Pertumbuhan Ekonomi : Analisis ekonomi makro memaknai istilah pertumbuhan ekonomi dalam dua sisi yang berbeda. Istilah pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.
Masalah
pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan
menjadi 3 aspek. Aspek pertama dari
masalah pertumbuhan itu bersumber dari perbedaan di antara tingkat pertumbuhan
potensial yang dapat dicapai, dan tingkat pertumbuhan yang seharusnya tercapai.
Aspek kedua mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan potensi
pertumbuhan itu sendiri. Adakalanya pertambahan potensial dari kemampuan
menghasilkan pendapatan nasionak adalah tidak mencukupi untuk masalah ekonomi
yang dihadapi. Aspek yang ketiga mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah
mengenai keteguhan pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke tahun
lainnya.
Teori pertumbuhan ekonomi telah
mengalami perkembangan dari pandangan klasik,
neoklasik, serta modern. Teori pertumbuhan ekonomi menurut klasik
sendiri merupakan sumbangan pemikiran dari beberapa pemikir ekonomi, antara
lain, Adam Smith, Schumpeter, dan Harrod-Domar.
Adam
Smith melalui bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations,” mengemukakan beberapa pandangan mengenai beberapa
faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan ekonomi.
Pandangan-pandangannya yang utama adalah (1) peranan sistem bebas, (2)
perluasan pasar, dan (3) spesialisasi dan kemajuan teknologi. Smith berpendapat
bahwa sistem mekanisme pasar (peranan system pasar bebas) akan mewujudkan
kegiatan ekonomi yang efisien dan pertumbuhan ekonomi yang teguh . Oleh sebab
itu Smith merasa pemerintah tidak perlu melakukan kegiatan ekonomi yang
menghasilkan barang dan jasa
Adam
smith juga mengemukakan pentingnya perluasan pasar. Perusahaan-perusaahan
melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan untuk menjualnya kepada masyarakat
dan mencari untung. Oleh karena itu, semakin luas pasar barang dan jasa, makan semakin tinggi tingkat
produksi dan tingkat kegiatan ekonomi. Selain itu, Smith menekankan pasar luar
negeri dalam mengembangkan kegiatan di dalam negeri. Pandangan selanjutnya dari
Smith adalah perluasan pasar dan perluasan kegiatan ekonomi yang digalakan akan
memungkinkan dilakukannya spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Selanjutnya,
spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan memacu perkembangan
teknolologi sehingga produktivitas meningkat.
Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan
harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat sebut inflasi, kecuali jika kenaikan harga barang
tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian
besar dari harga barang-barang lain. Syarat adanya kecenderungan kenaikan yang
terus menerus perlu diperhatikan. Kenaikan harga-harga yang terjadi secara
musiman, seperti menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja dan
tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak dapat disebut sebagai inflasi.
Penggolongan Inflasi
Inflasi dapat digolongkan menjadi
beberapa macam sesuai dengan kriteria dan tujuan yang kita inginkan.
Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keparahan inflasi,
penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi.
Penggolongan
berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi:
1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2. Inflasi
sedang (antara 10% - 30% setahun)
3. Inflasi
berat (antara 30% - 100% setahun)
4. Hiperinflasi
(di atas 100% setahun)
Penentuan tingkat keparahan inflasi
sangat relatif (subyektif) karena tergantung pada selera pihak yang membaginya.
Penggolongan yang kedua adalah berdasar
penyebab awal dari inflasi. Berdasar kriteria penyebab inflasi kita dapat
membedakan dua macam inflasi:
1. Demand inflation.
Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu
kuat.
2. Cost inflation.
Inflasi ini timbul karena kenaikkan
ongkos produksi.
Dampak kedua macam
inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak berbeda, tetapi dari
segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand inflation, biasanya ada kecenderungan untuk output (GDP
riil) meningkat bersama-sama dengan kenaikan harga umum. Sebaliknya, dalam
kasus cost inflation, biasanya
kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet penjualan barang
(“kelesuan usaha”).
Perbedaan
yang lain dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari kenaikan
harga. Dalam demand inflation
kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan barang-barang input
dan harga-harga faktor produksi (upah dan sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan
harga barang-barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang
input/faktor produksi.
Penggolongan inflasi
yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita bedakan:
1. Inflasi
yang berasal dari dalam negeri (domestic
inflation).
