Thursday, September 24, 2009

Pengertian Teknologi dan Informasi

Pengertian Teknologi dan Informasi : “ penerapan pengetahuan secara sistematis dalam kegiatan industri yang praktis atau suatu kegiatan yang menggunakan metode industri”. Pengertian Informasi :“ data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau yang akan datang”.

Sedangkan pengertian lain mengatakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan disajikan sedemikian rupa yang kemudian digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Informasi tersebut merupakan nilai apabila dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan, dan informasi tersebut dapat  mengurangi ketidakpastian di masa yang akan dating.

Perlu pula ditambahkan bahwa informasi bagi seseorang mungkin dipandang sebagai bahan mentah atau data bagi orang lain atau sebaliknya tergantung kepada kebutuhan orang yang bersangkutan.

Pengertian Teknologi Informasi : Dari pengertian teknologi dan informasi tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa teknologi informasi adalah cara menggunakan peralatan atau metode kerja yang lebih canggih dengan menyajikan data-data yang telah dioleh dan siap digunakan oleh users untuk pengambilan keputusan dalam rangka kelancaran organisasi secara keseluruhan.

Perkembangan Teknologi Informasi
Sejarah computer dimulai sejak abad 17 
ü Schickaqrd membuat kalkulator mekanis pertama (1623)
ü Pascal memproduksi kalkulator mekanis secara missal (1642)
ü Komputer digital pertama, ENIAC (Electronik Numerical Integrator dan Computer) beroperasi pada tahun 1945
ü Tahun 1951 diproduksi secara missal

Bidang Dan Jenis Teknologi Informasi
Jenis teknologi informasi pada prinsipnya dikelompokkan menja 5 bagian utama yaitu :
1. Tekstual, merupakan informasi yang dituangkan dalam bentuk teks dan menggunakan media yang dinamakan kertas.

2. Coice, informasi yang terekam dalam bentuk pembicaraan misalnya telepon, voicemail yang berupa pemrosesan pembicaraan melalui central computer.

3. Data base, terdiri dari maslah-masalah tertentu seperti daftar nama, alamar, jumlah uang terakhir dsb. Data ini selalu di-update disesuaikan dengan transaksi atai kegiatan yang terakhir dan terbaru misalnya data base tentang nasabah bank, atau tentang pegawai suatu perusahaan dll.

4. Citra bergerak, yang dapat berupa tekstual, voice atau data base yang diciptakan, disimpan dan ditransisikan dalam bentuk citra bergerak melalui computer, misalnya gambar grafik ilustrasi.

5. Jaringan Komunikasi, adalah jaringan yang dapat menghubungkan atar pegawai baik dalam satu organisasi maupun berbeda organisasi secara nasional atau internasional yang dilakukan dengan online.

“ Teknologi informasi membuka peluang bagi kita untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien, yang sekarang mungkin belum terpikirkan. Hal ini membuat kita harus membuka pikiran untuk menemukan cara-cara baru tersebut → pikiran tidak boleh terbatasi oleh apa yang sudah ada, tetapi harus mampu berinovasi.

3.3 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kearsipan
Perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini di satu sisi mempunyai dampak positif terhadap kelancaran dan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, tetapi di pihak lain perkembangan ini juga menimbulkan dampak khususnya di bidang kearsipan yang perlu segera diantisipasi.

Perkembangan di bidang kearsipan dirasakan sangat lambat jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang secara langsung ataupun tidak langsung menghasilkan Arsip yang cenderung selalu berubah. Untuk itu para pengelola kearsipan hendaknya selalu tanggap dan mengikuti perkembangan tersebut dan sedapat mungkin agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kearsipan.

3.4 Pengertian database

Beberapa definisi tentang Database :

1. Menurut Gordon C. Everest :

Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.

2. Menurut C.J. Date :

Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.

- Data input adalah data yang masuk dari luar sistem

- Data output adalah data yang dihasilkan sistem

- Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem

3. Menurut Toni Fabbri :

Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.

4. Menurut S. Attre :

Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.



3.5 Sifat-sifat database :

· Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.

· Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).



3.6 Elemen-elemen database :

A. Tipe :

1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.

2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan

3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file

4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file

Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.

Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field.

Enterprise Entity / File Record Atribute/Field

B. Isi / Nilai :

1. Data File : Seluruh isi data pada file

2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file

3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.

