi dan pemberiannya tidak dibenarkan apabila bersamaan dengan pemakaian obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluor.

3.      Pemberian makanan dan minuman yang mengandung fluor
Makanan yang mengandung fluor yang tinggi adalah ikan terutama ikan yang tulangnya dapat dimakan, misalnya ikan teri dan minuman yang mengandung fluor yang tinggi adalah teh, juice anggur, minuman botol seperti cola serta minuman ringan lainnya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa juice anggur dan teh mengandung fluor yang lebih banyak dibandingkan dengan air minum yang telah mengalami fluoridasi dimana juice anggur mengandung 1,7 ppm dan teh mengandung 2,5 - 10 ppm. Jadi, apabila anak-anak yang masih dalam pertumbuhan (sebelum berusia enam tahun) banyak mengkonsumsi ikan, teh, juice anggur dan minuman ringan lainnya maka anak tersebut memiliki kemungkinan yang besar untuk menderita fluorosis_ gigi, walaupun tinggal di daerah yang air minumnya tidak mengalami fluoridasi.2°

4. Yemakaian pasta gigi yang mengandung fluor
Pasta gigi yang banyak dipasarkan saat ini adalah pasta gigi yang mengandung fluor yang tinggi, bahkan pada pasta gigi anak: Padahal, anak-anak yang berusia di bawah empat tahun seharusnya menggunakan pasta gigi yang sama sekali tidak mengandung fluor. Di Indonesia tidak ada pasta gigi anak yang tidak mengandung fluor, sehingga anak-anak yang masih berusia sangat dini (umur dua tahun) sudah menyikat giginya dengan menggunakan pasta gigi anak yang mengandung fluor.
Dari penelitian-penelitian juga dinyatakan bahwa fluorosis gig] yang terjadi akibat penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor pada anak adalah fluorosis gigi dalam bentuk ringan.

5. Faktor-faktor lain
            Faktor pendukung lainnya yang bisa menyebabkan fluorosis adalah aplikasi topikal fluor selama masa pembentukan enamel dimana hal tersebut bisa terjadi jika si anak menelan fluor yang sedang dioleskan ke giginya.
            Kasus fluorosis lebih banyak terjadi di daerah yang telah mengalami fluoridasi, sedangkan kasus fluorosis yang terjadi di daerah yang tidak mengalami fluoridasi sebagian besar disebabkan oleh pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor pada anak.

Gejala Klinis Fluorosis Gigi
            Penggunaan fluor dalam waktu yang lama selama pembentukan enamel mengakibatkan perubahan-perubahan klinik yang dimulai dari timbulnya garis putih yang kecil padea enamel sampai dengan yang parah yaitu enamel menjadi putih seperti kapur. Keparahannya yang tergantung pada banyaknya pemakaian fluor selama periode pembentukan gigi.
Adapun enamel yang normal adalah suatu bahan yang padat, mengandung banyak pori-pori yang sangat kecil, terdiri dari kristal-kristal hidroxil apatit yang tersusun dengan pola yang teratur dan membentuk enamel rods (prisma enamel). Permukaan enamel normal biasanya halus dan mengkilat, berwarna putih atau krem muda dan sifat ini tetap bertahan, walaupun permukaannya dikeringkan dalam waktu yang lama. Maka ciri-ciri klinis fluorosis gigi berdasarkan tingkat keparahan dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu:

1. Very mild (sangat ringan)
Tanda-tanda paling awal dari fluorosis gigi adalah adanya suatu garis putih yang berjalan menyilang di permukaan gigi atau di enamel permukaan, tetapi tidak mencakup lebih dari 25 % permukaan gigi. Garis ini paling mudah terlihat pada bagian insisal yang tidak ada dentinnya atau hanya selapis tipis di bawah enamel.

2. Mild (ringan)
Pada gigi yang terserang fluorosis gigi sedikit lebih parah dari sebelumnva (bentuk ringan), nampak garis putih yang lebih luas dan lebih menonjol sehingga menimbulkan gambaran bercak-bercak kecil,; tidak teratur dan permukaan gigi nampak suram seperti berkabut.

3. Moderate (sedang)
ini ditandai dengan daerah opak yang tidak teratur berfusi sampai ke seluruh permukaan gigi sehingga gigi nampak putih seperti kapur (chalky white).

4. Severe-(berat)
Pada tingkat keparahan fluorosis gigi yang berat atau parah, seluruh permukaan nampak opak dan menunjukkan hipoplasia yang sangat jelas atau lepasnya permukaan enamel terluar yang mengakibatkan terbentuknya pit-pit atau bercak-bercak pada permukaan. Daerah yang sering terjadi adalah di tengah insisal atau oklusal gigi. permukaan enamelnya telah hilang, sering berwarna coklat tua sebagai akibat dari stain yang terserap. 
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com