Monday, January 13, 2014

Unsur Psikis Puisi

Unsur Psikis Puisi terdiri dari : 
a.       Tema
Tema adalah ide pokok.  Waluyo (dalam Maslikatin, 2007:93) menjelaskan bahwa tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.  Tema puisi biasanya berhubungan dengan falsafah hidup, lingkungan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.  Misalnya:

MENTARI
Karya: S. Nadrotul Ain
Hai mentari pagi
Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi.
                                                
Pada puisi karya S. Nadrotul Ain dapat segera diketahui bahwa matahari sangat berguna bagi seluruh penghuni bumi.  Pengarang menganggap bahwa tanpa matahari tidak akan ada lagi kehidupan di muka bumi ini.

b.      Rasa
Rasa (feeling) adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya (Maslikatin, 2007:94).  Perbedaan sikap penyair terhadap suatu objek akan memberikan rasa yang berbeda terhadap puisi yang dibuat walaupun dengan tema yang sama.  Berikut contoh rasa simpati yang ada pada penggalan puisi  “Gadis Peminta-minta” karya Toto Sudarto. 
                              GADIS PEMINTA-MINTA

                  Setiap kali kita bertemu gadis kecil berkaleng kecil
                  Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
                  Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
                  Tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa
                  .........  
                                                                  (Tarigan, 1984:15)

c.       Nada
Nada ( tone) adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya (Maslikatin, 2007:97). Nada harus sesuai dengan tema dan rasa.  Dalam menciptakan karyanya, para penyair sering menunjukkan sikap tertentu pada pembaca, misalnya bersikap menasehati, menggurui, menyindir, atau sekedar berbagi pengalaman.  Berikut contoh  puisi “Hendak tinggi?” karya Usman yang bernada sinis.


HENDAK TINGGI?

Mau tinggi,
Si muka bumi ????
Panjat kelapa
Sampai ke puncak !!!

Alangkah tinggi
Di muka bumi !!!
                                                                  (Tarigan, 1984:18)

d.      Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair lewat puisinya.  Amanat berhubungan dengan makna karya sastra yang bersifat kias, lebih dalam, dan luas.  Amanat yang terkandung di dalam sebuah puisi bergantung pada pandangan hidup sang penyair.  Berikut contoh amanat dalam puisi “Cinta Kebersihan” karya M. Afifi Kurniawan.
                                          CINTA KEBERSIHAN
Karya: M. Afif Kurniawan

                  Mari teman, mari kemari
                  Kita singsingkan lengan baju
                  Kita bersihkan rumah
Kita bersihkan lingkungan
Kita jaga selalu kebersihan
Jangan biarkan sampah berserakan

Buanglah sampah pada tempatnya
Kita cinta kebersihan
Rumah bersih nyaman
Lingkungan bersih sehat
                                                                                   (Aryuni, 2009) 
Pada puisi di atas dapat terlihat bahwa sang penyair mengajak para pembacanya untuk mencintai kebersihan dengan menjaga lingkungan agar tetap sehat.  Diawali dari lingkungan rumah hingga lingkungan masyarakat sekitar.

Untuk keperluan penelitian  ini, unsur-unsur puisi yang dijadikan objek penelitian sebagai analisis kemampuan menulis puisi siswa meliputi diksi, tema, dan rima.  Hal ini didasarkan pada tujuan pengajaran puisi di sekolah dasar hanya sebagai langkah awal untuk mengenalkan karya sastra.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com