Sumber-sumber daya suatu organisasi / enterprise :

Ada 5 M Sumber Daya, yaitu :

· Man : Manajemen Personalia (Manusia)

· Machine : Manajemen peralatan (Mesin)

· Material : Manajemen industri (Bahan Baku)

· Money : Manajemen Keuangan (Uang)

· Message : Manajemen Informasi.

DATA Merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan, data perlu disimpan dan dimanajemen (rencana, desain, operasi, kontrol dan evaluasi). Proses manajemen dilaksanakan dalam siklus hidup (Life Cycle).

Manajemen data dapat dilakukan secara administrasi manual atau dengan memakai komputer, secara umum Sistem Database adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.

4 Komponen DATA PROCESSING yang menggunakan Sistem Database :

1. Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder

2. Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi, DBMS

3. Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari file-file yang terlibat) dan terbagi / share

4. User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA (Penanggung jawab).

Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;

1. Syarat menjadi DBA

Ø Berkeahlian Teknik

Ø Berkeahlian tentang enterprise

2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database

3. Tanggung jawab DBA :

Ø Menetapkan isi database

Ø Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses

Ø Melayani kebutuhan user

Ø Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan menetapkan prosedur validasi suatu database.

Ø Menetapkan strategi backup dan recovery

Ø Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan kepentingan.

4. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA harus mempunyai beberapa program utility, misalnya :

Ø Create Routine : Untuk membuat database baru

Ø Reorganization Routine : Untuk menyusun kembali database (misal : untuk menghapus tempat-tempat kososng dari record-record yang sudah tidak berlaku)

Ø Journalizing / Logging Routine : Untuk mencatat semua operasi yang telah dikerjakan, siapa usernya.

Ø Recovery Routine : Memperbaiki kerusakan database pada posisi sebelum kerusakan.

Ø Statistical Analisys Routine : Untuk memonitor hasil-hasil database.

Salah satu alat penting DBA adalah Data Dictionary yaitu segala sesuatu kekurangan tentang elemen-elemen database misal : Data apa saja yang dipakai suatu program aplikasi, data apa yang dibutuhkan untuk suatu laporan dari suatu departemen.

Kedudukan DBA :
Vendor 

Database DBA Management

Hardware + 

Software Staff 


Data

Processing Aplication User

System + operation Development Community

Staff Staff

3.7 DBMS (Database Managemen System)

1. Menutut C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.

2. Menurut S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).

3. Menurut Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.

Jadi DBMS : Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).

Fungsi DBMS : - Definisi data dan hubungannya

- Memanipulasi data

- Keamanan dan integritas data

- Security dan integritas data

- Recovery/perbaikan dan concurency data

- Data dictionary

- Unjuk kerja / performance

Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS.

DBMS merupakan software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage database.

Dengan menggunakan DBMS, maka dapat :

· Mendefinisikan data dan hubungannya.

· Mendokumentasikan struktur dan definisi data

· Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.

· Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.

· Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.

· Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).

· Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.

Contoh DBMS :

1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968

2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.

Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinett Software Inc,1972

3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses normalisasi

Contoh : - INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973

- System-R oleh IBM Research, 1975

- ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979

- DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981

Pendekatan Database, berarti data bebas dari program aplikasi (Data independent)

- Kemaren : Melakukan Desain

- Hari ini : Dioperasikan

- Yang akan datang : Dikembangkan



Keuntungannya :

· Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)

· Data integrity : Integritas/kesatuan data dapat dipertahankan, hal ini sebagi akibat dari penghindaran inconsistency dan pengontrolan security.

· Data independent : Kebebasan data contoh . Jika terdapat perubahan struktur file pelanggan maka program tersebut haruslah diubah. Jadi bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada, apapun yang terjadi pada struktur file, setiapkali hendak melihat data dengan utility List, dll. ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap database.

· Data security : Kontrol sekuriti dapat dilakukan. DBA dapat mengatur kewenganan penggunaan database (update, retrieve, delete)

· Data consistency : Inconsistency dapat dihilangkan

· Mudah dalam penggunaan datanya

· Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.

