Wednesday, December 4, 2013

Sifat-sifat Periodik Unsur

Sifat-sifat Periodik Unsur : Sifat-sifat periodik adalah sifat-sifat yang ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat ini berubah dan berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron. 

a. Jari-jari Atom 
Jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar disebut jari-jari atom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah, maka jari-jari atom makin besar. Dalam satu periode dari kiri ke kanan jumlah kulit tetap tetapi muatan inti dan jumlah elektron pada kulit bertambah, sehingga gaya tarik menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar, akibatnya jari-jari atom makin kecil. 

b. Energi Ionisasi 
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, energi ionisasi berkurang, karena jari-jari atom bertambah, sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar makin kecil, akibatnya elektron makin mudah dilepas. Dari kiri ke kanan dalam satu periode energi ionisasi cenderung bertambah, karena daya tarik inti terhadap elektron makin besar, sehingga elektron makin sukar dilepas. Energi ionisasi biasanya dinyatakan dalam kJ/mol. 

c. Afinitas Elektron 
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan jika suatu atom netral dalam wujud gas menangkap satu elektron membentuk ion negatif yang stabil. Unsur yang paling mudah menerima elektron (halogen) mempunyai afinitas elektron paling besar. Unsur yang paling sukar menerima elektron (golongan IIA dan golongan VIIIA) mempunyai afinitas elektron paling kecil. 

d. Keelektronegatifan 
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Unsur yang mempunyai energi ionisasi besar dan afinitas elektron besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar, begitu juga sebaliknya. Dari kiri ke kanan dalam satu periode keelektronegatifan bertambah. Dari atas ke bawah dalam satu golongan keelektronegatifan berkurang. 

e. Sifat Logam 
Dalam sistem periodik sifat-sifat logam makin ke bawah makin bertambah, sedangkan makin ke kanan makin berkurang. Oleh karena itu unsur-unsur logam terletak di bagian kiri dan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan sistem periodik. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. 

f. Titik Cair dan Titik Lebur 
Dari kiri ke kanan titik cair dan titik lebur mula-mula naik secara bertahap dan mencapai puncaknya pada golongan IVA kemudian turun secara drastis. Titik cair dan titik lebur tertinggi dimiliki unsur golongan IVA, sedangkan yang terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA (gas mulia). 

2. Perkembangan Model Atom 
a. Model Atom Dalton 
John Dalton pada tahun 1805 mengemukakan teori atom secara ringkas sebagai berikut: 
1) Semua materi terdiri atas atom-atom, yaitu suatu partikel-partikel terkecil yang sudah tak terbagi. 
2) Atom suatu unsur sejenis sama, tetapi berbeda untuk atom unsur tak sejenis. 
3) Pada reaksi kimia terjadi penggabungan atau pemisahan atom-atom. 

Kelemahan: 
1) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi. 
2) Tidak dapat menjelaskan daya gabung unsur-unsur. Misalnya mengapa satu atom oksigen dapat 
     mengikat dua atom hidrogen membentuk air. 

b. Model Atom Thomson 
Menurut Thomson, atom terdiri atas materi bermuatan positif dan elektron-elektron tersebar diantara muatan tersebut, bagaikan kismis dalam roti kismis. 

Kelemahan: 
Tidak dapat menerangkan dinamika reaksi yang terjadi antar atom. 

c. Model Atom Rutherford 
Menurut Rutherford, atom terdiri dari inti dan elektron-elektron yang mengitarinya. Inti atom bermuatan positif karena semua proton terkumpul dalam inti atom. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral. 

d. Model Atom Bohr 
Menurut Bohr, di dalam atom terdapat lintasan-lintasan stasioner tempat elektron dapat beredar tanpa disertai pelepasan atau penyerapan energi. Lintasan itu disebut kulit atom, adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jar-jari tertentu. Pada keadaan normal, elektron menempati tingkat energi terendah (tingkat dasar). Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain. Perpindahan ke kulit lebih luar disertai penyerapan energi. Sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam disertai pelepasan energi. 

e. Model Atom Mekanika Kuantum 
Model ini merupakan pengembangan dari model atom Bohr. Persamaannya dengan model atom Bohr adalah adanya tingkat energi (kulit) atom. Perbedaannya pada bentuk lintasan-lintasannya.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com