|
TINJAUAN PERUSAHAAN DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Umum Koperasi
CU. Karya Mandiri berdiri pada tanggal 24 November 2000 yang didirikan di Jl. Pertahanan No. 49 Amplas Medan dan dipimpin Bapak Eduward Tambunan. Koperasi ini memiliki keanggotaan yang bersumber dari kalangan masyarakat baik para pegawai, mahasiswa, orang tua dan lain sebagainya.
Berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bahwa CU. Karya Mandiri ini, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, koperasi ini bertujuan :
a. Mengembangkan ideologi kehidupan perekonomian
b. Mengembangkan kesejateraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
c. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
d. Meningkatkan kesadaran anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur.
e. Meningkatkan pengetahuan anggota melalui penyuluhan, latihan dan pendidikan perkoperasian maupun keterampilan lainnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Melakukan usaha simpan pinjam
2. Menyediakan barang – barang kebutuhan pokok anggota
3. Mengadakan usaha kerja sama dengan koperasi maupun badan usaha lainnya yang saling menguntungkan dan untuk meningkatkan kesejateraan anggota
4. Mengadakan usaha jasa lainnya yang menguntungkan koperasi dan anggota sepanjang usaha tersebut tidak bertentangan dengan undang-undang koperasi yang berlaku.
2.1.1 Sejarah Singkat
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, dengan demikian setiap orang yang dapat memenuhi syarat keuangan koperasi dapat diterima sebagai anggota koperasi, meliputi semua kalangan masyarakat
Table 2.1
Jumlah Anggota CU. Karya Mandiri
NO.
|
TAHUN
|
JUMLAH ANGGOTA
|
I.
|
2000-2001
|
30 orang
|
II.
|
2001-2002
|
50 orang
|
III.
|
2002-2003
|
60 orang
|
IV.
|
2003-2004
|
65 orang
|
V.
|
2004-2005
|
70 orang
|
VI.
|
2005-2006
|
85 orang
|
VII.
|
2006-2007
|
60 orang
|
VIII.
|
2007-2008
|
70 orang
|
IX.
|
2008-2009
|
80 orang
|
Sumber: CU. Karya Mandiri
Jumlah anggota koperasi pada tahun 2006 menuurun disebabkan adannya anggota koperasi yang keluar karena pensiun, pindah, ataupun meninggal dunia. Sebaliknya bertambahnya jumlah anggota karena ada anggota baru / pegawai negeri sipil yang baru.
2.1.2 Struktur Organisasi.
Struktur organisasi merupakan wadah yang dapat dijadikan sarana guna mencapai tujuan yang diiginkan oleh sebuah organisasi. Struktur organisasi menggambarkan adannya pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dengan jelas antara satu bagian dengan bagian yang lain dalam semua tingkatan manajerial yang ada dalam suatu organisasi.
Pada struktur organisasi akan ditunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi –fungsi, bagian-bagian atau posisi- posisi, maupun orang- orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam suatu organisasi itu.
Struktur organisasi yang baik haruslah sederhana dan mudah diadakan penyesuaian bila sewaktu-sewaktu diperlukan serta dapat menunjukkan dengan tegas garis wewenang dan tanggung jawab. Dengan struktur organisasi demikian pimpinan koperasi akan mudah mengetahui siapa-siapa yang bertanggung jawab untuk kegiatan koperasi dan mengukur tingkat prestasi tiap karyawan dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
Adapun susunan pengurus CU. Karya Mandiri Medan Periode 2006-2009 adalah sebagai berikut :
1. Pembina : Kepala Dinas Pendidikan Propinsi. Sumatera Utara
2. Penasehat : Drs. H.R. M. Soesetyo
3. Penasehat : Karmani Soetjipto
4. Penasehat : H.M. Hermansyur, SE, MSi
5. Ketua I : Drs. H. Bahauddin Manik
6. Ketua II : Syamsul Bahri
7. Ketua III : Drs. Ikhwan Faizan Nasution
8. Sekretaris I : Drs. Nilam Sari Harahap
9. Sekretaris II : B. Hasugian
10. Bendahara I : Fachruddin E. Lubis, SE
11. Bendahara II : Drs. Mathias Napitupulu.
Badan pengawas pada koperasi pegawai Negeri Dinas Pendidikan Sumatera Utara Medan 2006-2009 adalah sebagai berikut :
a. Ketua merangkap anggota : Drs. O.Siagian
b. Sekretaris merangkap anggota : Drs. Berlin Tarihoran
c. Anggota : Drs. Edward Simanjuntak
Struktur organisasi CU. Karya Mandiri sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Sumber: CU. Karya Mandiri
Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing bagian yaitu :
a. Penasehat
Tugasnya memberi saran atau anjuran kepada pengurus untuk kemajuan koperasi baik diminta maupun tidak.
b. Pembina
Tugas dari pembina adalah sebagai pemimpin terlaksananya setiap organisasi yang ada di Dinas Pendidikan.
c. Badan Pengawas bertugas :
1. Melakukan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi meliputi bidang-bidang organisasi, usaha, permodalan, keuangan dan lain-lain.
2. Memeriksa dan meneliti kebenaran pembukuan dan catatan yang berhubungan dengan kegiatan organisasi dan usaha koperasi.
3. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan pengurus koperasi.
4. Memberi saran dan usul tentang :
a. Perbaikan sebagai hasil analisa pemeriksaan
b. Cara pelaksanaan tugas yang lebih baik
5. Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan
d. Ketua
Ketua I : Bertanggung jawab penuh kepada seluruh pegurus
Ketua II : Bertugas apabila Ketua I berhalangan maka Ketua II mengambil alih tugas dari Ketua I dan Ketua II bertugas untuk menangani seluruh kegiatan barang-barang dan dagangan.
Ketua III : Bertugas apabila ketua I dan Ketua II berhalangan, maka Ketua III mengambil alih tugas Ketua I dan Ketua II, Tugas utama Ketua III harus memeriksa seluruh kegiatan unit simpan pinjam (USP) dan unit dagangan (UD) dan dilaporkan kebadan pemeriksa keuangan (BPK).
e. Sekretaris
Sekretaris I tugasnya :
1. Melaksanakan surat masuk dan surat keluar dalam tugas pelayanan untuk memajukan kegiatan - kegiatan yang ada di CU. Karya Mandiri.
2. Membuat laporan – laporan pertanggung jawaban dari kegiatan koperasi
3. Membuat Notulen rapat rutin yang diadakan 1 bulan sekali di CU. Karya Mandiri
4. Membuat rancangan dan usul-usul untuk kemajuan Koperasi Pegawai Negeri .
Sekretaris II yaitu menggantikan apabila berhalangan Sekretaris I tugasnya :
a. Mengusulkan pengadaan atau menyampaikan hal-hal yang sangat penting dalam kemajuan atau kemunduran di dalam kegiatan operasionalnya yang dilaksanakan setiap hari dan mengusulkan rapat-rapat yang sangat penting untuk kemajuan tugas-tugas dari pada pengurus
b. Meneliti dan memeriksa seluruh barang-barang dagangan dan unit simpan pinjam yang terlaksana setiap harinya dan melaporkan ke Ketua I.
6. Bendahara
Bendahara I :
Bertugas memotong seluruh angsuran pinjaman dan angsuran barang dagangan yang dipotong melalui gaji dan menyimpannya atau melaporkannya ke Ketua I, selanjutnya Bendahara I menyerahkan uang tersebut kepada manajer unit simpan pinjam dan manajer unit barang dagangan untuk di dilaksanakan di Koperasi Pegawai Negeri Dinas Pendidikan.
Bendahara II tugasnya :
Mencatat seluruh rekening baik pemasukan barang dagangan dan maupun unit simpan pinjam untuk dimasukkan ke Kas besar dan di Bukukan juga ke buku pembantu untuk memisahkan setiap unit barang dagangan maupun setiap unit simpan pinjam. Untuk mengetahui setiap pos jasa keuntungan dari simpan pinjam maupun jasa-jasa dari pada unit barang dagangan. Dan mengetahui setiap bulannya saldo dari setiap unit dan bendahara III setiap menutup buku setiap akhir bulan wajib melapor ke BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan ) tentang hasil rugi laba unit simpan pinjam dan unit barang dagangan
2.2 Pengolahan Data
2.2.1 Defenisi Data
Data adalah fakta yang berdiri sendiri yang secara individu tidak mempunyai
Informasi. Data merupakan bahan mentah yang akan diolah dan merupakan input yang akan dimasukkan untuk mendapatkan informasi. Data juga merupakan awal dari pelaksanaan dari suatu pekerjaan untuk mendapatkan sistem informasi. Untuk lebih jelasnya ada beberapa ahli yang telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian data:
a. Menurut The Liang, data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan sebagai dasar guna untuk mengatasi keterangan, pembuatan kesimpulan dan penetapan kesimpulan.
b. Menurut Gordon B. Davis, pengertian data adalah bahan informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang yang tidak acak dimana menunjukkan jumlah, tindakan serta hal dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Hal ini perlu disadari karena data tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasi yang mempunyai nilai dalam arti sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan yang diinginkan.
2.2.1 Siklus Pengolahan Data
Pengolahan berasal dari kata olah yang berati serangkaian kegiatan atau aktivitas yang melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk kegiatan tertentu pula. Berdasarkan pengertian tersebut maka pengolahan data adalah serangkaian kegiatan, pikiran dan bantuan tenaga atau suatu peralatan yang mengikuti serangkaian langkah, perumusan data tersebut, bentuk susunan, sifat atau isinya menjadi lebih berguna. Pengolahan data dapat dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi. Sentaralisasi pengolahan data memungkinkan kearah:
a. Penerapan pembagian kerja dengan akibat pembagian biaya dan pembangunan kwantitatif secara lebih menguntungkan.
b. Pemakaian file yang sama pada banyak proses pengolahan data.
c. Suatu pemamfaatan yang lebih baik dari sasaran teknis administrasi.
d. Penerapan pemisahan fungsi antara operasional dan pengolahan data secara sentral.
Pengolahan data dapat diartikan juga sebagai segala pengolahan untuk membuat data yang berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan sehingga dapat segera dipakai. Pengolahan data merupakan suatu proses penerimaan data sebagai masukan (input) kemudian diproses (processing) oleh suatu program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data dengan komputer dikenal suatu sistem yang disebut EDP (Electronic Data Processing) yaitu suatu sistem pengolahan data dimana komputer memegang peranan utama.
