Saturday, November 16, 2013

Tinjauan Umum Tentang Penyuluhan Kesehatan dan Pengetahuan

Tinjauan Umum Tentang Penyuluhan Kesehatan dan Pengetahuan - Penyuluhan Kesehatan : Penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi individu, keluarga, dan masyarakat untuk menerapkan cara-cara hidup sehat (Depkes RI PKM, 1995).

Penyuluhan kesehatan telah dilaksanakan sejak Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I) dengan mengembangkan kegiatan penyuluhan yang meliputi 3 komponen berupa : penyebarluasan informasi keseahtan, pengembangan potensi masyarakat dan pengembangan petugas kesehatan. Kegiatan ini merupakan bagian terpadu dari program kesehatan yang perlu mendapat penanganan secara professional dengan keahlian khusus, bukan sekedar kegiatan tambahan bagi petugas kesehatan yang seringkali terabaikan dalam pelaksanaannya.

Dengan penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga diharapkan peningkatan pengetahuan masyarakat, khususnya kalangan remaja melalui desiminasi informasi yang pada akhirnya terjadi perubahan perilaku negatif atau tidak sehat menjadi perilaku sehat, sebagaimana termuat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, bahwa : “Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan setiap orang berkewajiban untuk ikut serta memelihara”. Demikian pula hasil kesepakatan WHO di Alma Ata, bahwa penyuluhan kesehatan dianggap sebagai inti dari pelayanan kesehatan dasar yang pada gilirannya merupakan himpunan upaya pokok mencapai “Kemandirian Masyarkaat Dalam Bidang Kesehatan”.

Maka dengan penyuluhan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kalangan remaja melalui desiminasi informasi, sehingga akan terjadi perubahan dari perilaku negatif atau tidak sehat menjadi perilaku sehat. Karena kecenderungan perilaku remaja yang menjadi tantangan dalam era globalisasi adalah semakin maraknya perilaku remaja yang maladaptif, hal ini dapat terlihat dengan makin meningkatnya kasus aborsi, kehamilan tidak diinginkan, termasuk konsumsi merokok dikalangan remaja serta pengguna Narkotik Alkohol dan Zat Adiktif (NAZA), bahkan tak kalah menarik perhatian dari pemerintah, pendidik, pejabat lainnya, orang tua dan masyarakat adalah kecenderungan remaja melakukan hubungan seksual bebas, yang juga meningkat dan memberi peluang besar tertularnya PMS, menyebabkan angka PMS maupun HIV/ AIDS dikalangan remaja dari tahun ke tahun ikut mengalami peningkatan.

Perilaku yang tidak sehat inilah sedang merambah dan mewabah di kalangan remaja sebagai asumsi dalam menemukan identitas atau jati diri, sehingga tidak dikucilkan oleh rekan-rekannya dengan mengadopsi budaya modern yang salah, namun dianggap sesuatu sedang trend dewasa ini. Hal tersebut merupakan bagian dari potret kehidupan remaja.

Oleh karena itu secara operasional penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi 3 (tiga) dimensi yaitu :

Sasaran penyuluhan yaitu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

Tempat penyuluhan yaitu rumah, sekolah, institusi kesehatan maupun non kesehatan lainnya termasuk tempat-tempat kerja

Tingkat pelayanan yang mencakup upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (Depkes RI PKM, 195).

Penyuluhan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok remaja sebagai salah satu sasaran yang beresiko tinggi menjadi sakit untuk tertular penyakit HIV/ AIDS atau penyakit menular seksual lainnya. Oleh karena kecenderungan remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah, yang pada kebanyakan kasus tidak didasari pengetahuan atas dampak yang mungkin akan timbul seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), dilakukannya tindakan aborsi, terkena penyakit-penyakit lain yang dapat timbul akibat perilaku seksual bebas tersebut.

Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 1993).

Menurut Suriasumantri (1999), bahwa pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yan secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita, oleh karena pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri spesifik mengenai “apa” (ontology), “bagaimana” (epistemology”, dan “untuk apa” (Aksiologi). 

Pengetahuan atau kognitif banyak berhubungan dengan informasi dan pengetahuan (knowledge) sebagai domain penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Untuk pengukuran suatu pengetahuan salah satu teknik yang dilakukan adalah pengisian angket, memuat isi materi yang ingin diukur dari subvyek penelitian atau responden. Tingkat kedalaman pengetahuan yang ingin diukur disesuaikan dengan tingkatan domain kognitif.

Tingkatan pengetahuan didalam domain kognitif
Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Memhamai (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.

Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.

Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek, yang penilaiannya berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 1993).
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com