Kerugiannya :

Mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk)


3.8 ARSITEKTUR DATABASE

Architecture Database, tiga tahapan dalam sistem database :

Conceptual Level

(Community User Views)


Internal Level 

(Storage Views)



Keterangan :

1. External Level : Setiap user mempunyai bahasa dalam penyelesaiannya

- Bahasa pemrograman : pembuat program aplikasi

- Bahasa Query ex. formulir, menu : Pemakai data langsung

2. Conceptual Level : Pandangan secara menyeluruh

3. Internal Level : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder

DETAIL SYSTEM ARCHITECTURE DATABASE

User A1 User A2 User B1 User B2 User B3





Host +DSL Host +DSL Host + DSL Host + DSL Host + DSL







External 

Shema External View A External View B 





External/conceptual mapping A Mapping B 

DBA

DBMS

Conceptual Conceptual View

Schema 

METODA AKSES berarti cara retrieving, uodating, adding, inserting dan deleting.

mula-mula melakukan pembentukan fisik, dengan DDL mendefinisikan dan membentuk (create) file-file database.

keterangan metode akses :

Yaitu untuk menyimpan (stored) dan mengambil (retrieval) dari penyimpanan sekunder

Metoda akses pada DBMS :

1. Metoda akses model internal yaitu Data disimpan secara fisik

Ø Physical Sequential: Akses urut secara fisik (file sequential)

Ø Indexed Sequential (ISAM): Akses lewat index untuk file sequential

Ø Direct: Akses langsung pada alamat record (file random)

Ø Indexed Random: Akses lewat index untuk file random

Ø Hashing: Akses langsung dengan memproses lebih dahulu alamat recordnya

Ø Inverted: Akses lewat macam-macam index (bolak-balik).

Metode akses model external yaitu metode akses yang berdasarkan gambaran hubungan logical menggunkan istilah-istilah HLDL dari DBMS.

Macam-macam :

· VSAM (Virtual Storage Access Methode)

yaitu membuat file data dengan indeks pada suatu kunci record / alamat record memakai struktur B-Tree

· OSAM (Overflow Sequential Access Methode)

yaitu membuat file data dengan struktur link-list

· HSAM (Hirarchical Sequential Access Methode)

Yaitu data disimpan urut seperti pada pita sesuai dengan urutan hirarkinya

· HISAM (Hirarchical Indexed Sequential Access Methode)

Akses index pada segmen akar/root, akses sequential pada segmen cabang

· HDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)

Yaitu akses hashing pada segmen akar, akses direct ke segmen cabang

· HIDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)

Yaitu akses index pada segemen akar, akses direct ke segmen cabang

Ad. 3. Konversi

Konversi adalah pengubahan data dari sistem database lama ke sistem database baru.

Masalah-masalah yang dihadapi adalah :

· Format file yang berbeda

· Model database yang berbeda

Konversi ini adalah pekerjaan besar yang dilakukan berangsur-angsur dan membutuhkan waktu cukup lama.

Ad. 4. Integration

Integrasi adalah penyatuan dari program-program aplikasi untuk database yang baru.

Ad. 5. Operasi Database

Beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Entry dan update

Langkah pertama pengoperasian pada database adalah entry dan menyimpan data. Bila ada kesalahan atau perubahan dari data tersebut, maka data yang telah tersimpan tersebut dapat diperbaiki.

Ada 2 cara entry dan update :

a. Entry / update by individual record : Seluruh data item dari formulir data entry / update disimpan / diambil dan disimpan kembali pada 1 record dalam 1 file.

b. Entry / update by transaction : data item dari formulir transaksi dapat diambil / disimpan dari pada beberapa record dari beberapa file. Data-data item formulir transaski tidak disimpan pada 1 record, selain pada file utamanya (master file), transaski dapat disimpan pada suatu file transaksi.

2. Backup dan recovery

Sekali database diimplementasikan, salah satu fungsi yang harus dipelihara adalah tersedianya data setiap saat untuk para user. 

Backup adalah pekerjaan menduplikasikan record-record database atau menyimpan perubahan-perubahan pada database.

Recovery adalah proses untuk memperbaiki kembali database dari kerusakan yang dialaminya. kerusakan ini umumnya adalah kerusakan fisik pada penyimpanan sekunder.

Ada 3 macam cara backup :
a. Dump : Menduplikat seluruh record database yang dioperasikan pada database backup
b. Transaction Log : Menyimpan transaksi-transaksi yang merubah database.
c. Image Log : Menyimpan record-record database sesudah / sebelum perubahan pada database.

Ada 6 cara recovery :
a. Dual recording
b. Periodic dump
c. Periodic dump dan transaction log
d. Periodic dump dan logging after image
e. Periodic dump dan logging before image dan transaction log
f. Residual dump.