Dilihat dari sistem pengolahan data, dapat dibagi dalam tiga tahap dasar yaitu:
a. Membaca data atau input data.
b. Mengolah data atau proses
c. Hasil atau output.
|
|
|
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
Pengolahan data melalui komputer meliputi beberapa bagian antara lain:
- Recording (perekaman)
Data yang diolah dan ditulis dalam suatu formulir dasar dari pengolahan data selanjutnya.
- Clasifying (Klasifikasi)
Pemberian suatu identifikasi kedalam data yang diolah, klasifikasi yang sering dibuat adalah kode-kode seperti numerik, alphanumerik dan sebagainya.
- Sorting (Pengurutan)
Setelah data yang akan diolah diberi identifikasi maka data perlu diataur/ diurut menurut kode klasifikasinya dan biasanya diurut menurut kode numeriknya.
- Calculating (penghitungan)
Pelaksanaan penghitungan sangat diperlukan dalam menghitung data yang masuk dan data yang keluar.
- Storing ( penyimpanan)
Penyimpan data yang sejenis dalam bentuk referensi yang akan datang perlu dilakukan. Periode penyimpanan setiap data berlainan antar data yang satu dengan yang lain.
- Summarizing ( penyusunan)
Untuk memungkinkan dilakukannya analisa terhadap data atau informasi yang dihasilkan, maka perlu dilakukan pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan yang membutuhkan informasi.
- Retrieving (Pencarian )
Pencarian data ke dalam file distore atau disimpan terdiri dari beberapa cara disesuaikan dengan penyimpanan.
- Reproducing (Pembagian)
Data yang dimiliki dapat diperbanyak sesuai dengan keinginan, penggandaan dapat dilakukan dengan foto copy.
- Distribute ( Pembagian)
Dalam pengolahan data, informasi yang dihasilkan berasal dari beberapa bagian sehingga diadakan pembagian laporan.
2.2.3 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat didefenisikan sebagai suatu cara yang digunakan dalam memperoleh data. Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data dan bahan masukan bagi penulis adalah :
1. Pengamatan ( obeservasi)
Pengamatan adalah pengumpulan dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti sebagai bahan masuk kan.
2. Wawancara ( interview)
Wawancara adalah mengajukan pertanyaan secara langsung kepada orang yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan tentang masalah yang diteliti.
2.3 Sistem
2.3.1 Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Sistema” yang mengandung arti “kesatuan” atau keseluruhan. Berarti sistem adalah sekumpulan objek-objek yang bekerja sama untuk menghasilkan satu kelompok, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan. Defenisi tentang sistem cukup banyak, untuk mengetahui lebih jelasnya tentang defenisi sistem ini diambil beberapa pernyataan dari beberapa ahli berikut ini.
Menurut Abdul Kadir (2003:54) menyatakan bahwa Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.”
Menurut Tata Sutabri (2005:2 ) Sistem dapat diartikan sebagai suatu ”kumpulan atau himpunan dari unsur komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
2.3.2 Karakteristik Sistem
Dari pengertian diatas maka istilah sistem mengandung arti satu kesatuan atau sekumpulan yang terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berinteraksi atau terkait satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu yaitu
1. Komponen-komponen
Merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan komponen atau elemen sistem yang dapat berupa satu sub sistem atau bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Merupakan batasan daerah yang membatasi antara sub sistem yang lain atau dengan lingkaran luarnya.
3. Lingkaran Luar Sistem
Bahwa lingkaran luar (environment) dari suatu sistem adalah hal apapun diluar batasan dari sistem yang mempunyai operasi.
4. Penghubung Sistem
Merupakan suatu media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lain.Dengan melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem.
5. Masukan Sistem
Adalah suatu energi yang dibutuhkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Input
Merupakan suatu hasil yang terdapat dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem yang dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi sistem.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem yang mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.3.3 System Development Life Cycle (SDLC)
Metodologi pengembangan system informasi berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan system informasi berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan adalah SDLC (System Development life Cycle) Metode SDLC menggunakan pendekatan system air terjun ( Water Fall Aproach) yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sitem.
Tahapan dalam pengembangan system sesuai dengan SDLC meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan Sistem (Sistem Planning)
Adalah tahapan awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuan sumberdaya seperti perangkat fisik, manusia, metode (Teknik dan operasi) dan anggaran yang sifatnya masih umum.
Langkah- langkahnya:
a. Menyadari adanya masalah
b. Mendefisikan masalah
c. Menentukan tujuan sistem
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
e. Membuat studi kelayakan
f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
g. Menyetujui/ menolak penelitian sistem
h. Menetapkan mekanisme pengendalian
2. Tahapan Anlisis Sistem
Adalah tahapan penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru/ diperbaharui.
Kegiatannya:
a. Identifikasi masalah
b. Mengorganisasikan team proyek
c. Mendefenisikan kebutuhan informasi
d. Mendefenisikan kriteria kinerja sistem
e. Membuat laporan analisis sistem
3. Tahap Desain Sistem
Adalah tahapan setelah analisis sistem yang menetapakan proses dari data yang dibutuhkan dan sistem baru.
