Sejarah Multi
Level Marketing
MLM memasukkan prinsip-prinsip penjualan
langsung yang kembali ke jaman
pra-industri. Ketika seorang penjual produk hanya dengan mengontak teman-teman
dan tetangga-tetangga atau mendirikan sebuah kedai di pasar sederhana, pasar
dialun-alun, atau bahkan di pinggir jalan. Disamping itu MLM juga didasarkan
pada prinsip dan penyebaran gagasan melalui jaringan pribadi dan sosial, yang
memiliki daya ampuh dalam mengubah sikap dan mentransformasikan suatu
masyarakat perhatikan dahulu bangsa Yahudi
dan Nasrani berkembang dari satu
orang ke orang lain dalam sebuah
komunitas yang sedang berkembang.
MLM
menitiberatkan pada kekuatan kontak pribadi dan persuasi dalam penjualan,
dimana si penjual berfungsi lebih dari sekedar sebagai seorang juru tulis yang
mencatat hasil penjualan. Seiring dengan berkembangnya revolusi industri,
mereka yang terlibat dalam penjualan langsung
tidak hanya menjual produk mereka sendiri, tetapi semakin banyak menjadi
perwakilan perusahaan yang lebih besar. Sebagai kompensasinya, mereka menerima
komisi atas penjualan penjualan yang
dilakukan.
Pada tahun
1940an, penjualan langsung memberi corak baru dengan munculnya perusahaan Multi Level Marketing pertama Nutriline Systems dan Stanley Home Products. Perbedaannya
adalah penjual tidak hanya mendapatkan komisi atas produk yang dijual, tapi
juga memperoleh bonus atau ekstra penghasilan karena merekrut orang lain turut berpartisipasi menjual
produk. Struktur komisi direkatkan lebih dari satu tingkat. Oleh karena itu,
istilah multi-level pertama-tama
dipakai untuk jenis penjualan semacam ini, meskipun seperti yang telah
dikemukakan, pengembangan struktur multi-level
berjalan sejak jaman dahulu.
Pada tahun
1950-an, Amway dan Shaklee memberikan kontribusi cerdas
dalam pemasaran dan penataan organisasi bagi industry MLM. Sebagai hasilnya
masing-masing perusahaan ini
mengembangkan jaringan penjualan masif untuk memasarkan produk alat
rumah tangga dan kesehatan. Dewasa ini kedua perusahaan ini memiliki satu juta
distributor dan keduanya mencatat nilai penjualan sekitar $2miliar.
Dengan
pendekatan yang agak sedikit berbeda dan dengan ciri khas demo party plan yang dilakukan oleh jaringan
konsultan yang terlatih Mary Kay meluncurkan sebuah produk perawatan kulit dan
kosmetik yang beromset jutaan dolar pada tahun 1950an. Dalam program penjualan
ini, seorang distributor bekerjasama dengan tuan tumah untuk merancang demo dan
pesta penjualan.
Selama jangka
waktu tertentu, sebagian orang mempertanyakan legalitas rencana penjualan
dengan sistem MLM. Amyway mengakhiri
perdebatan dengan pemerintah AS sekiar hampir satu dekade lamanya. Akan tetapi
berdasarkan keputusan pada tahun 1970, rencana penjualan multi level amyway memperoleh sertifikat kesehatan. Sejak itu,
pontu gerbang menuju derasnya industry MLM telah terbuka lebar. Termasuk
beberapa perusahaan yang kemudian terkenal, sepe-
rti Forever Living Herbalife, dan Neolife
yang masing-masing mempunyai lebih
dari 50000 distributor.
Pengertian Multi Level Marketing
Menurut
Apli (2010, www.Apli.or.id) Multi Level Marketing (MLM) merupakan
pemasaran Direct Selling yang sedang
berkembang di Indonesia
akhir-akhir ini. Multi Level Marketing
adalah metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem penjualan langsung
melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha
mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan
barang atau pun jasa yang dilakukannya
sendiri dan anggota jaringan didalam kelompoknya.
