Tuesday, December 10, 2013

Defenisi Piromania

Defenisi Piromania adalah sebuah gangguan pengendalian impuls yang melibatkan adanya dorongan yang tak dapat ditolak untuk melakukan pembakaran di mana orang itu merasakan ketegangan atau rangsangan sebelum melakukan pembakaran dan ada perasaan puas atau lega.2

Ciri penting dari piromania adalah menciptakan kebakaran yang bertujuan dan disengaja lebih dari sekali, adanya ketegangan atau perangsangan afektif sebelum menciptakan kebakaran, pesona, minat, rasa ingin tahu, atau daya tarik terhadap kebakaran dan aktivitas dan peralatan yang berhubungan dengan pemadam kebakaran, dan kesenangan, kepuasan, atau peredaan jika menciptakan kebakaran atau menyaksikan atau berperan serta dalam peristiwa sesudahnya.1

Epidemiologi
Piromania merupakan gangguan yang jarang, bahkan diantara kelompok pembakar, hanya dua sampai tiga persen yang dianggap piromania. Sama dengan judi patologis,piromania umumnya diderita oleh laki-laki dimana sebagian besar bakar patologis mulai ditunjukkan pertama kali pada masa kanak-kanak. Dalam banyak contoh, gairah seksual telah dilaporkan berperan dalam perilaku pembakaran kompulsif yang menunjukkan adanya dalam beberapa kasus piromania sebenarnya bisa dianggap sebagai perilaku fetisistik parafilik.Namun, penelitian sistematis telah dilakukan untuk mengkonfirmasi gagasan ini.2

Gangguan ini ditemukan lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita, dan orang yang menciptakan kebakaran lebih mungkin agak terbelakang dibandingkan populasi umum.Beberapa penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa adanya peningkatan insidensi penyalahgunaan alkohol pada orang yang menciptakan kebakaran. Orang dengan piromania biasanya memiliki riwayat sifat antisosial, seperti membolos, melarikan diri dari rumah, dan kenakalan.1

Tidak ada informasi yang tersedia untuk prevalensi piromania karena begitu sedikitnya orang yang didiagnosis dengan gangguan ini, penelitian tentang etiologi dan penanganannya nyaris tidak ada. Diantara anak-anak yang dibawa ke klinik psikiatrik rawat jalan, kira-kira 20 persen memiliki riwayat membuat api sewaktu-waktu.2,4

Etiologi
Sigmund Freud memandang api sebagai simbol seksualitas dimana kehangatan yangdipancarkan oleh api menimbulkan sensasi yang sama yang menyertai keadaan rangsangan seksual, dan bentuk serta pergerakan nyala api menyatakan suatu falus dalam aktivitas.Psikoanalisis lain mengaitkan piromania dengan keinginan hebat yang abnormal akan kekuatan dan gengsi sosial.

Beberapa pasien piromania adalah sukarelawan pemadam api yang menciptakan kebakaran untuk membuktikan bahwa dirinya adaalah pemberani, untuk memaksa petugas pemadam api lainnya bertindak, atau untuk menunjukkan kekuatan mereka untuk memadamkan api. Tindakan pembakaran rumah merupakan suatu cara untuk mengeluarkan kemarahan yang bertumpuk terhadap frustasi yang disebabkan oleh rasa inferioritas sosial,fisik, atau seksual. Sejumlah penelitian mencatat bahwa ayah pasien dengan piromania tidak tinggal di rumah. Hal ini menjelaskan mengenai pembuatan api mencerminkan keinginan agar ayah yang tidak ada kembali ke rumah sebagai penyelamat, menyingkirkan api, dan menyelamatkan si anak dari posisinya yang sulit.
Pencipta kebakaran wanita, di samping jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki, tidak memulai menyalakan api dengan menggunakan pemantik api dalam tindakannya.Promiskuitas tanpa kenikmatan dan pencurian kecil-kecilan, seringkali menyerupai kleptomania, sering ditemukan merupakan kecenderungan pada pencipta kebakaran wanita.

Secara biologis, rendahnya kadar 5-HIAA dan 3-metoksi-4-hidrosifenilglikol (MHPG) yang signifikan di dalam cairan serebrospinal telah ditemukan pada pembuat api,yang memungkinkan adanya keterlibatan serotonergik atau adrenergik. Adanya hipoglikemiareaktif, berdasarkan kadar gula darah pada uji toleransi glukosa telah dikemukakan sebagaipenyebab piromania.1,4 

Diagnosis dan Gambaran Klinis
Orang dengan piromania biasanya secara teratur mengamati kebakaran di lingkungan sekitarnya, sering membuat atau mematikan alarm palsu, dan menunjukkan minat dalam perlengkapan petugas pemadam api. Rasa ingin tahu mereka sangat menonjol, tetapi mereka tidak menunjukkan rasa penyesalan dan tidak memperdulikan nyawa atau barang milik orang lain.Orang dengan piromania mungkin mendapatkan kepuasan dari mengakibatkan kerusakan, dan seringkali mereka meninggalkan petunjuk yang jelas. Ciri penyerta yang sering adalah intoksikasi alkohol, disfungsi sesksual, tingkat intelegensia (I.Q.) yang lebih rendah dari rata-rata, frustasi pribadi yang kronik, dan kebencian atau kemarahan terhadap tokoh yang berkuasa. Pada beberapa kasus, pencipta kebakaran menjadi terangsang secara seksual dengan api. Jika menciptakan kebakaran terjadi dalam gangguan konduksi dan gangguan kepribadian antisosial, ini adalah suatu tindakan yang disengaja, bukannya suatu kegagalan untuk menahan impuls.1,4

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Piromania
A. Menciptakan kebakaran yang disengaja dan bertujuan pada lebih dari satu kejadian.

