Klasifikasi karies gigi
Berdasarkan lokasinya
- Karies Kelas I : Semua karies pada Pit dan fissure yang terjadi pada Permukaan oklusal posterior, 2/3 bagian oklusal, permukaan bukal dan lingual/palatal gigi posterior, permukaan palatal incisal insisivus rahang atas dan Karies pada permukaan halus yang terjadi pada 2/3 oklusal atau incisal semua gigi.
- Karies kelas II : Karies pada permukaan proksimal gigi posterior (sela antar gigi geraham).
- Karies kelas III : Karies pada permukaan proksimal incicivus dan caninus (sela antar gigi depan), belum melibatkan sudut atau tepi incisal.
- Karies Kelas IV : Karies pada permukanan proksimal incicivus dan caninus (sela antar gigi depan), sudah melibatkan sudut incisal.
- Karies kelas V : Karies pada 1/3 gusi (gingival third) permukaan labial (dekat bibir), lingual (dekat lidah) atau permukaan bukal (dekat pipi) semua gigi 12.
Berdasarkan kedalamannya
- Kries insipiens : Merupakan karies yang terjadi pada permukaan email gigi ( lapisan terluar dan terkaras dari gigi ), dan belum terasa sakit hanya ada pewarnaan hitam atau cokelat pada email.
- Karies Superfisialis : kedalaman karies baru mengenai email saja (sampai dentino enamel junction), sedangkan dentin belum terkena.
- Karies Media : karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. Gigi biasanya terasa ngilu bila terkena rangsangan dingin, makanan asam dan manis.
- Karies Profunda : karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa. Biasanya terasa sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan apapun. Apabila tidak segera diobati dan ditambal maka gigi akan mati, dan untuk perawatan selanjutnya akan lebih lama dibandingkan pada karies-karies lainnya
Ta Tahap
pembentukan karies gigi adalah sebagai berikut:
1. Permukaan
Gigi yang tidak karies.
2. Tanda
pertama terjadinya awal demineralisasi gigi, yaitu terbentuknya "white spot" kecil. Sebelum terjadi
lubang, permukaan ini masih tampak keras sehingga belum digolongkan sebagai
kerusakan "D" (Decayed)
menurut kriteria WHO . Dengan pengukuran yang sesuai, karies gigi dapat
dihentikan bahkan dibalik prosesnya.
3. Email
gigi sudah terkikis, sehingga ditemukan "lesi" dengan dasar yang
lunak. Dalam tahap ini kerusakan gigi sudah mencapai tahap "D" atau
karies pada permukaan gigi.
4. Penambalan
gigi sudah dilakukan. Seperti terlihat dalam gambar, proses demineralisasi
belum dapat berhenti dan "lesi" berada di sekitar tambalan. Hal ini
sering disebut sebagai karies gigi sekunder. Akan tetapi dalam kenyataan,
prosesnya sama saja . Akan tetapi sekarang bisa disebut giginya telah ditambal
"F" (filled=tambalan) +
"D" (decayed).
5. Proses
demineralisasi terus berlanjut dan "menyusup" sehingga karies
menyeluruh pada gigi.
6. Gigi
sudah pecah, suatu keadaan yang sebenarnya dapat dicegah jika dilakukan
perawatan jika terjadi demineralisasi tahap awal.
Pencegahan
karies gigi
Pencegahan
karies gigi dapat dilakukan dengan cara menurunkan jumlah kuman misalnya dengan
berkumur antiseptik dan membersihkan plak secara periodik. Daya tahan gigi juga
harus di tingkatkan misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor
atau mengkonsumsi tablet fluor dengan dosis yang tepat. Perubahan pola makan
juga sebaiknya di lakukan misalnya dengan membatasi makanan yang mengandung
sukrosa
Belajar
menyikat gigi juga harus dilakukan sedini mungkin, di mulai pada saat gigi baru
tumbuh. Biasakan menyikat gigi dengan teratur dan berkumur dengan air bersih setelah makan. Menyikat gigi sebelum
tidur sangat penting dilakukan terutama apabila sehabis memakan makanan yang
mengandung gula sebelum tidur
Cara pencegahan karies
gigi :
1. Mengontrol
diet makanan
a. Pola
makan yang sehat
b. Makanlah
makanan yang mengandung kalsium, vitamin C dan vitamin D yang berguna untuk
memperkuat gigi.
c. Makanlah
makanan yang mengandung protein karena protein dapat menghambat terjadinya
proses karies.
d. Makanlah
makanan yang mengandung lemak. Karena lemak akan membentuk lapisan matrix pada
gigi sehingga gigi menjadi licin sehingga karbohidrat sulit melekat pada gigi.
e. Makanlah
sayur – sayuran. Karena sayuran mempunyai kandungan yang disebut nitrat. Bahan
tersebut dapat menghambat kerja bakteri.
2. Menyikat
gigi dengan baik dan benar menyikat
gigi yang benar adalah dimulai dari gusi menuju gigi (arah vertikal). Biasakan
menggerakkan sikat gigi dengan cara memutar dari gusi ke gigi sehingga dapat
memghilangkan plak. Selain itu dapat
melancarkan peredaran darah pada gusi. Sikatlah bagian depan gigi, belakang ,
atas, bawah, dalam dan seluruh permukaan gigi . Gunakan pasta gigi yang
mengandung fluoride karena dapat
menstimulasi email untuk memperbaiki kerusakan ringan pada gigi, dan memperkuat
gigi sekaligus melindunginya dari serangan cairan asam akibat bakteri. Kemudian berkumur-kumurlah menggunakan cairan
antiseptik. sikatlah gigi 2 kali sehari
pada pagi dan malam hari.
3. Menjaga
Kebersihan mulut
Kebersihan
perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik. Kebersihan mulut yang baik
diperluklan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak
gigi.. Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.