Friday, February 15, 2013

Defenisi IPS

Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang mengintegrasikan konsep-konsep dasar terpilih dari ilmu – ilmu sosial yang bertujuan untuk pembinaan warga negara yang baik. Melalui mata pelajaran IPS di sekolah dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pelajaran IPS, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial d lingkungannya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah – masalah sosial tersebut. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan siswa dapat terbina menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.

Selain dari itu, IPS juga memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah , khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, maka seorang guru memiliki peranan strategis yang utama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan pengetahuan yang diinginkan. Untuk itu diharapkan seorang guru dapat memberikan bekal yang maksimal kepada siswanya. Untuk mencapai hasil yang maksimal itu perlu adanya fasilitator dari guru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Dalam penerapan Strategi Pembelajaran Masalah (SPBM) ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah,walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. Proses pembelajran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata – mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu dengan lingkungannya. Melalui proses ini sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi.

Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt, juga sangat menguntungkan untuk kegiatan belajar memecahkan masalah. Hal ini tampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan juga suatu pengamatan secara cermat dan lengkap.Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup dimasyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangakan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah. Dari mulai masalah yang sederhana sampai kepada masalah yang sangat kompleks; dari mulai masalah pribadi sampai kepada masalah keluarga, masalah sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada masalah dunia.


Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya, manakala siswa menghadapi masalah walaupun masalah itu dianggap sepele, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik. 

Dalam belajar sangat sangat diperlukan adanya motivasi. Motivasi is an essential condition of learning. Hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Itu sebabnya tenaga pendidik juga harus mengoptimalkan cara pengajarannya guna merubah anak yang masih pasif dalam belajar menjadi anak yang kreatif dalam belajar. 

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh sebabnya guru dituntut untuk dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat memotivasi belajar anak. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru guna dapat memotivasi belajar siswa adalah dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.

Ketika peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V diketahui bahwa siswa kurang menyukai pelsajaran IPS karena pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit, dan sebagian siswa merasa jenuh dan bosan pada saat pelajaran IPS, serta pada saat pembelajaran IPS berlangsung siswa tidak dapat mengemukakan pendapatnya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan IPS. Setelah peneliti mengadakan observasi dari 35 orang siswa, 25% siswa menyatakan suka dengan belajar IPS, sedangakan 75% siswa menyatakan pelajaran IPS sangat membosankan, siswa menyatakan kurang termotivasi untuk belajar IPS, siswa bersifat pasif dalam proses PBM. Dapat disimpulkan bahwa dari observasi yang dilaksanakan motivasi belajar anak masih rendah yang ditandai siswa tidak mau mengemukakan pendapatnya untuk memecahkan masalah. Hal ini diakibatkan pada saat guru menerangkan materi siswa tidak memperhatikan penjelasan guru ditambah lagi dengan guru, yang hanya menggunakan metode ceramah dan menggunakan strategi pembelajaran yang kurang tepat, serta kurang menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang akhirnya menimbulkan kejenuhan.

Akibat dari ketidakpastian strategi pembelajaran siswa cenderung pasif terhadap materi pelajaran yang diberikan. Ketika guru menerangkan sering sekali siswa terlihat hanya diam saja, jarang mengemukakan idenya, tidak memberikan pertanyaan dan jika gurupun bertanya siswa hanya diam saja, mungkin pada dasarnya siswa kurang memahami materi yang diberikan guru, walaupun ada beberapa siswa yang aktif. Sedangkan yang lain tidak menunjukkan minat terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Kepasifan siswa dalam belajar merupakan pertanda tidak baik dalam proses pembelajaran, juga perkembanga intelektual siswa. Siswa menjadi malas belajar, malas berfikir dan malas berkompetensi. Hal ini mengakibatkan anak kurang terampil dan kurang intekektual. Ketidak antusiasan siswa terhadap aktivitas belajar tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan kognitif, psikomotorik, atau efektifnya, bahkan tidak menutup kemungkinan siswa akan merasa bahwa pembelajaran IPS sangat membosankan.

Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa ( penalaran, komunikasi dan koneksi ) dalam hal memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah. Pembelajaran Berbasis Masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. 

Menurut Tan ( Rusman, 2003 ) “ Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mangasah, dan menguji, serta menegmbangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan”. 

Namun pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidikan. Guru hanya terpaku pada satu model ataupun model pengajaran, yaitu metode ceramah. Keterbatasan guru dalam menggunakan berbagai model maupun metode pembelajaran didalam kelas yang bertujuan untuk merangsang motivasi belajar siswa, membuat siswa jenuh dalam belajar. Sehingga hasil belajar siswa pun rendah. Maka dari itu perlu adanya sebuah kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana Pembelajaran Berbasis Masalah ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com