3. Reorganization 
Dalam sistem database pada suatu saat dapat diadakan pembersihan database terhadap record-record yang tidak digunakan secara aktif lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat akses pada database yang terganggu dengan banyaknya record-record yang tidak / jarang digunakan itu, record-record yang tidak aktif tersebut dapat dipindahkan dan disimpan dalam suatu file. Proses pembersihan record-record tidak aktif itu dinamakan reorganization, metode reorganization ini tergantung dari model database yang dipilih.

4. Restructuring
Pada suatu lingkungan yang dinamis setelah suatu periode berjalan pasti dirasakan kebutuhan perubahan, contoh :
Ø Penambahan/penghapusan suatu data elemen, perubahan ukuran/size suatu data elemen, pertukaran data 
    elemen antar file tersebut.
Ø Perubahan metode akses.
Ø Proses perubahan model internal dan sekaligus logikal.

5. Monitoring, performance and tuning
Ø Evaluasi secara periodik terhadap unjuk kerja sistem database, dapat pada ketepatan data atau 
    kelambatan unjuk kerja.
Ø Kekurangan-kekurangan ini hendaknya diperbaiki dan dilaraskan/tuning.

6. Security
Sekurity data sangat penting dalam sistem database, artinya mengontrol pengaksesan data dalam database terhadap orang-orang yang tidak berwenang, sehingga mencegah:
Ø Penyingkapan rahasia.
Ø Perubahan data.
Ø Perusakan / penghapusan data.

Ada 3 kelompok yang berhubungan dengan Database :

a. USER : User adalah pemilik data, user sesuai dengan departemennya hanya berwenang untuk sekumpulan data tertentu, kontrol pengaksesan data oleh user ini dapat dilakukan dengan memakai PASSWORD. Password ini mempunyai 2 fungsi :
- Memberi identifikasi seorang user 
- Memberi kewenangan (authorized) dan hak (privilege)

Macam-macam hak pada sistem database adalah :

1. Hak retrieval : Mencari dan melaporkan
2. Hak Update pada record meliputi :
- Append (Menambah)
- Insert (Menyisipi)
- Modifikasi (Merubah)
- Delete (Menghapus)

3. Hak Definition File meliputi :
- Create (Mendefinisikan file baru)
- Revision (Merevisi definisi yang ada)
- Delete (Menghapus seluruh file)
- Memberi indeks

4. Hak GRANT (memberi) hak pada user.
Hak definition dan Grant hanya dimiliki oleh DBA.
Pembuatan Password harus mengingat hal-hal :
1. Mudah diingat
2. Sulit ditebak
3. Cukup sering diubah
4. Kerahasiaannya terlindungi.

b. Programer : Ada 2 macam programer
- Aplication Programer : Programer yang membuat program-program aplikasi
- System programer : Programer yang membuat program-program sistem yang memadukan dan mengontrol program-program aplikasi. misal : membuat menu untuk masing-masing user, membuat log transaction pemakaian program dan database dari para User dan sebagainya, dan harus mentaati prosedur password.

c. Operation staff : Sering kerusakan data disebabkan operator yang kurang terlatih atau petunjuk yang kurang memadai atau sulit dipahami. Operator yang berhubungan dengan database adalah operator program aplikasi.

Pengamanan data baginya antara lain berupa :
- Validasi yang cukup pada data entry
- Pengecekan jumlah counter dengan formulir data
- Operator database (staff DBA)
- Pada saat backup, data harus mendapat perhatian.

Keterangan :
1. Mengidentifikasikan entity-entity vital dalam enterprise dan identifikasi aplikasi potensial untuk database
2. mengidentifikasi entity dan hubungan (relationship ) pada model data

Hubungan (relationship) dapat terjadi dari :
- Hubungan antar himpunan (entity)
- Hubungan antar atribut pada 1 himpunan (entity)
- Hubungan antar atribut pada beberapa himpunan (entity)

Ada 3 macam hubungan :
- One - To - One : Contoh Pasien - Rekening
- One - To - Many : Contoh Kamar - Pasien
- Many - To – Many : Contoh Pasien - Dokter

3. Membuat data dictionary
- Membuat model data konsepsual
- Membuat model data logikal
- Membuat model data fisikal

4. Review dan evaluasi
CENTRALIZED VS DISTRIBUTED DATABASE SYSTEM
Centralized Database system adalah database yang dikontrol secara terpusat.