Langkah-langkah:
a. Menyiapkan rancangan sistem yang rinci
b. Mengidentifikasikan berbagai alternative configurasi system
c. Mengevaluasi berbagai alternative configurasi sistem.
d. Memilih konfigurasi tertbaik.
e. Menyiapakan usulan inflementasi
f. Menyetujui/ menolak penerapan sistem.
4. Tahap Implementasi
Adalah tahapan dimana disain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
Langkah-Langkahnya:
a. Merencanakan implementasi
b. Melakukan kegiatan inplementasi
c. Menyiapkan fasilitas fisik
d. Menyiapkan personel
e. Melakukan simulasi
f. Beralih kesistem baru
5. Tahap Pemeliharaan
Adalah merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan implementasi
Langkah-Langkahnya:
a. Penggunaan Sistem
b. Audit Sistem
c. Penjaga Sistem
d. Perbaikan Sistem
e. Meningkatkan Sistem
2.4 Informasi
2.4.1 Pengertian Informasi
Informasi berarti data yang telah dibentuk kedalam suatu format yang mempunyai arti dan guna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah kedalam suatu format yang dapat dipahami dan digunakan orang. Jadi informasi adalah hasil dari pengolahan data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti yang membutuhkannya. Sebagai gambaran untuk menjelaskan defenisi diatas, ada pendapat ahli tentang pengertian informasi seperti dijelaskan dibawah ini.
Menurut Raymond Mcleod (2001:4) Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer.
Menurut Tata Sutabri (2005:23) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentu jamak dan bentuk tunggal atau data data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) suatu yang terjadi pada saat tertentu.
Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak terjadi gangguan yang merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mnpunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3. Relevan, yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Untuk lebih jelasnya informasi merupakan hasil atau output dari proses informasi data.
2.5 Sistem Informasi
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan kepautusan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang bekerjasama secara sistematis dan terpadu dalam pengolah data untuk memperoleh informasi, dengan maksud dan tujuan terpenting sebagai bahan masukan.
Menurut Budi Sutedjo (2002:24) Sistem Informasi dapat didefenisikan sebagai ”kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses, dan menyimpan serta mendistribusikan informasi”
Menurut Tata Sutabri (2005 :42) Sistem Informasi adalah ” suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan –laporan yang diperlukan.”
Sistem informasi mempunyai komponen-komponen yang disebut istilah blok yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya memebentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran yang terdiri dari :
1. Blok Masukan (Input Block )
Input blok ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media mengambil data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok initerdiri dari kombinsi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pamakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan Tool Box (kotak alat) dalam sistem informasi karena digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membentu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
2.5.2 Jenis-jenis Sistem Informasi
Berdasarkan departemen perusahaan, sistem dibagi atas beberapa jenis:
1. Sistim Informasi Akuntansi (Accounting Information System) menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Irformation System) menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran dan lain sebagainya.
3. Sistem Informasi Persediaan (Inventary Management Information System)
4. Sistem Informasi Personalia (Personal Information System)
5. Sistem Informasi Distribusi (Distribution Information System)
6. Sistem Informasi Pembelian ( Purchasing Information System)
7. Sistem Informasi Kekayaan ( Treasing Information System)
8. Sistem Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis System)
9. Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research Development)
10. Sistim Informasi Teknik (Engineering Informsation System).
2.6 Analisa Sistem
2.6.1 Defenisi Analisi Sistem
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
2.7 Perancangan Sistem
2.7.1 Alat Bantu Perancancangan Sistem
Adapun alat bantu yang digunakan dalam perancangan atau pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian umumnya berupa gambar atau diagram adalah sebagai berikut:
a. Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logika. Gambaran ini tidak tergantuk perangkat keras, perangkat lunak struktur data dan organisasi file. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
Simbol-simbol yang akan digunakan:
SIMBOL
|
KETERANGAN
|
Sumber dan tujuan data
| |
Proses
| |
Penyimpanan
| |
Arus Data
|
Tabel 2.1 Simbol Pada Data flow Diagram
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
Proses data flow diagram dapat merupakan program, satu program, satu modul atau sub program dapat juga berupa transformasi data secara manual.
Penyimpanan data dapat berupa: Flash Disk, Disket, Compact Disk, Magnetic Drum, Magnetic Tape, dan lain sebagainya.
a. Data Dictionary
Data dictionary merupakan kumpulan data mengenai data-data. Tujuannya adalah memberikan informasi mengenai defenisi, struktur, pemakai dari masing-masing elemen. Elemen adalah unit data yang terkecil.
c. Sistem Flowchart
Sistem Flowchart merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan sistem secara fisika. Simbol-simbol yang digunakan dalam sistem flowchart adalah:
Tabel 2.2 Simbol-simbol yang terdapat dalam sistem flowchart
Simbol
|
Keterangan
|
Dokumen
| |
Beberapa tembusan dari satu dokumen
| |
Input/Output
| |
Pemrosesan dengan komputer
| |
Proses Manual
| |
File
| |
Arus dokumen atau proses
| |
Off-page connector
| |
Keputusan
| |
Terminal
|
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
2.7.2 Perancangan Sistem Database
Menurut Jogianto (1990) Tujuan utama perancangan sistem database yaitu:
a. Memiliki kemampuan menyimpan data yang berguna dalam database.
b. Meniadakan kerangkapan data
c. Pengamanan terhadap isi dan penggunaan dapat diterapkan.