B. Ketegangan atau rangsangan afektif sebelum tindakan.

C. Terpesona kepada, tertarik kepada, ingin tahu tentang, atau terpikat kepada api dan konteks situasionalnya (misalnya, parafernalia, pemakaiaannya, akibatnya).

D. Rasa senang, puas, atau reda jika menimbulkan kebakaran, atau jika menyaksikan atau berperan serta dalam kejadiannya.

E. Menciptakan kebakaran bukan dilakukan untuk tujuan moneter, sebagai ekspresi ideology sosiopolitik, untuk mengekspresikan kemarahan atau balas dendam, untuk memperbaiki lingkungan hidupnya, atau sebagai akibat gangguan pertimbangan (misalnya, pada demensia, retardasi mental, intoksikasi zat).

F. Menciptakan kebakaran tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan konduksi,episode manik, atau gangguan kepribadian antisosial.

Diagnosis Banding
Sulit untuk membedakan antara piromania dan ketertarikan banyak anak untuk bermain korek api, pemantik api, dan api sebagai bagian dari investigasi normalnya terhadap lingkungan. Piromania juga harus dipisahkan dengan tindakan sabotase pembakaran yangdilakukan oleh pengacau politik yang bertentangan atau oleh pelaku bayaran yang dinamakan arsonist di dalam sistem hukum.

Bakar patologis (piromania) harus dibedakan dari:
  • sengaja melakukan pembakaran tanpa gangguan jiwa yang nyata
  • pembakaran oleh anak muda dengan gangguan tingkah laku, dimana didapatkangangguan perilaku lain seperti mencuri, agresi, atau membolos sekolah.
  • pembakaran oleh orang dewasa dengan gangguan kepribadian dissosial, dimanadidapatkan gangguan perilaku sosial lain yang menetap seperti agresi, atau indikasi lainperihal kurangnya peduli terhadap minat dan perasaan orang lain.
  • pembakaran pada skizofrenia, dimana kebakaran adalah khas ditimbulkan sebagai respons terhadap ide-ide waham atau perintah dari suara halusinasi.
  • pembakaran pada gangguan mental organik, dimana kebakaran ditimbulkan karena kecelakaan akibat adanya kebingungan (confusion), kurangnya daya ingat, atau kurangnya kesadaran akan konsekuensi dari tindakannya, atau campuran dari faktor-faktor tersebut.3
Bila pembuatan api terdapat di dalam gangguan tingkah laku dan gangguan kepribadian antisosial, perilaku ini merupakan suatu tindakan yang disengaja, bukan karena kegagalan untuk menolak suatu impuls. Pasien dengan skizofrenia atau mania dapat membuat api sebagai respons terhadap waham atau halusinasi. Pasien dengan disfungsi otak sepert idemensia, retardasi mental, atau intoksikasi zat dapat membuat api karena kegagalan untuk memahami akibat dari perbuatannya.4

Penatalaksanaan
Sampai saat ini masih sedikit tulisan mengenai terapi piromania.Menerapi orang dengan piromania sulit dilakukan karena tidak adanya motivasi pada diri mereka. Pendekatan yang tepat saat ini adalah dengan menggunakan sejumlah modalitas, termasuk pendekatan perilaku. Karena sifat piromania yang berulang, setiap program terapi harus mencakup pengawasan pasien untuk mencegah episode berulang perilaku pembuat api. Penahanan mungkin merupakan metode satu-satunya yang ada untuk mencegah rekurensi.

Penanganannya pada umumnya bersifat kognitif behavioral dan melibatkan tindakan membantu orang itu ntuk mengidentifikasi tanda-tanda yang mencetuskan dorongan itu dan mengajarkan strategi coping untuk menolak godaan menyulut kebakaran.2

Menciptakan kebakaran pada anak-anak juga harus diobati secara serius. Intervensi yang efektif harus diambil jika mungkin tetapi sebagai tindakan terapeutik dan preventif,bukan sebagai hukuman. Di dalam kasus anak dan remaja, terapi piromania atau perilaku membuat api harus mencakup terapi keluarga.1,4

Intervensi psikologis yang paling umum digunakan untuk piromania bergantung pada prinsip-prinsip perilaku. Teknik yang paling terkenal ini adalah grafik, awalnya dikembangkan untuk mengobati anak-anak yang terlibat dalam pembakaran. Dalam mengikuti metode ini, dokter dan klien membangun grafik yang sesuai dengan sejarah individu perilaku, perasaan, dan pengalaman berhubungan dengan pembakaran. Agaknya, presentasi visual dari sejarah kronologis perilaku ini memungkinkan klien untuk menyadari hubungan sebab-akibat, dan untuk menjadi selaras dengan sinyal bahwa dorongan untuk melakukan pembakaran adalah tentang untuk menyerang. Individu dapat belajar untuk menggantikan cara-cara yang lebih tepat untuk melepaskan ketegangan dalam menanggapi sinyal. Teknik ini telah efektif dalam membantu banyak individu untuk berhenti membakar,tetapi hanya komponen awal dari terapi yang kemudian harus fokus pada pengembangan wawasan yang lebih dalam perilaku berbahaya.

Dalam studi kasus saat ini, obat psikotropika seperti olanzapin dan natrium valproat dikaitkan dengan remisi dari psikosis yang disertai dengan perbaikan yang signifikan dalam kognisi dan fungsi adaptif. Secara khusus, pasien menunjukkan kinerja yang ditingkatkan pada tindakan perhatian dan kontrol eksekutif, bermanifestasi secara klinis sebagai pengaturan perilaku. Pada awalnya data penelitian menunjukkan bahwa antipsikotik atipikal mungkin memiliki peran dalam pengelolaan gangguan kontrol impuls dan membutuhkan studi lebih lanjut.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com