MLM
Leaders (2007 : 20) “Multi Level
Marketing (MLM) adalah salah satu strategi pemasaran dengan membangun
saluran distribusi dengan memindahkan produk jasa langsung ke konsumen”.
Multi Level Marketing merupakan konsep pemasaran yang lugas (tetapi
menggairahkan) dan sering tidak di pahami dengan tepat serta kurang dihargai
sebagai sebuah peluang bisnis yang serius untuk meraih kekayaan. MLM adalah sebuah penggerak ekonomi yang hebat pendapatan
berbanding langsung dengan usaha.
Menurut Santoso
(2008 : 28) Secara umum Multi Level Marketing adalah suatu metode bisnis
alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan
melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline
(tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika
mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini,
baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun
gabungan antara keduanya.
Dengan kata lain, Multi Level Marketing disebut juga dengan pemasaran jaringan, dan
sebagian orang menyebutnya Direc Selling
atau penjualan langsung.
Sistem Pemasaran MLM secara umum
Kisata
(2005: 12) “MLM adalah sebuah bisnis
menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya”.
Biasanya orang yang
bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan
dan memperbesar jaringan di bawahnya.
Perekrut disebut upline
sedangkan yang merekrut disebut downline.
1.
Pemutusan rantai distribusi
Jalur distribusi MLM: pabrik à
distributor à konsumen
Setiap penambahan jalur distribusi pasti menaikkan harga
barang, karena adanya pengambilan keuntungan dan biaya operasional yang
dibebankan ke punjualan produk.
2. Personal
Franchise
Konsep MLM memungkinkan kita untuk membeli sebuah sistem
usaha yang telah terbukti berhasil dan jika diterapkan kecendrungan berhasilnya
tetap tinggi dan tidak perlu biaya tinggi dan juga bisa menawarkan ke orang
lain untuk menjadi bagian dari jaringan kita.
3.
Membangun jaringan pemasaran tanpa
batas dan biaya murah
Setiap memsponsori seseorang, berarti kita telah membuka
satu cabang baru yang mandiri. Kita tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun
karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang ingin bergabung. Kita juga
berhak mensponsori ke mana saja kita suka, tanpa batasan wilayah
4.
Penghematan biaya iklan
Setiap distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan
diuntungkan oleh hal ini. Saat ini biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional
5.
Pemberian kesempatan kepada semua
orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja
untuk bisa memulai usaha sendiri dengn modal kecil, tanpa resiko, dilatih, dan
tidak butuh tempat khusus.
6. Mengurangi biaya salesperson
Setiap distributor MLM secara langsung maupun tidak langsung
adalah sales person sekaligus konsumen setiap perusahaan. Jika dalam perusahaan
itu terdapat distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih konsultan
bawahannya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor.
Namun ada juga perusahaan MLM yang sangat bagus dan
bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk melatih distributor mereka
distributor yang terpilih diikutkan kepelatihan kelas dunia, dengan tujuan
supaya distributor tersebut menjadi professional dan berwawasan luas.
MLM adalah satu bisnis yang menghasilkan passive income uang sangat besar. Passive income adalah penghasilan yang
didapatkan tanpa harus bekerja lagi, dan memberikan kebebesan waktu. MLM juga
memberikan kesempatan bagi orang muda untuk bisa sukses lebih cepat.
Perusahaan MLM memberikan rencana pemasaran yang jelas,
dimana asal keuntungan, tingkat atau posisi yang bisa dicapai, bagaimana passive income didapat, dan bahwa
jaringan kita tidak dapat diambil dengan sesuka hati oleh siapapun. Sistem
pemasaran dengan menggunakan jaringan sudah terbukti ampuh dalam membangun
kecepatan dan kesuksesan dalam bisnis.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.