Keuntungan :
· Redundansi dapat dikurangi :
Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (misal untuk kepentingan field kunci)

· Inconcistency dapat dihilangkan:
Pada field-field yang mempunyai redundancy harus diingat bila diadakan update seluruh field yang redundadnsi tersebut harus serentak diupdate (propagating update).

· Memudahkan shared data :
Database terpusat adalah milik umum sehingga dapat dibagikan antar aplikasi. Aplikasi baru dapat dibuat dengan memakai database yang telah ada.

· Data dapat distandarkan dengan data dictionary : Dengan keadaan telah distandarkan dimungkinkan pertukaran data antar sistem.

· Kontrol security dapat dilakukan :
DBA dapat mengatur kewengan penggunaan database (update, retrieve, delete dan sebagainya).

· integritas dapat dipertahankan
Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non konsistensi dan pengontrolan sekuriti.

· Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi :

Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise.

Kekurangan :
· Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan tanggung jawab pada 
  data dari masing-masing user menjadi berkurang
· Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan sekuriti data
· Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini berarti penambahan biaya 
   pada sistem.

Distributed database system yaitu database yang ada tersebar pada masing-masing terminal yang saling berhubungan lewat jalur komunikasi.

Database tersebar pada tingkat konsepsual dan logikal hendaknya dianggap seperti database terpusat, perbedaannya hanya pada tingkat internal / fisikal.

Keuntungan :
· Kontrol local oleh DBA ditambah proteksi terhadap transmisi komunikasi
· Pengontrolan sedikit ditekankan.

Kekurangan :
· Lebih komplek masalahnya dalam DBMS.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN : Analisa Laporan Kerja Lapangan - Perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari terus berkembang dengan cepat, bahkan perkembangannya melebihi bidang yang lain. Mengejar kecepatan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sering kali membuat kita frustasi, bersikap cuek, yang penting dapat digunakan, atau bahkan ada yang terus berusaha mengejar ketinggalannya. Namun bagaimanapun juga, suka atau tidak suka, keadaan perkembangan teknologi informasi itu harus di hadapi, secara bersama, tidak dapat sendiri- sendiri.

Globalisasi ekonomi merupakan proses yang menyebabkan semakin terintegrasinya perekonomian suatu Negara dalam aspek terntentu semakin mengarah kepada preferensi yang bersifat universal akibat globalisasi informasi dan liberalisasi perdagangan. Arus globalisasi tersebut tidak mungkin dihindari, karena hal tersebut akan membawa pengaruh terhadap perkembangan industri pertanian dan pelaksanaan pembangunan pertanian baik di tingkat nasional maupun daerah. Peningkatan daya saing merupakan kata kunci agar pengembangan sector pertanian baik nasional maupun regional dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan arah dan tujuan yang diinginkan.

Sejalan dengan semakin meningkatnya arus globalisasi ekonomi, terjadi perubahan system penyelenggaraan pemerintah dari yang bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Pelaksanaan otonomi daerah ini, seharusnya dapat bermanfaat untuk lebih mendorong pembangunan antar daerah, merangsang pemanfaatan sumber daya secara optimal dan memberikan peluang semakin besar kepada setiap daerah untuk mengembangan komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiki potensi di bidang pertanian yang cukup tinggi. Dengan topografi yang bervariasi dari mulai datar, landai berombak, berbukit hingga bergunung merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman, seperti tanaman pangan, perkembangan dan holtikultura. Tingginya potensi sector pertanian ini menyebabkan sector ini masih merupakan penyumbang terbesar dalam Produk Domestik Bruto Sumatera Utara. Pertumbuhan sector pertanian atas dasar harga konstan mengalami kenaikan daro sebesar 2,48% pada tahun 1998 menjadi sebesar 3,20% pada tahun 2004, tetapi sebaliknya pertumbuhan sebsektor perkebunan mengalami penurunan dari sebesar 5,12% menjadi sebesar 5,12% menjadi sebesar 3,10%. Pada periode yang sama kontribusi subsektor perkebunan mengalami penurunan dari sebesar 12,25% menjadi sebesar 11,55%.

Keadaan ini sebagai akibat dampak krisis ekonomi yang masih belum pulih, yang menyebabkan terpuruknya pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dihampir semua sector mengalami penurunan drastis. Di pihak lain, kondisi sector pertanian pada akhir-akhir ini telah mengalami pertumbuhan kembali ke arah positif dan mampu berperan sebagai penggerak perekonomian baik secara nasional maupun regional. Hal ini dapat terjadi karena sector pertanian umumnya berbasis pada sumber daya domestik, sehingga lebih tangguh dalam menghadapi gejolak perekonomian domestic dan global.

