Pengertian Implikasi
Berbicara mengenai sesuatu hal,
sangat sulit ketika belum dipahami terlebih dahulu maksud dan topik sesuatu hal
yang menjadi pembicaraan, disebabkan itu penulis ingin menjelaskan pengertian
dari kata yang mejadi salah satu kata kunci di dalam judul skripsi ini yaitu
Implikasi.
Implikasi dapat kita temukan artinya
dalam kamus bahasa Indonesia yang
bermakna keadaan atau keadaaan terlibat, tersimpul, dan termasuk. Lebih luas diartikan ialah mempunyai hubungan keterlibatan, kepentingan
umum/kepentingan pribadi sebagai anggota masyarakat.
Jadi disini penulis dapat menarik
kesimpulan apa yang dimaksud dengan implikasi dari judul skripsi ini adalah di
mana Al-Qur’an berbicara atau melibatkan diri dalam pembentukan karakter
manusia melalui Pendidikan Agama Islam.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut
Quraish Shihab
Tujuan adalah dunia cita, yakni
suasana ideal yang ingin diujudkan. Dalam tujuan pendidikan suasana ideal itu
hampir pada tujuan akhir (Ultimate Aims Of Education). Tujuan akhir biasanya
dirumuskan secara padat dan singkat seperti terbentuknya kepribadian muslim,
dan kematangan dari integritas kesempurnaan pribadi.
Sebagai dunia cita, kalau sudah ditetapkan, ia adalah idea statis.
Sementara kualitas dari tujuan itu adalah dinamis dan berkembangnya
nilai-nilai. Tujuan pendidikan yang didalamnya syarat dengan nilai-nilai yang
bersifat fundamental, seperti nilai sosial, nilai ilmiah, nilai moral, dan
nilai agama. Disini orang berkeyakinan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan yang
luar biasa untuk menciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapat
memberi informasi yang paling berbahaya mengenai pegangan hidup masa depan di
dunia, serta membantu anak didik dalam mempersiapkan kebutuhan yang esensial
untuk menghadapi perubahan.
Dalam menetapkan tujuan pendidikan, Islam mempertimbangkan posisi manusia
sebagai ciptaan Tuhan yang terbaik dan sebagai khalifah, begitu pula tentang Islam yang Rahmatal
Llilalamin/Universal. Mengandung
ajaran yang konkrit, dapat disesuaikan dengan situasi setempat dan dengan
kebutuhan jasmani. Sebagai agama pilihan Allah untuk panutan kita yang abadi adalah
yaitu Islam yang tidak diragukan lagi. Maka dunia cita, yakni terbentuknya
kepribadian muslim atau terwujudnya masyarakat yang sebesar-besarnya yang
menjadi tugas akhir Pendidikan Agama Islam, secara normatif, filosofis,
ditetapkan atas dasar satu kebenaran dan bersumber dari Al-Qur’an dan hadis.
Quraish Shihab dalam kajiannya
tentang Pendidikan Agama Islam telah menyimpulkan 5 tujuan asasi Pendidikan
Agama Islam.:
1. Untuk Membantu Pembentukan Akhlak Yang Mulia
Islam
menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, dan bahwa
mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan sebenarnya dan bukanlah
tujuan pendidikan dan pengajaran dalam rangka pemikiran Islam untuk mengisi
otak pelajar dengan informasi-informasi kering dan mengajar mereka
pelajaran-pelajaran yang belum mereka ketahui.
Dapat
diringkaskan tujuan azasi Pendidikan Agama Islam itu dalam suatu kata yaitu
“keutamaan” (Fadhilah). Menurut tujuan ini setiap pengajaran harus berorientasi
pada pendidikan akhlak, dan akhlak keagamaan di atas segala-galanya.
2. Persiapan Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan
Akhirat
Pendidikan
Agama Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak
hanya segi keduniaan saja, tetapi ia menaruh perhatian pada kedua-duanya sekaligus.
Ia memandang persiapan untuk kedua kehidupan itu sebagai tujuan tertinggi dan
terakhir bagi pendidikan. Seperti yang selalu diperbincangkan oleh pendidik
muslim. Untuk menguatkan tujuan ini sabda Rasulu SAW :
Artinya :
“Bekerjalah untuk duniamu
seolah-olah engkau hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu
seolah-olah engkau mati esok hari”.
3. Menumbuhkan
Ruh Ilmiah (Scientific Spirit)
Pada pelajaran yang memuaskan
keinginan hati untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar
sebagai ilmu. Pada waktu pendidik-pendidik muslim menaruh perhatian kepada
pendidik agama dan akhlak sekaligus mempersiapkan diri untuk kehidupan dunia
dan akhirat dan mempersiapkan untuk mencari rizki, mereka juga menumbuhkan
perhatian pada sains, sastra dan seni.
4. Menyiapkan
Pelajar dari Segi Profesional dan Teknis
Supaya ia menguasai profesi
tertentu, teknis tertentu di perusahaan tertentu dan supaya ia dapat mencapai
rizki dalam hidup dan mukhlis di samping memelihara segi kerohaniaan dan
keagamaan, Pendidikan Agama Islam sekalipun menekankan kerohaniaan dan akhlak,
tidaklah lupa menyiapkan seseorang untuk hidup dan mencari rizki . begitu juga
ia tak lupa melatih badan, akal, hati, perasaan, kemauan, tangan, lidah dan
pribadi.
5. Persiapan
Untuk Mencari Rizki dan Pemeliharaan dari Segi-Segi Kemanfaatan.
Pendidikan Agama Islam menaruh
perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan kurikulum dan aktivitasnya.
Pendidik-pendidik muslim memandang kesempurnaan manusia tidak akan tercapai
kecuali dengan memadukan antara agama dan ilmu pengetahuan atau menaruh
perhatian pada segi-segi spiritual akhlak dan segi-segi kemanfaatan.
Demikian beberapa rumusan tujun
Pendidikan Agama Islam, makna dan fungsinya dalam upaya pembentukan kepribadian
muslim, perpaduan iman dan amal saleh, yaitu keyakinan dan kebenaran mutlaq
yang menjadi satu-satunya tujuan hidup dan sentral pengabdian diri dan
perbuatan yang sejalan dengan harkat kemanusiaan dan meningkatkan derajat
kemanusiaan.
Tujuan pendidikan berbeda-beda
sesuai menurut pandangan hidup masing-masing pendidik atau lembaga pendidikan.
Maka perlu dirumuskan pandangan hidup Islam yang mengarahkan tujuan dan sasaran
Pendidikan Agama Islam.
Bila manusia berpredikat muslim,
benar-benar akan menjadi penganut agama yang baik, mentaati ajaran Islam dan
menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya. ia harus mampu memahami,
menghayati dan mengamalkan ajarannya sesuai ilmu dan akidah Islam.
Untuk tujuan tersebut manusia harus
dididik melalui proses Pendidikan Agama Islam, berdasarkan pandangan di atas
Pendidikan Agama Islam berarti pendidikan yang dapat memberikan kemampuan
seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai
Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
Dengan kata lain manusia yang
mendapatkan Pendidikan Agama Islam harus mampu hidup didalam kedamaian dan
kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.