Saturday, November 26, 2016

Defenisi Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis dikemukakan oleh Ryff (1989) yang mengartikan bahwa istilah tersebut sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerma kekuatan dan kelemahan diri dengan apa adanya, memiliki tujuan hidup, menjadi pribadi yang mandiri, menggembangkan relasi yang positif dengan orang lain, mampu mengendalikan lingkungan dan terus bertumbuh secara personal. Konsep Ryff berawal dari adanya suatu keyakinan bahwa kesehatan yang positif tidak sekedar tidak adanya penyakit fisik saja. Ia juga menambahkan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari hari serta mengarah pada ungkapan perasaan perasaan pribadi atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dari pengalamannya (Ryff & Keyes, 1995).

Menurut Lawton (1983) kesejahteraan psikologis merupakan gambaran seseorang mengenai hidup yang berkualitas yang dianggap baik atau memuaskan. Sedangkan menurut Bradburn (1969) juga menyatakan bahwa seorang akan memiliki tingktat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi bila ia merasakan lebih banyak afek positive dibandingkan afek negative dan sebaliknya. Secara umum kesejahteraan psikologis diartikan sebagai kepuasan hidup, kebahagiaan dan pertumbuhan pribadi (Jarden, 2012). Selanjutnya, Huppert (2009) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan perpaduan antara feeling good dengan keberfungsian yang efektif. Ryff (1989) mengemukakan karakteristik orang yang memiliki kesejahteraan psikologis merujuk kepada pandangan Rogers tentang orang yang berfungsi penuh (fully-functioning person) pandangan Maslow mengenai konsep aktualisasi diri (self-actualization) adalah keinginan individu untuk menyempurnakan diri berdasarkan potensi yang dimilikinya, pandangan Jung tentang individuasi, konsep Allport yang menjelaskan tentang kematangan.

Kesejahteraan psikologis dapat ditandai dengan diperolehnya kebahagian, kepuasan hidup dan tidak adanya gejala gejala depresi (Ryff, 1995). Menurut Bradburn (1989) kebahagian merupakan hasil dari kesejahteraan psikologis dan merupakan suatu tujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh setiap individu. Ryff (1989) menjelaskan konsep kesejahteraan psikologis sebagai suatu kondisi dimana individu dapat menerima segala kelebihan dan kekurangannya, menggembangkan potensi diri secara berkelanjutan, memiliki tujuan hidup dan menemukan kebermaknaan hidup, membangun hubungan positif dengan orang lain mampu mengatur lingkungan secara efektif sesuai dengan kebutuhannya, serta memiliki kemampuan dalam menentukan tindakan sendiri.

Kesejahteraan psikologis juga merujuk kepada bagaimana individu mampu mengevaluasi diri mereka sendiri dan juga mengevaluasi kemampuan mereka untuk memenuhi aspek-aspek tertentu di dalam kehidupan mereka, seperti hubugan baik dengan orang lain, pekerjaan maupun dukungan dari orang lain (Flouri & Buchanan, 2003; Wilkinson 2004). Selanjutnya kesejahteraan psikologis di defenisikan sebagai kebahagiaan, kepuasan hidup dan pertumbuhan pribadi (Jarden, 2012).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah kondisi individu yang ditandai dengan adanya perasaan bahagia, adanya kepuasan hidup. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh penerimaa diri, relasi sosial yang positif, mempunyai tujuan hidup, perkembangan pribadi, penguasaan lingkungan dan otonomi.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com