Dari berbagai potensi sector pertanian yang dimiliki sumatera utara, subsektor perkebunan merupakan salah satu potensi yang cukup besar yang dimiliki daerah ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya perkebunan- perkebunan yang lokasinya berada di daerah ini baik yang dimiliki oleh rakyat, BUMN, dan swasta asing maupun nasional (PMA maupun PMDN). Subsektor perkebunan dengan komoditi andalannya kelapa sawit dan karet dapat dikatakan sebagai potensi primadona daerah, karena memberikan devisa yang cukup besar bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Di dalam perkembangannya kedua komoditas tersebut belum memberikan kontribusi secara optimal meskipun potensi yang dimiliki cukup besar. Keadaan ini dekarenakan dalam penagannya masih bersifat parsial diantara stakeholders yang terlibat dalam pengembangannya. Disamping itu data dan informasi tentang kedua komoditas tersebut masih belum terkoordinir secara terpusat untuk melihat sejauhmana perkembangan kedua komoditas tersebut selama ini dan sekaligus untuk pengembangannya di masa mendatang.

Departemen Pertanian RI telah menetapkan program kerja dalam upaya peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui program pusat pengembangan bersama komoditas unggulan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara telah membentuk Pusat Pengembangan Bersama Komoditas (corporative Commodity Development Centre/ CCDC) dengan menetapkan komoditas unggulan daerah adalah kelapa sawit dan karet.

Salah satu program kerja utama dari kegiatan ini adalah penyusunan pusat data (database) kelapa sawit dan karet yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROPINSI SUMATERA UTARA. Untuk mendukung program kerja OCDC dan RCDC tersebut, maka dilakukan fasilitasi “Penyusunan Embrio Basis Teknologi dan Informasi (Pusat Data) Kelapa Sawit dan Karet untuk mendukung program pusat pengembangan bersama komoditas propinsi sumatera utara”. Penyusunan pusat data (database) ini bersifat embrio dan nantinya apabila sudah dapat mandiri akan diserahkan kepada stakeholds yang mampu dan bersedia untuk melakukannya. Dari pusat data ini diharapkan dapat diperoleh data penting terkait tentang perkembangan karet dan kelapa sawit di Sumater Utara yang dapat digunakan sebagai titik tolak pengembangan kedua komoditi tersebut di masa mendatang.

Pusat data (database) ini memuat tentang data statistic (luas lahan, produksi, produktivitas), gambar (peta, lokasi tanaman/pabrik, klon unggul), teknologi dan bisnis (budidaya, kapasitas pabrik, harga, tata niaga, ekspor/impor), relugasi (UU, peraturan, perda. Kebijakan), ulasan (Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Peneliti, Pakar). Directur (organisasi, alamat perusahaan) dan data lain-lain.

Perumusan masalah
Berdasarkan uaruan di atas , dapat dirumuskan bebrapa permasalahan yang dapat diatasi melalui penyusunan pusat data (database) ini, antara lain adalah:
  1. Masih belum tersedianya data dan informasi yang actual dan akurat tentang komoditi kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara.
  2. Belum tersedianya data dan informasi potensi dan perkembangan komoditas pertanian kelapa sawit dan karet, terutama menyangkut data statistic, gambar, teknis dan bisnis, regulasi, ulasan direktori dan data lainnya.

Maksud dan Tujuan
Maksud :
Fasilitas Penysusunan Embrio Basis Teknologi Dan Informasi (Pusat Data) Kelapa Sawit dan Karet Sumatera Utara ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang potensi dan perkembangan kelapa sawit dan karet yang dimiliki Sumater Utara, serta dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan penelitian dan pengembangan kelapa sawit dan karet lingkup OCDC dan RCDC.

Tujuan :
Adapun tujuan dari fasilitasi Penyusunan Embrio Basis Teknologi dan Informasi (Pusat Data) Kelapa Sawit Sumater Utara, adalah:
a) Untuk memepoleh data dan informasi potensi tentang komoditas andalan kelapa sawit dan karet di 
    Sumatera Utara.
b) Untuk memperoleh data dan informasi tentang perkembangan komoditas andalan kelapa sawit dan karet 
    di Sumatera Utara (data statistic, gambar, teknologi dan bisnis, regular, ulasan, direktori dan data lainnya).
c) Melakukan pengkajian berdasarkan data yang diperoleh untuk penentuan strategi dan kebijakan yang 
    harus dilakukan stakeholders terkait dalam pengembangan kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara.

