Thursday, March 21, 2013

Flowchart


 Flowchart
Suatu metode untuk mengambarkan tahap – tahap pemecahan masalah adalah dengan mempresentasikan simbol – simbol tertentu yang mudah di mengerti dan standart. Flowchart adalah salah satu yang dapat didefinisikan sebagai bagan yang menjelaskan secara rinci langkah – langkah dari proses program ( Modul Algoritma dan logika pemrograman).

 Simbol – Simbol Flowchart Diagram

Sumber : Modul Algoritma dan logika pemrograman

Analisa Game
 Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dari game susun kata yang akan dirancang dengan menerapkan dan menguji pemanfaatan dari metode LCM. Sebelum merancang game susun kata ini, ada baiknya jika mengetahui apa dan bagaimana aturan memainkan game tersebut. Game susun kata adalah suatu game yang akan mencoba untuk mengasah otak seorang pemain yang akan memainkannya. Game ini hanya dimainkan oleh satu orang pemain. Dimana seorang pemain akan dihadapkan pada huruf yang muncul secara acak. Pada setiap huruf yang muncul akan membentuk suatu kata tertentu, Itulah yang menjadi tugas dari pemain, yaitu menyusun huruf-huruf yang ada dan membentuk suatu kata.
            Pemain dikatakan menang jika pemain berhasil menebak huruf pada setiap level, yang mana level tersebut terdiri dari level 0 sampai level 9.. Dalam game ini waktu dan life point tidak menjadi masalah utama dalam penyelesaian game. Pemain bisa memeriksa setiap huruf yang disusun apakah sudah benar atau tidak, jika kata yang disusun belum benar maka pemain harus menyusun kembali kata tersebut hingga benar dan sesuai dengan kata yang dimaksud       
26
 
            Metode LCM adalah proses menurunkan secara acak nilai variabel tidak pasti secara berulang-ulang untuk mensimulasikan model. Metode LCM dapat didefinisikan sebagai metode untuk menghasilkan data acak sampel berdasarkan beberapa percobaan numerik untuk distribusi. Arti istilah LCM sering dianggap sama dengan simulasi probabilitas. Disamping itu pada dasarnya metode LCM ini tidak memiliki rumus acuan khusus untuk memecahkan suatu masalah. Tetapi metode ini dapat diterapkan di berbagai bidang. Oleh karena itu disini penulis mengambil referensi rumus berdasarkan simulasi probabilitas (kemungkinan) secara random karena metode LCM sering dianggap sama dengan simulasi tersebut.
            Tujuan proses metode LCM adalah untuk memunculkan variabel random melalui sampling dari distribusi probabilitas itu. Metode ini dapat digunakan secara luas karena didasarkan pada proses simulasi dengan pilihan kemungkinan secara random. Angka random memainkan peranan penting dalam simulasi probabilistik, setiap contoh yang dipelajari membutuhkan angka random untuk menentukan nilai variabel random.  Dengan demikian, jumlah iterasi yang dilakukan sangat menentukan tingkat ketelitian atas jawaban yang diperoleh.
            Angka random yang digunakan selama ini berasal dari tabel angka random. Angka random itu diciptakan dengan menggunakan suatu teknik numerik, sehingga mereka bukan angka random murni melainkan pseudo random numbers
Pada kasus ini penulis akan membuat suatu acakan (random) kata berdasarkan Id_kata yang ada pada aplikasi game susun kata. Huruf A,B,C,D,E adalah merupakan suatu bentuk variabel untuk memudahkan penulis untuk mencari nilai manual bentuk penyusunan random (acak) dalam penerapan metode LCM.
Tabel 3.1. Probabilitas Kata Yang Muncul

Kata
Id_Kata
Probabilitas (%)
A
1
0.2
B
2
0.2
C
3
0.2
D
4
0.2
E
5
0.2

            Dari tabel diatas diketahui setiap kata yang akan diacak akan memiliki kesempatan dan kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk terpilih muncul untuk ditebak oleh pemain yaitu 0.2.
            Misalkan dari anggota diatas yang terdiri dari 5 elemen yaitu {A,B,C,D,E} maka terdapat beberapa cara untuk menyusun (mengacak) elemen tersebut yaitu :
Contoh :
Jika diketahui elemen anggota sample {A,B,C,D,E}
             n = 5 (jumlah anggota)
maka probabilitas dari masing-masing anggota adalah : (bg roni ini rumus nya yg benar) I (n+1) =(aI (n)+c) mod m
Dimana:  n = adalah bil acak ke n
   a dan c adalah konstanta Linear Congruent Method.
   m adalah batas maksimum bilangan acak.

Rumus  =  P = (ini rumus nya salah bg)
P (A) =  x 100 % = 0.2
P (B) =  x 100 % = 0.2
P (C) =  x 100%  = 0.2
P (D) =  x 100% = 0.2
P (E)  =  x 100% = 0.2
maka setiap anggota elemen memiliki nilai probabilitas (kemungkinan) yang sama untuk terpilih yaitu 0.2
            Misalkan dari anggota diatas yang terdiri dari 5 elemen yaitu {A,B,C,D,E} maka terdapat beberapa cara untuk menyusun (mengacak) elemen tersebut yaitu :
n = 5 (jumlah anggota)
r  = 5 (sampel)
Rumus  =  n P r  =
              =
              = = =
              = 120  cara untuk menyusun (mengacak) 5 anggota tersebut.

Adapun bentuk cara untuk menyusun kata tersebut secara random (acak) dengan 120 cara yaitu antara lain :

Tabel Pseudoacak Huruf
ABCDE          BACDE          CABDE          DABCE          EABCD
ABCED          BACED          CABED          DABEC          EABDC
ABDEC          BADCE          CADBE          DACBE          EACBD
ABDCE          BADEC          CADEB          DACEB          EACDB
ABECD          BAECD          CAEBD          DAEBC          EADBC
ABEDC          BAEDC          CAEDB          DAECB          EADCB

ACBDE          BCADE          CBADE          DBACE          EBACD
ACBED          BCAED          CBAED          DBAEC          EBADC
ACDBE          BCDAE          CBDAE          DBCAE          EBCAD
ACDEB          BCDEA          CBDEA          DBCEA          EBCDA
ACEBD          BCEAD          CBEAD          DBEAC          EBDAC
ACEDB          BCEDA          CBEDA          DBECA          EBDCA

ADBCE          BDACE          CDABE          DCABE          ECABD
ADBEC          BDAEC          CDAEB          DCAEB          ECADB
ADCBE          BDCAE          CDBAE          DCBAE          ECBAD
ADCEB          BDCEA          CDBEA          DCBEA          ECBDA
ADEBC          BDEAC          CDEAB          DCEAB          ECDAB
ADECB          BDECA          CDEBA          DCEBA          ECDBA

AEBCD          BEACD          CEABD          DEABC          EDABC
AEBDC          BEADC          CEADB          DEACB          EDACB
AECBD          BECAD          CEBAD          DEBAC          EDBAC
AECDB          BECDA          CEBDA          DEBCA          EDBCA
AEDBC          BEDAC          CEDAB          DECAB          EDCAB
AEDCB          BEDCA          CEDBA          DECBA          EDCBA

Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com