2.7.2.1 Model Database
Pada dasarnya kekuatan dan kelemahan dari model mencerminkan perbedaan filosofi manajemen database. Beberapa kriteria dalam mengevaluasi model data:
a. Kesederhanaan (Simplicity)
Sebuah model yang memiliki struktur kaidah dan atribut.
b. Pemodelan yang mendekati kenyataan.
Sebuah model sebaiknya mendekati konsep yang ada di dunia
c. Keluwesan
Model itu seharusnya mudah untuk memberikan kemampuan pemodelan langsung.
d. Kemampuan untuk menghasilkan gambar
e. Model seharusnya mudah menghasilkan format gambar
f. Keistimewaan model
Sebuah model bebas dari pertimbangan implementasi khusus
g. Terminologi tidak bertentangan
Sebuah model seharusnya menggunakan terminologi yang tidak bertentangan dengan terminologi yang lain.
h. Dekat dengan dasar informasi
Gagasan yang digunakan dalam sebuah model seharusnya dekat dengan basis perangkat keras dimana model ini akan diimplementasikan.
Model Database yang dikenal ada tiga yaitu:
a. Model Relasional
Dikembangkan berdasarkan konsep matematika dari hubungan dan kumpulan entity atau beberapa objek dari kumpulan atribut-atribut. Model data relasional menggunakan tabel dua dimensi, kolom di dalam tabel cocok untuk setiap atribut untuk setiap entity atau relationship tipe dan baris (tuple) untuk setiap transaksi.
b. Model Hirarki
Sering dikenal dengan binary tree (pohon biner atau binary relationship) merupakan jenis struktur tree yang terbaik dimana data akar (root) mempunyai beberapa cabang. Pada setiap cabang satu objek atau lebih dapat dihubungkan dengan objek yang lain yang lebih tinggi dan satu objek dapat dihubungkan dengan beberapa objek yang lebih rendah.
c. Jaringan atau objek
Suatu jaringan dimana suatu objek dapat dihubungkan dengan beberapa objek lain yang lebih tinggi ataulebih rendah.
2.7.2.2 Langkah-langkah Perancangan Database
Dalam perancangan sistem databaseperlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baruInput yang akan dirancang dapat ditentukan dari data flow diagram (DFD) sistem baru yang telah dibuat
2. Menentukan parameter dari input
Setelah input-input yang akan dirancang telah ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi:
a. Bentuk dari input dan dokumen dasar
b. Sumber input
c. Jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan distribusinya
d. Volume input
e. Periode input
Tiga sasaran utama yang akan digunakan oleh seorang perancang model fisik dari database:
a. Pengetahuan tentang fungsi-fungsi Database Manajemen System (DBMS).
b. Memahami tentang karakteristik pengaksesan secara langsung.
c. Mengetahui tentang aplikasi
Model fisik adalah suatu rencana kerja dari database yang disimpan secara fisik ditempat yang ditetapkan.
2.7.2.3 Normalisasi
Normalisasi adalah merupakan proses tahap demi tahap untuk menggantikan struktur data pohon atau data jaringan menjadi data hubungan dalam bentuk tabel dua dimensi. Pada proses normalisasi ini terdapat beberapa bentuk normalisasi yaitu:
a. Bentuk tidak normal
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
b. Bentuk Normal Pertama (INF/ First Normalized Form)
Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransfer masukan data kedalam tabel dua dimensi. Perpotongan antara baris dan kolom diperbolehkan hanya memuat satu nilai data saja, artinya tidak ada pengulangan nilai repeting group pada perpotongan antara baris dan kolom. Penyimpanan yang biasanya terjadi pada bentuk normal pertama adalah penyimpanan penyisipan, penyimpanan akan berubah dan menyimpan penghapusan.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normalize Form)
Pada bentuk ini jika setiap field yang bukan merupakan key (kunci) bergantung secara penuh kepada identifikasi until (primary key). Setiap bentuk normal kedua merupakan juga bentuk normal pertama tetapi jika relasi dalam bentuk normal pertama belum tentu merupakan bentuk normal kedua. Penyimpanan yang biasanya terjadi pada bentuk normal kedua ini sama seperti yang terjadi pada bentuk normal pertama.
d. Bentu Normal Ketiga (3NF/Tird Normalize Form)
Tabel dikatakan mempunyai bentuk normal yang ketiga jika tidak ada field yang bukan key yang bergantung pada field yang lain yang bukan sebagai key. Setiap bentuk normal yang ketiga sudah pasti merupakan bentuk normal kedua, tetapi tidak semua bentuk normal kedua merupakan bentuk normal ketiga. Penyimpanan yang terjadi pada relasi bentuk normal pertama dan kedua diatas dengan membangun file entity yang baru. Transformasi dari relasi bentuk normal pertama kebentuk normal kedua adalah berdasarkan relasi antar field, bukan key dengan field lain yang juga merupakan key, biasanya apabila suatu relasi telah masuk kebentuk normal ketiga maka relasi tersebutsudah normal dan sudah dapat mengatasi semua penyimpanan yang terjadi pada bentuk normal kedua.
