HUKUM OHM
Arus listrik dalam kaitannya dengan hambatan yang terjadi
dalam proses elektrokimia mengacu pada hukum ohm yang mengataka hubungan antara
tegangan. Tegangan arus dan hambatan listrik diperlihatkan dalam persamaan
berikut :
V = I . R
Keterangan :
V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
R = hambatan (ohm) (Goeritno, 2010).
Hukum ohm
semulanya terdiri atas dua bagian-bagian pertama tidaklain ohm. Akan tetapi,
ohm juga mekatakan bahwa R adalah suatu konstanta yang tidak tergantung pada V maupun I. Bagian kedua
hukum ini tidak seluruhnya benar (Geushe, 1998).
Hukum ohm hanya
benar untuk bahan-bahan tertentu, terutama logam, meskipun demikian, hukum ini
sangat penting karena berlaku untuk bahan-bahan yang biasa digunakan untuk
elektrik (Cromer, 1994).
Pengertian Hukum
Ohm
Jika arus listrik melalui suatu
penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding lurus dengan tegangan listrik
yang terdapat antara kedua penghantar tadi (Tilloy, 1980).
Perlawanan adalah
volt peramper hambatan konduktor adalah 1 ohm jika potensa berbeda disamping
terminal di dalam konduktor adalah volt ketika arus di konduktor 1 ampere
(Richards, 1987).
Menurut Alfian, (2010)Di dalam logam pada
keadaan susu tetap, rapat arus I berbanding lurus dengan medan listrik.
Hubungan dengan tegangan arus dan hambatan disebut “hukum ohm” ditentukan oleh George Simon Ohm dipublikasikan pada
sebuah pajios pada tahun 1827. Prinsip ohm adalah besarnya arus listrik yang
mengalir pada sebuah penghantar motal pada rangkaian rumus V = I.R, di mana:
V = teganagan
listrik yang mengalir pada suatu penghantar (volt)
I = arus
listrikyang mengalir pada suatu penghantar (ampere)
R = hambatan listik yang terdapat pada
suatu penghantar (ohm).
Melalui
percobaan diketahui bahwa di dalam logam pada suatu suhu tetap rapat arus J
berbanding lurus dengan madan listrik (hukum ohm). J = ge tegangan G disebur
hambatan, kebalikan dari kehantaran disebut hambatan n=1/9 satuan n dalam
sistem adalah volt perampere 1 ohm = 1 volt/1 ampere satuan kehantaran G = Ω-1 (Reitz, 1993).
Hukum Kirchoft
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert
Kirchoft (1824-1887) menemukancara untuk menentukan arus listrik pada rangkain
bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum kirchoft (alfian, 2010).
Hukum Kirchoft I
Jumlah kuat arus yang masuk dalam
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan (Alfian, 2010).
Tidak semua rangkaian dapat
disederhanakan dengan menggunakan rangkaian majemuk yang berhubungan dengan
hukum kirchoft I dan II rumusnya I masuk = keluar (Erviyati, 2010).
Hukum Kirchoft II
Dalam rangkaian tertutup dalam
jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sam dengan nol, maksud
dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya listrik
yang hilang dalam rangkaian tersebut, dalam arti semua energi digunakan atau
diserap (Alifian, 2010).
Hukum kirchoft II tentang tegangan
yang menyatakan jumlah perugahan tegangan tang mengelilingi suatu rangkain loo
sama dengan nol
(Duncan,
1980).
Rangkaian Seri
Pada rangakaian seri mengandung
pengertian yakni rangkaian dimana hambatan seri sama dengan jumlah hambatan
aljabar hambatan masing-masing. Ciri utama hambatan seri adalah arus yang
menalir melewati tiap-tiap hambatan yang sama besarnya.
Rangkaian
Paralel
Rangkaian paralel
kebalikan dari rangkaian seri. Hambatan paralel sama dengan jumlah kebalikan
hambatan masing-masing utama susunan hambatan partikel bereda. Tegangan
tiap-tiap hambatan sama besarnya (Alfian, 2010).
Hubungan paralel
dimana hubungan beberapa resistor yang tersusun secara paralel. Tegangan yang
dimiliki masing-masing resistor adalah sama. Tegangan resistornya, sebagai
rumus:
1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3. . . . . . . . . 1/Rn
Manfaat Hukum Ohm di Bidang
Perairan
Dalam bidang perikanan hukum ohm
berfungsi untuk mempelajari tentang pelajaran kelistrikan di bidang pendidikan
akademik perikanan. Adapun beberapa macam alat yang digunaka yaitu simulasi
kontrol motor listrik. Simulasi kontrol listri DC, simulasi kontrol rangkaian
elektron (Alfian, 2010).
I. Tujuan : Menghitung hambatn listrik
II. Alat :
- Ampere meter
- Volt meter
- Lampu
- Catu daya
- Kabel
III. Dasar teori
Ampere meter adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik. Pada saat digunakan Ampere meter dipasang secara seri terhadap hambatan. Volt meter adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik . Pada saat digunakan Volt meter dipasang secara Paralel terhadap hambatan.
Dengan diketahui besarnya kuat arus dan tegangan listrik maka dapat dihitung nilai hambatan listrik dari komponen pasif. Hambatan sebuah komponen listrik dapat dihitung dengan persamaan
IV. Cara kerja
- Volt meter dan ohm meter
1
. Rangkailah alat seperti gambar
. Rangkailah alat seperti gambar
1 2 1=Lampu
2=Ampere meter
3 3=Volt meter/ ohm meter
4= catu daya
4
- 2. Pasanglah catu daya pada tegangan tertentu
3. Baca skala pada volt meter
4. Baca skala pada Ampere meter
- 5. Ulangi langkah 2-4 untuk tegangan sumber yang berbeda.
V. Data percobaan
Data 1
- NOV ( sumber)Kuat Arus listrikTegangan listrik
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.