Wednesday, December 23, 2015

Perencanaan Beban Operasional

Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang menginginkan perusahaannya bekerja dengan lancer, memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan merupakan langkah awal perusahaan yang akan menentukan tujuan perusahaan, berupa target atau hasil yang terukur dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Dalam menjalankan operasinya PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan menyusun perencanaan dengan matang agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang ingin dicapai direalisasikan.

“ Perencanaan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu mendatang dalam mencapai tujuan yang di inginkan ” (Narafin, 2000 : 3) . “ Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan ” ( Supriyono, 2002 : 7).

“ Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan ” (Maltz dan Milton, 2003 : 37) .

Dengan disusunnya perencanaan, maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah :
  1. Perencanaan dapat menetapkan kegiatan di masa yang akan datang dengan membandingkannya dengan masa yang lalu.
  2. Perencanaan dapat mengendalikan organisasi setiap waktu.
  3. Perencanaan dapat mengatasi problem yang dihadapi dengan sebaik-baiknya.
  4. Perencanaan dapat memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih jauh lagi.
  5. Perencanaan dapat membantu penempatan tanggung jawab lebih lanjut.
Biaya merupakan salah satu elemen yang paling pentinag dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan jasa, PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Area Medan terlebih dahulu melakukan pengorbanan yaitu beban operasional.
Untuk suatu produk, biaya menunjukkan ukuran moneter sumber daya yang digunakan, sperti bahan, tenaga kerja, overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang dilakukan untuk menyediakan jasa.

“ Biaya adalah penurunan manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau terjadinya kewajiban yang ditimbulkan, sebagai akibat pengurangan aktiva / ekuitas netto selain dari yang berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi sendiri ” (Bastian, 2006 : 87).

Maka dari uraina di atas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan yang dilakukan perusahaan dan diukur dengan moneter untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya yang dikeluarakan dalam setiap periode anggaran diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Sehingga perusahaan mendapatkan laba dari pengorbanan biaya yang dikeluarkan.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pda pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Biaya digunakan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dengan maksud mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan biaya ini sangat bermanfaat bagi manajemen supaya dapat menentukan kegiatan apa saja yang menguntungkan yang dilakukan oleh perusahaan.

Perencanaan beban operasional sangat penting dalam suatu perusahaan sebab beban operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan beban operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan yang menunjukkan rencana perusahaan untuk masa yang akan datang yang harus dicapainya.

Dalam merencanakan beban operasional perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana yang dilaksanakan. Seluruh beban operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui penyimpangan biaya yang telah terjadi dan harus dianalisa sebab akibatnya dan diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisir beban-beban yang dapat merugikan perusahaan.

Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun yang lalu, sehingga mencerminkan tindakan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian.

Untuk menyusun suatu anggaran sebagai suatu alat perencanaan, maka anggaran tersebut harus realistis, fleksibel, dan kontinu. Realistis berarti tidak terlalu optimis maupun pesimis berdasarkan kenyataan yang ada. Fleksibel memiliki peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinu dapat berarti dilaksanakan secara terus-menerus dan bukan kegiatan yang insidental.

Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya mengendalikan berbagai relevan variabel untuk mencapai tujuan, mampu melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap partisipasi.

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau pelaksanaan beban operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun dalam hal ini penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang berkompeten. Tetapi pada dasarnya pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan beban operasional tersebut.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com