2.9 Database
Database adalah kumpulan data yang berhubungan dengan suatu objek, topic atau tujuan khusus tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa file yang semuanya saling berhubungan atau terkait.
Menurut Andri Kristanto (Konsep Dan Perancangan Database, 2003 :3 ), Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.
Adapun gambar database yang merupakan bagian dari hirarki data, yaitu sebagai berikut :
|
Gambar 2.3 Jenjang-jenjang (hirarki) Database.
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
|
Keterangan :
1.Bit
Bit merupakan singkatan dari binary digit. Bit dalam komputer disajikan sebagai kombinasi simbol 0 dan 1 digit. Digit 0 dan 1 disebut bit yang merupakan pembentukan data paling dasar.
2. Character
Kharacter merupakan bagian data terkecil, dapat berupa karakter numeric, huruf maupun karakter-karakter khusus membentuk suatu field.
3. Field
Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti nama, alamat, dimana kumpulan dari field membentuk suatu record.
4. Record
Suatu record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu, dimana kumpulan dari record membentuk suatu file.
5. File
Suatu file menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis, dimana kumpulan dari file-file membentuk suatu database.
6. Database
Suatu database menggambarkan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Database yang digunakan adalah model database hirarki yang mana data masih menggunakan cara tradisional dimana data diorganisasikan kedalam satu hierarki yang terdiri dari elemen data, rekaman dan berkas.
1. Elemen Data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yan bermakna. Pada data siswa baru, elemen data dapat berupa nama siswa, alamat, kota tempat tinggal, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, asal sekolah, dan atribut lain yang menyangkut seorang siswa baru.
2. Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota , dan tanggal lahir seorang siswa dihimpun dalam sebuah rekaman.
3. Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai himpunan rekaman yang berkaitan dengan suatu subjek.
2.9 Konsep Dasar Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0
2.9.1 Sejarah Visual Basic
Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer, yang didalamnya terdapat perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Visual Basic (yang disingkat dengan VB) selain disebut sebagai bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya adalah:
1. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.
Untuk membuat objek-objek pembantu seperti misalnya Control ActiveX, File Help, aplikasi internet dan lain sebagainya.
2. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran exe yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.
2.11.3 Stuktur Program Visual Basic
Dalam membuat program, aspek utama yang harus diketahui oleh pemograman adalah struktur program. Programa akan berjalan baik, jika mempunyai struktur program yang benar. Begitu pula dengan membuat program dengan Visual Basic. Pemograman harus mengetahui struktur program yang berlaku pada Visual Basic.
Agar dapat merancang sebuah program dengan baik dan terarah, sebaiknya harus mengenal terlebih dahulu struktur program dalam Visual Basic.
Secara umum struktur program Visual Basic terdiri dari dua bagian, yaitu bagian deklarasi program dan bagian pernyataan program.
1. Bagian deklarasi Program
Bagian ini merupakan bagian peletakan semua deklarasi data yang akan digunakan. Secara umum kata cadangan yang merupakan bagian dari deklarasi adalah: Dim, Private, Const, dan type.
a. Deklarasi Dim atau Dimension.
Dim atau Dimension adalah kata cadangan yang sering dipakai mendeklarasikan Variabel yang akan digunakan dalam visual Basic. Pendeklarasian dengan pernyataan Dim berlaku pada pemograman modul, program dan sub-program.
b. Deklarasi Publik
Publik merupakan pernyataan yang menggantikan pernyataan global dalan Visual Basic. Pernyataan Publik menyatakan bahwa semua variabel yang dideklarasikan oleh pernyataan berlaku secara umum. Publik merupakan pernyataan level modul, artnya pernyataan ini pada dasarnya dideklarasikan pada semua modul.
c. Deklarasi Private
Private menyatakan bahwa semua variabel yang dideklarasikan oleh pernyataan berlaku secara khusus (private). Pernyataan private merupakan pernyataan level sub-program, artinya pernyataan yang pada dasarnya dideklarasikan pada sebuah sub-program.
d. Deklarasi Statis
Static sering digunakan untuk suatu variabel atau nilai agar tepat atau tidak berubah, selama program dijalankan. Pernyataan statik merupakan pernyataan level sub-program, artinya pernyatan yang pada dasarnya dideklarasikan pada bagaia sub-program.
e. Deklarasi Const atau Constanta
Const atau constanta sering dipakai pada bagian deklarasi untuk memberikan harga konstan pada suatu variabel. Const merupakan pernyataan level modul, artinya pernyataan yang pada dasarnya dideklarasikan pada modul. Dalam prakteknya pernyataan const sering dipandu dengan pernyataan publik atau private.
f. Deklarasi Type
Type dipakai bada bagian deklarasi untuk mendefenisiskan type data terdefenisi. Dimana type data ini dapat mengandung satu atau lebih dari suatu type data.
Type merupakan pernyataan level modul, artinya pernyataan yang pada dasarnya dideklarasikan pada modul. Dalam prakteknya pernyataan type sering dipandu dengan pernyataan public atau private.