2. Inflasi
yang berasal dari luar negeri (imported
inflation).
Inflasi yang berasal dari dalam negeri
timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan
uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar
negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga (yaitu, inflasi)
di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara kita.
Latihan
Pengertian Pendapatan Nasional dan Cara Perhitungan
Pendapatan Nasional
Kerjakan latihan perhitungan pendapatan nasional ini
dengan ketentuan sebagaimana sebagai berikut:
1. Seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro dibagi kedalam 3 kelompok
studi;
2. Setiap kelompok studi tersebut menentukan
langkah-langkah perhitungan pendapatan nasional, dimana masing-masing
kelompok menggunakan metode yang berbeda
3. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil laporan mereka di depan kelas.
Rangkuman
(a) Pemahaman
terhadap ekonomi makro akan meliputi aspek utama kerangka analisa
ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro, “di mana”
kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta
aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya.
(b) GDP
sebagai salah satu konsep dalam pendapatan nasional merupakan nilai seluruh
output atau produk dalam perekonomia suatu Negara.
(c) Tiga
macam metode perhitungan pendapatan nasional adalah pendekatan
produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income
approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure
approach).
(d) Pertumbuhan
ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah
mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi.
Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang
masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.
(e) Inflasi
merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat sebut inflasi,
kecuali jika kenaikan harga barang tersebut
mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain.
Penutup
Test
Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini!
A. Soal
Benar Salah
1. Permintaan
dunia terhadap hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran dari hasil-hasil yang
bisa disediakan oleh eksportir-eksportir kita di pasar barang.
2. Jika
tingkat inflasi diperkirakan meningkat, maka seseorang menginginkan memegang
uang lebih sedikit dari biasanya.
3. Pengukuran
GNP tidak memasukan intermediate value
barang dan jasa yang diproduksi.
4. Disposible income
sama dengan pendapatan ditambah pembayaran transfer dikurangi pajak.
B. Jawaban
Singkat
1. Pengukuran
GNP dengan menambahkan nilai tambah setiap perusahaan dalam perekonomian secara
agregat disebut?
2. Mengapa
dalam perekonomian agregat pendapatan sama dengan pengeluaran?
3. Bahan
mentah, produk yang belum selesai, dan produk akhir namun belum dijual oleh
perusahaan disebut?
4. Jelaskan
definisi inflasi?
C. Uraian
1. Apakah
kenaikan 10 persen CPI bermakna juga bahwa biaya hidup meningkat sebesar 10
persen?
2. Jelaskan
perhitungan GNP dengan pendekatan
pendapatan faktor!
3. Tabel
menunjukkan
Tahap
|
Aktivitas
|
Harga
|
Value Added
|
1
|
Petani
menjual Wheat ke miller
|
Rp2500
|
|
2
|
Miller
menjual flour ke baker
|
Rp3000
|
|
3
|
Baker
menjual roti ke grosir
|
Rp4000
|
|
4
|
Grosir
menjual ke eceran
|
Rp5500
|
Lengkapilah
kolom terakhir dengan menghitung nilai tambah pada setiap tahap proses
produksi!
Umpan
Balik dan Tindak Lanjut
Pemahaman
mahasiswa terhadap pengertian dan teknik perhitungan pendapatan nasional
dilakukan dengan praktek, yaitu mahasiswa mencari data dan melaporkan teknik
yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional yang dilakukan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS). Mahasiswa diminta untuk pergi ke BPS untuk mencatat dan mendokumentasikan
langkah-langkah perhitungan pendapatan nasional. Simpulkan dan presentasikan di
depan kelas.
Pemahaman
mahasiswa terhadap pengertian dan penyebab inflasi dengan praktek, yaitu
mahasiswa mencari data dan mencatat definisi dan faktor penyebab inflasi.
Mahasiswa diminta untuk pergi ke perpustakaan untuk mencatat dan
mendokumentasikan macam-macam inflasi, langkah-langkah perhitungan inflasi,
kebijakan yang perlu diambil untuk meredam inflasi. Simpulkan dan presentasikan
di depan kelas.
Mahasiwa
dapat melanjutkan ke Pokok Bahasan selanjutnya jika mahasiswa mampu menjawab
semua pertanyaan paling tidak 75% benar.
Selamat bagi Anda yang telah lolos ke materi berikutnya!
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.