Sasaran
Sasaran kegiatan ini, adalah:
Untuk memperoleh data dan informasi akurat dan valid tentang potensi komoditas kepala sawit di Sumatera Utara.
Untuk publikasi data dan informasi perkembangan kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara.nurunan dari sebesar 5,12% menjadi sebesar 5,12% menjadi sebesar 3,10%. pada 3,g sesuai untuk pertu
Sebagai bahan kajian untuk penentuan kebijakan pengembanan kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara.

Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah: sebagai indicator makro yang dapat menunjukkan kondisi perkembangan kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara.
Sebagai bahan analisa dan evaluasi untuk penyusunan kebujakan pembangunan bidang kelapa sawit dan karet.
memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah dan stakeholders dalam menetapkan kebijakan pembangunan pusat bersama kepala sawit dan karet dalam rangka meningaktankan potensi strategis daerah yang berbasisi sumberdaya local.
Pengembangan subsektor perkebunan yang berbasis sumberdaya lokal dalam kaitan pelaksanaan otonomi daerah.
Meningkatkan pemanfaatan potensi andalan daerah yang berbasisi sumberdaya lokal dalam menunjang agroindustri, meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli daerah.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Fasilitas Penyusunan Embrio Basis Teknoloti dan Informasi (Pusat Data) Kelapa Sawit dan Karet Sumatera Utara adalah identifikasi dan inventarisasi serta publikasi data potensi komoditas kelapa sawit dan karet di Sumatera Utara, meliputi data statistic (luas lahan, produksi, produktivitas), gambar (budaya, kapasitas pabrik, harga, tata niaga, ekspor/impor), regulasi (UU, peratuaran, perda, kebijakan), ulasan (Lembaga Penelitain, Perguruan Tinggi, Peneliti, Pakar), direktori (organisasi, alamat, perusahaan) dan data lain- lain.

Metodologi
Lokasi Kegaiatan
Lokasi kegiatan fasilitas Penyusunan Embrio Basis Teknologi dan Informasi (Pusat Data) Kelapa Sawit dan Karet Sumatera Utara adalah Propinsi Sumatera Utara.
Metode Pendekatan Studi

Dalam melaksanakan kegiatan ini digunakan berbagai pendekatan studi yang mencakup berbagai aspek data dan informasi serta publikasi yang terkait dengan kepala sawit dan karet, dalam rangka pelaksanaan program kerja pembentukan pusat pengembangan bersama Kelapa Sawit dan Karet.
Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder diperoleh dari berbagai publikasi yang berasal dari stakeholders dan berbagai informasi lainnya baik nasional maupun internasional yang terkait dengan kepala sawit dan karet. Data yang dikumpulkan merupakan data dan informasi yang valid dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pelaksanaan pengumpulan data dibagi menjadi dua tahapan, yaitu: pembuatan instrument pengumpulan data dan pengumpulan data.

Hasil/ Output
Pembuatan merupakan suatu proses yang berkesinambungan menuju kearah perbaikan dan kemajuan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu wilayah atau daerah diperlukan data. Data statistic mempunyai peranan penting dalam perencanaan, pengembalian keputusan dan evaluasi hasil- hasil pembangunan yang telah dicapai. Dengan semakin meningkat dan meluasnya pembangunan disegala bidang. Data merupakan kebutuhan dasar untuk mengetahui tingkat perkembangan terhadap suatu sector kegiatan. Penyusunan data untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mendukung kebijakan yang akan dibuat, terutama menyangkut segi vadilitas dan keakuratan data.
Pusat data (data base) kelapa sawit Sumater Utara ini memuat data dan informasi yang terkait dengan kelapa sawit dan karet, meliputi peta, data statistic, gambar, teknologi dan bisnis, regulasi, ulasan, direktori, daftar perusahaan dan unit pengolahan serta data lainnya, guna untuk pengembangan kedua komoditas tersebut di masa mendatang. Database ini dipublikasikan melalui website Balitbang Propinsi Sumatera Utara:  pada subdirektori perkebunan.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com