2. Bagian Pernyataan Program
Program pada bagian ini ditulis pada jendela kode, jendela modul maupun jendela sub-program. Program pada bagian ini dapat memuat semua pemograman pengendali (event driven programming) yang merupakan salah satu kelebihan pada visual basic.
a. Struktur pengambilan Keputusan
Berikut ini akan dijelaskan struktur pengambilan keputusan di dalam bahasa pemograman Visual Basic.
If...then
Struktur ini digunakan untuk mengeksekusi satu atau lebih perintah yang menyatakan keadaan. Dapat ditulis dengan menggunakan dua cara:
1. If kondisi Then perintah (Digunakan untuk perintah satu baris)
2. If kondisi Then
Perintah
End if
Kondisi berisi perbandingan (digunakan tanda <, >, =) dari suatu keadaan yang akan menghasilkan benar atau salah. Disamping perbandingan, juga bisa diisi dengan ekspresi yang mengevaluasi sebuah nilai numerik. Jika angka numerik yang dihasilkan 0 maka kondisi bernilai salah dan selain 0 kondisi bernilai benar. Jika kondisi menghasilkan benar maka perintah sesudah kata then akan di eksekusi.
If... Then...Else
Struktur jenis ini mirip dengan struktur If...Then, hanya saja digunakan untuk banyak blok perintah. Standar penulisannya yaitu :
If kodisi 1 then
[perintah blok 1]
[ElseIf kondisi 2 Then
[Perintah blok 2]]...
[Else
[perintah blok n]]
End If
Visual Basic pertama kali akan menguji kondisi pertama, jika bernilai salah (false) maka akan terus diuji kondisi-kondisi berikutnya sampai ditemukan suatu kondisi bernilai benar, maka Visual Basic akan menjalankan perintah blok setelah kata then, kemudian akan langsung menjalankan rutin setelah kata End If.
b. Struktur Perulangan
Struktur perulangan digunakan untuk mengulang sebagaian dari rutin, sehingga pemakai tidak perlu menulis ulang rutin sebanyak perulangan yang diinginkan. Beberapa jenis struktur kontrol perulangan adalah sebagai berikut.
1. Do...Loop
Struktur ini digunakan untuk mengulang sebuah blok perintah sampai jumlah tertentu. Biasanya untuk menghentikan perulangan digunakan suatu kondisi tertentu. Nilai kondisi ini, seperti halnya pada struktur kontrol if...Then, mempunyai hasil akhir berupa salah (false) atau benar (true). Dalam hal ini struktur Do... Loop akan meneruskan perulangan jika kondisi bernilai benar. Standar penulisannya adalah:
Do While kondisi
Perintah
Jika Visual Basic menemukan struktur Do...Loop , maka yang pertama kali dilakukan adalah menguji kondisi. Jika hasilnya salah maka Visual Basic akan melewati perintah di bawah Do dan meneruskan mengeksekusi rutin di bawah kata Loop . Sebaliknya jika hasil pengujian kondisi bernilai benar, maka Visual Basic akan mengeksekusi blok perintah di bawah Do dan setelah selesai akan kembali kebaris Do While.
Variasi lain dari struktur Do...Loop adalah mengeksekusi dulu perintah, baru menjalankan pengujian kondisi diakhir eksekusi. Dengan menggunakan perintah ini maka setidaknya blok perintah sudah pernah sekali dieksekusi. Hal ini berbeda dengan Do While....Loop yang bisa saja sama sekali tidak mengeksekusi blok perintah. Penulisan rutinnya adalah:
Do
Perintah
Loop While kondisi
Ada dua buah alternatif struktur kontrol perulangan dengan Do...Loop. Hanya saja kembalikan dengan dua struktur di atas, akan melakukan pengulangan jika hasil pengujian bernilai salah (false)
Do Until kondisi
Perintah
Loop
Pada struktur kontrol di atas perulangan yang akan dilakukan minimal adalah nol kali. Sedangkan pada struktur kontrol di bawah ini minimal eksekusi yang dilakukan pada blok perintah adalah satu kali.
Do
Perintah
Loop Until Kondisi
2. For...Next
Struktur kontrol Do... Loop paling baik digunakan jika tidak tahu pasti berapa kali diadakan perulangan perintah. Tetapi jika kita sudah tahu pasti berapa kali akan diadakan perulangan, maka agar penulisan rutin lebih efisiensi dapat digunakan struktur For....Next.
Pada struktur kontrol For..Next, kita tidak perlu menuliskan sebuah kondisi untuk diuji oleh Visual Basic. Kita hanya perlu menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel penghitung ini akan secara otomatis bertambah atau berkurang setiap kali pengulangan (Loop) dilaksanakan
Standar penulisan rutinnya adalah:
For Variabel = awal To akhir (Step pertambahan)
Perintah
Next (Variabel)
3. For Each... Next
Sebenarnya For Each... Next mirip dengan For ...Next, hanya saja struktur kontrol For Each...Next digunakan untuk mengulang sekelompok perintah bagi tiap elemen pada suatu koleksi objek. Koleksi objek ini misalnya berupa kumpulan kontrol pada semua modul form, dimana masing-masing kontrol tersebut menjadi elemennya.
