Monday, October 12, 2009

PENGGUNAAN SISTEM DU-PONT

PENGGUNAAN SISTEM DU-PONT SEBAGAI SALAH SATU METODE UNTUK MENGANALISIS TINGKAT RETURN PERUSAHAAN DALAM RANGKA EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. - Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara yang masih dalam kondisi perbaikan akibat krisis ekonomi yang melanda beberapa waktu, memberikan hadangan bagi pelaku usaha untuk berkembang. Suku bunga bank yang cukup tinggi, pengangguran semakin banyak, harga bahan bakar yang meningkat, daya beli masyarakat yang belum pulih, nilai tukar rupiah yang masih terus berfluktuatif serta keadaan keamanan dalam negeri yang masih belum kondusif membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat guna mempertahankan kelangsungan usahanya.

Pengusaha sebagai pemilik perusahaan harus terus semakin kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja perusahaannya agar investor tertarik masuk dalam pengembangan usaha. Untuk mendukung kondisi usaha agar semakin baik, diperlukan juga dukungan pemerintah dengan senantiasa mengeluarkan kebijakan yang mendukung terciptanya iklim investasi yang semakin baik. Investor dalam rangka untuk menanamkan modalnya membutuhkan serangkaian informasi yang bermanfaat untuk mendukung pengambilan keputusan ekonominya, baik informasi yang berasal dari intern dan ekstern perusahaan. Laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi bagi investor yang berasal dari pihak intern perusahaan.

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pemegang saham, sebagai representasi dari aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan ini dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja dan menilai perkembangan yang dicapai perusahaan. Dari laporan keuangan diperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan perusahaan terutama yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan. Informasi mengenai kinerja keuangan serta tingkat kesehatan perusahaan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan karena sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan ekonominya. Untuk mendapatkan informasi dari laporan keuangan dapat digunakan analisa laporan keuangan, yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kinerja dan memperoleh informasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya sebagai dasar pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan

Du-pont telah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam bisnisnya, ia memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan keuangannya. Menurut Sofyan Safri Harahap dalam buku “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” (20046333) “Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-pos laporan keuangan sampai mendetail sebagai berikut.”

Dari bagan diatas, maka diperoleh elemen-elemen penyusun dari analisis Du-Pont ini yang akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut:

1. Return of Equity (ROE)
Berfungsi untuk melihat efektifitas penggunaan modal sendiri terhadap laba atau keuntungan bersih perusahaan setelah pajak, dimana setiap rupiah modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.

2. Return of Investment (ROI)
Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan atau digunakan untuk mendapatkan keuntungan.

3. EquityMultiplier
Nilai equity multiplier ini menunjukkan kemampuan equity atau modal sendiri menciptakan total asset.

4. PersentaseLabaBersih
Perbandingan ini menunjukkan seberapa besar total penjualan yang dilakukan merupakan laba bersih yang dapat diperoleh oleh perusahaan.

5. Total AssetTurnover
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

6. LabaSetelahPajak
Laba setelah pajak adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.

7. Penjualan
Merupakan arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu equity atau penyelesaian kewajiban dari equity atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan/produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatanutama Perusahaan Yang Sedang berjalan

8. TotalBiaya
Total biaya merupakan arus keluar aktiva, penggunaan aktiva, atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

9. TotalAset
Total aset adalah total harta yang dimiliki oleh perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain lain.

10. Aktiva Lancar
Aktiva lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.

11. Nilai Buku Aktiva Lancar
Nilai buku aktiva tetap yaitu harga buku yang diperoleh dari nilai perolehan historis dikurangi akumulasi penyusutan yang telah dibebankan kepada pendapatan.

12. Equity
Equity (modal pemilik) adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (equity) setelah siketahui kewajibannya.

13.TotalLiabilities
Total liabilities (kewajiban/utang) merupakan kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com