Thursday, February 14, 2013

Jenis Ternak Yang Dibudidayakan

Jenis Ternak Yang Dibudidayakan

Ada beberapa jenis ternak lembu yang terkenal di indonesia dianataranya :
1.      Sapi Bali
2.      Sapi Madura
pada sapi bali sangat baik digunakan untuk sapi pedaging karena terdapat keunggulan yang diantaranya
a)      Tahan terhadap cekaman lingkungan
b)      Kwalitas daging baik
c)      Siklus reproduksi terjadi sepanjang tahun
d)     Tingkat kesuburan tinggi
Pada penggunaan bahan-bahan makanan perlu diperhatikan  jumlah protein  seperti :
Dedak isirong sawit                      : 83.5%
Hampas sagu rumbia                    : 14%
Trikalsium fosfat                           : 1.0%
Garam                                         :1.0%
Kapur (Ground limestone)           : 0.5%
Jumlah                                        : 100

Kita ketahui bahwa keberadaan alat bantu pakan ternak ini dapat mengoptimalisasi pertumbuhan pada sapi-sapi peliharaan dan sekaligus memperbaiki sistem peternakan. Pakan ternak yang didapat dari hasil pencacah pelepah kelapa sawit merupakan makanan yang baik dikonsumsi oleh sapi, karena makanan ini dapat dijadikan sebagai makanan tambahan oleh para peternak. Penggunaan makanan jenis ini semakin banyak digalakan penggunaanya karena mempunyai tiga keuntungan yaitu :
  1. Keuntungan bagi peternak tidak mengalami kesulitan dalam mencari lahan        perternakan.
  2. Keuntungan bagi pemilik perkebunan karena dengan adanya proses seperti ini   maka tanaman kelapa sawit yang mereka miliki akan tumbuh lebih baik.
  3. Keuntungan bagi peternak secara dinamis akan menambah hasil peternakan yang mereka miliki.
Pakan ternak yang dihasilkan dari pencacahan pelepah kelapa sawit sangat membantu dalam menyelesaikan masalah kekurangan pakan dampak yang terlihat pada saat sekarang ini kurangnya lahan peternakan yang dimiliki oleh para peternak, sehingga sapi peliharaan mereka memasuki areal perkebunan kelapa sawit yang masih kecil.  Penjagaan sapi yang kurang baik yang dilakukan para peternak ini sangat merugikan oleh pihak perkebunaan, selain itu juga dapat mengganggu pertumbuhan kelapa sawit.
                Memang tidak disangka tanaman yang awalnya didatangkan Gubernur Jendral Inggris Sir Thomas Skenford Reflles itu kini menjadi andalan ekspor Indonesia, khususnya Sumatera untuk melengkapi tanaman itu dia mendatangkan tanaman sejenis palm untuk menghias kebun. Pohon asal Afrika itu dibawa ketaman raya pada tahun 1848, pohon palm jenis dura itu dikemudian hari dikenal luas dengan nama kelapa sawit. Dari biji buah kelapa sawit itulah kemudian pada tahun 1911 dipantai timur Sumatra dikembangkan kebun sawit pertama disumatera.
                Namun beberapa tahun sebelum itu para pengusaha asal Inggris telah mengusahakan perkebunan sawit berskala kecil dikawasan tersebut pada tahun 1915, dibukalah perkebunan sawit dengan luas 2715 hektar yang kemudian pada tahun 1939 berkembang menjadi lebih dari 100.000 hektar.
                Pada era tahun tersebut kehebatan sawit Sumatera telah terdengar kemancanegara sehingga banyak pengusaha asal Inggris datang keSumatera untuk membudidayakan sawit, sehingga mereka tergabung dalam PT. London Sumatera Indonesia.
                Kejayaan masa lalu itu hingga kini masih terus berkarir, hingga saat ini jajaran pohon kelapa sawit masih terus tumbuh subur diareal seluas lebih dari 3(tiga) juta hektar yang tersebar diseluruh pelosok Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Selatan (B.Josie,Susilo Hardianto).
                Dalam sebuah artikel yang dibuat gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (GAPKI), untuk konfrensi internasional tentang kelapa sawit di Nusa Dua, Bali pada tahun 1998 disebutkan permintaan domistik terhadap komuditas minyak sawit terus meningkat dari tahun ketahun.
                Sapi merupakan salah satu jenis hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, bagi peternak yang memiliki lahan sendiri berternak sapi tidaklah menjadi permasalahan. Akan tetapi lain halnya diareal perkebunan beternak sapi dianggap sangat merugikan bagi pemilik perkebunan, pasalnya sapi-sapi yang berkeliaran diareal perkebunan merupakan hama bagi pemilik kebun kelapa sawit.
                Pihak perkebunan mulai merasa terganggu dengan masuknya sapi keareal perkebunan karena selain akan merusak pohon kelapa sawit juga akan menghambat massa pertumbuhan kelapa sawit tersebut. Disamping itu juga pertumbuhan yang kurang baik akan mengganggu proses pembuahan. Adapun populasi ternak yang cukup banyak sangat merugikan pihak perkebunan, karena dengan bertambah banyaknya populasi ternak tersebut maka kelapa sawit akan lambat untuk mendapatkan buah.
Sumber :(Naibaho Ponten, Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit edisi 8 Pusat Penelitian kelapa Sawit, Medan, 1998.)
Agar tidak ada pihak yang dirugikan maka bagi para peternak dapat menerapkan sistem pemberian pakan ternak sehingga ternak di lepas. Tabel  2.1 berikut ini memperlihatkan formulasi pakan ternak dengan bahan utama pelepah sawit hasil cacahan.:
                               Tabel 2.1 Formulasi pakan ternak
No
Jenis Bahan
Kg/100
1
Pelepah sawit
40 kg
2
Bungkil inti sawit
40 kg
3
Kulit coklat
8 kg
4
Ampas sludge sparator
6,5 kg
5
Molasses
3 kg
6
Garam dapur
1 kg
7
Urea, mineral dll
1,5 kg
         Formula ini pada prinsipnya memanfaatkan bahan yang tersedia, tidak kaku karena bahan dapat diubah sesuai dengan bahan yang tersedia misalnya tongkol jagung, jerami padi, rumput gajah, dedak, ampas tahu dan lain sebagainya.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com