Penggunaan struktur For Each...Next sangat berguna jika tidak tahu pasti jumlah elemen pada koleksi objek. Standar penulisan dari Struktur kontrol ini adalah:
For Each elemen In grup
Perintah
Next elemen
2.9.2 Lingkungan Pemograman Visual Basic 6.0
Layar Visual Basic hampir sama dengan layar pemograman program-program aplikasi Windows pada umumnya, dapat memindah-mindahkan, menggeser, memperbesar atau memperkecil ukuran setiap komponen layar Visual Basic seperti memanipulasi Jendela Windows.
Komponen-komponen dari lingkungan Visual Basic tersebut antara lain adalah:
1. Kontrol Menu
Control menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Dari menu ini kita dapat mengubah ukuran, memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau Jendela Windows.
Untuk meng aktifkan control menu, klik tombol mouse pada pojok kiri atas jendela.
a. Restore : Mengubah ukuran jendela keukuran sebelumnya.
b. Move : Untuk memindahkan letak jendela.
c. Size : Untuk mengubah ukuran jendela.
d. Minimize : Untuk meminimalkan ukuran jendela
e. Maximize : Untuk memaksimalkan ukuran jendela
f. Close : Untuk menutup jendela.
2. Menu
Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat dipilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama dengan program windows. Untuk memilih menu, caranya juga sama dengan program Windows lainnya sebagai berikut:
a. Dengan Mouse:
Klik mouse pada menu dan sub menu.
b. Dengan Keyboard:
a. Tekan ALT dan karakter bergaris bawah untuk memilih menu.
b. Misalnya ALT + F untuk membuka menu file
c. Beberapa perintah juga memiliki shortcut (tombol cepat).
d. Misalnya Ctrl + N untuk membuat proyek baru dan sebagainya.
3. Toolbar
Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah-perintah tertentu dari visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Biasanya tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah yang sering
digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.
Gambar 2.4 Toolbar Standar Visual Basic
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
Pada Visual Basic, terdapat berbagai toolbar yang dapat digunakan. Untuk menampilakan macam-macam toolbar yang ada, pilih menu view, Toolbar
Kegunaan masing-masing tombol pada toolbar standar Visual Basic dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2.5 Fungsi-fungsi Toolbar Standar pada Visual Basic
TOOLBAR
|
NAMA
|
FUNGSI
|
Add Project
|
Menambahkan proyek kedalam proyek yang sudah ada
| |
Add Item
|
Menambahkan komponen atau objek kedalam jendela form
| |
Menu Editor
|
Menampilkan menu editor yang mengubah tampilan menu
| |
Project Explorer
|
Menampilakan jendela project explorer
| |
Properties windows
|
Menampilkan jendela properties
| |
Data view windows
|
Menampilkan jendela Data View Windows
| |
Open Project
|
Membuka proyek Visual Basic yang sudah ada
| |
Save Project Group
|
Menyimpan proyek Visual Basic pada komputer.
| |
Project Eksplorer
|
Menampilkan jendela project explorer
| |
Form layout Windows
|
Menampilkan jendela form layout Windows
| |
Object Browser
|
Menampilkan jendela Objek browser
| |
Toolbox
|
Menampilkan jendela toolbox
| |
Visual Component Manajer
|
Menampilkan jendela Visual Componen Manejer
|
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
4. Form Window.
Form window atau jendela form adalah daerah kerja utama dimana kita akan membuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada form ini , kita akan meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar dan sebagainya. Jendela form inilah yang akan menjadi latar belakang aplikasi.
Gambar 2.6 Jendela Form
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
5. Toolbox
Tolbox adalah sebuah “ Kotak Pengganti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi.
Control adalah suatu objek yang akan menjadi suatu interface (penghubung) anatara program aplikasi dan usernya dan kesemuanya harus diletakkan di dalam jendela form di atas.
Gambar 2.7 Toolbox
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
6. Project Explorer.
Jendela project explorer adalah jendela yang mengandung semua file didalam aplikasi Visual Basic. Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek dapat mengandung lebih dari satu file. Pada project explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi (proyek), misalnya form, modul, class dan sebagainya.
Gambar 2.8 Jendela Project Explorer
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
7. Jendela Properties
Jendela properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengedai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Properties adalah sifat dari sebuah object, misalnya seperti nama, warna, ukuran, posisi, dan sebagainya. Setiap object sebagian besar memiliki properties yang sama, tetapi ada pula yang berbeda-beda. Dibagian paling atas dari jendela properties ini terdapat kotak yang menunjukkan nama object yang sedang aktif, sedangkan propertiesnya ditampilkan dibagian bawah dari jendela properties tersebut.
Gambar 2.9 Jendela Properties
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
8. Form Layout Windows.
Form Layout Windows adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layar monitor, posisi form pada Form Layout Windows merupakan petunjuk dimana aplikasi akan ditampilkan pada layar monitor saat dijalankan.
Gambar 2.10 Form Layout
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
Jika ingin memindahkan form keposisi yang lain pada layar, geser saja gambar form tersebut pada jendela layout Window.
9. Jendela Code
Jendela kode adalah salah satu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi code-code program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Bsic. Setiap objek pada Visual Basic dapat ditambahi dengan kode-kode program untuk melakukan tuga-tugas tertentu, misalnya, menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya
Gambar 2.11 Jendela Code
Sumber: Kurniawan Bagus, Sistem Informasi Manajemen Visual Basic 6.0 2002
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.