PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Prinsip-prinsip Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
· Relevansi
Program pembelajaran anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individu
· Adaptasi
Program pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.
· Kontinuitas
Program pembelajaran anak usia dini harus disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya
· Fleksibilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara
· Kepraktisan dan Akseptabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus memberikan kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.
· Kelayakan (feasibility)
Program pembelajaran anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia dini.
· Akuntabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini
B.
Pendekatan Pengembangan
Pengembangan
program pembelajaran anak usia dini juga harus memperhatikan berbagai
pendekatan berikut ini:
1. Pendekatan Holistik dan Terpadu
Pengembangan
program pembelajaran dan isi program didalamnya hendaknya dapat mempertimbangkan berbagai aspek
perkembangan, potensi kecerdasan jamak serta berbagai aspek
kebutuhan anak usia dini lainnya seperti kesehatan dan gizi secara holistik dan
terpadu. Sebagai konsekuensinya, identifikasi dan pemetaan kompetensi harus
disusun dan diorganisasikan sesuai dengan perkembangan dan analisis kebutuhan
anak usia dini.
a.
Pendekatan
Ragam Budaya (Multiculture approach)
Pengembangan
program pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan lingkungan sosial dan
budaya yang ada di sekitar anak, maupun
yang mungkin dialami anak pada perkembangan berikutnya.
Pendekatan
multi budaya akan memberikan konsekuensi pentingnya cakupan isi program yang
dihadapi untuk mengakomodasi pemahaman anak pada kebiasaan, budaya dalam lingkungan
keluarga, masyarakat dan budaya-budaya lain yang terdapat di Indonesia maupun budaya global.
b.
Pendekatan
Konstruktivisme (Constructivism Approach)
Program
pembelajaran anak usia dini hendaknya mengacu pada pendekatan konstruktivisme
yang beranggapan bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya. Untuk itu isi
program pembelajaran harus dapat memberikan
peluang bagi anak untuk belajar sesuai dengan minat, motivasi dan kebutuhannya.
Hal ini akan berdampak pada proses pembelajaran yang berpusat pada anak, yang
diwarnai dengan adanya kebebasan untuk bereksplorasi dalam rangka mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang diminatinya.
c.
Pendekatan
program pembelajaran bermain kreatif (Play
based curriculum approach)
Filosofi dan teori program
pembelajaran bermain kreatif didasarkan
pada 4 (empat) hal, yaitu: (1) bagaimana anak membangun kemampuan sosial dan
emosional, (2) bagaimana anak belajar untuk berpikir, (3) bagaimana anak
mengembangkan kemampuan fisik serta (4) bagaimana anak berkembang melalui budayanya
C.
Prinsip – prinsip Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Program
Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
menggunakan prinsip sebagai berikut :
- Pelaksanaan Program Pembelajaran didasarkan pada
potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
- Program Pembelajaran dilaksanakan dengan menegakkan kelima
pilar belajar, yaitu : 1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, 2) belajar untuk memahami dan menghayati, 3) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain dan 5) belajar untuk membangun
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,
kreatif dan menyenangkan.
- Pelaksanaan Program Pembelajaran memungkinkan
peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan
atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi
peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke Tuhanan, individual, kesosialan, dan moral.
- Program Pembelajaran dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangunkarsa, ing ngarsa sung tulado (bahasa Jawa yang berarti : di
belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
- Program Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multi strategi dan multi media, sumber belajar, dan teknologi yang memadai
dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
- Program Pembelajaran dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
- Program Pembelajaran yang mencakup seluruh bidang pengembangan
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Pengertian
Penilaian perkembangan anak usia dini adalah proses pengumpulan data dan informasi tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak yang diperoleh dari proses dan hasil kegiatan belajar
selama periode tertentu.
2. Tujuan
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahap
perkembangan anak
2. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih
lanjut
3. Menyusun laporan pertumbuhan dan
perkembangan anak
4. Memberikan informasi pada orang tua/wali
tentang kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.
Prinsip
- Menyeluruh, penilaian mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.
- Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran.
- Obyektif, penilaian dilakukan berdasarkan fakta dengan memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Otentik, penilaian dilakukan pada situasi yang alamiah (secara wajar) sehingga anak tidak merasa sedang dinilai.
- Mendidik, hasil penilaian digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada pendidik atau orang tua untuk memberikan proses pembelajaran (interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat mencapai tahapan perkembangan secara lebih optimal.
- Kebermaknaan, hasil penilaian harus bermakna bagi anak, pendidik dan orang tua serta pihak lain yang memerlukan.
4. Aspek
- Status kesehatan dan gizi anak
- Aspek perkembangan mencakup moral dan nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, seni, dan fisik/motorik
5.
Alat
Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk
memperoleh gambaran perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain
pengamatan (observasi), catatan anekdot, portofolio, dan lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.