Tuesday, March 26, 2013

Pentingnya Semangat Kerja


Pentingnya Semangat Kerja
Organisasi dalam bidang manapun pada hakekatnya merupakan sesuatu organik yang dinamis. Hal ini memberikan implikasi pada organisasi untuk bisa menselaraskan tujuan yang sudah ditetapkan sejalan dengan tujuan masing-masing individu. Untuk mewujudkan hal tersebut, perhatian utama pihak pimpinan adalah bagaimana mendayagunakan anggota organisasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disadari bahawa hasil kerja para pegawai tidak hanya bersumber dari kecakapan dalam mengerjakan tugas semata, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor psikologisnya yaitu adanya semangat pada dirinya, yaitu semangat kerja. Anggapan ini seperti yang dikemukakan oleh Nawawi sebagai berikut ”Produktivitas kerja itu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain berkenaan dengan metode (cara kerja, alat-alat, keterampilan) keahlian personal, termasuk didalamnya moral kerja dari personal yang menjalankan pekerjaan tersebut”.
Pegawai/ pekerja akan bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila ia merasa bahwa kebutuhanya, baik fisik maupun non fisik terpenuhi melalui keterlibatannya dalam proses produksi pada perusahaan yang bersangkutan. Adapun persyaratan yang memungkinkan pegawai atau pekerja untuk bersedia bekerja dengan penuh semangat banyak macamnya. Salah satu diantaranya adalah keterampilan pegawai/ pekerja dalam melaksanakn kewajiban dan tanggung jawabnya.
Uraian tersebut menunjukkan betapa pentingnya faktor semangat kerja yang dimiliki individu di dalam organisasi. Faktor semangat kerja merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas manusia yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Suatu organisasi dituntut untuk menciptakan suatu kondisi yang menyebabkan orang-orang atau anggota organisasi berusaha semaksimal mungkin meningkatkan semangat kerjanya. Sedangkan semangat kerja merupakan suatu unsur yang sangat penting sehubungan dengan produktivitas kerja seperti yang diungkapkan oleh Nawawi (1993:73) yaitu:”...tinggi rendahnya moral kerja sangat berpengaruh pada produktifitas kerja yang dapat dicapai oleh seorang petugas dalam bidang kerja tertentu”.
Pada umumnya, seorang pegawai akan mengalami kepuasan kerja apabila mempunyai kebebasan dalam menentukan pekerjaan yang ingin dilakukannya dengan cara yang diinginkannya.

Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2002 ; 49) memberikan pengertian kerangka konseptual atau kerangka berfikir, “yaitu merupakan sintesa tentang hubungan antara variable yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan”.
Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama, dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain. Budaya organisai merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan dikembangkan secara terus menerus. Budaya Organisasi juga berfungsi sebagai perekat, pemersatu, identitas, citra, brand, pemacu dan pemicu atau dengan kata lain sebagai salah satu motivator pengengmbangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat dijadikan sebagai acuan prilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/target yang ditetapkan.
Kompensasi merupakan merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja karyawan. Kompensasi tidak hanya diberikan dalam bentuk uang saja melainkan juga dalam bentuk-bentuk lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung, baik financial maupun non financial.
Motivasi merupakan suatu indikator atau media pendukung bagi setiap manusi terutama para karyawan yang bekerja di perusahaan sehingga menimbulkan semangat kerja yang tinggi dan punya tanggungjawab yang penuh terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Uji Validitas dan Reliabilitas
  1. Uji Validitas
Tujuan dari dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan suatu instrumen penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji suatu model dalam penelitian ini. Adapun kriteria pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai korelasi masing-masing item pertanyaan  terhadap totalnya  (r-hitung) dengan r-tabel, dimana item pertanyaan dikatakan valid jika r-hitung lebih besar dari r-tabel ( r-hitung > r-tabel ).


  1. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen handal, konsisten, stabil dan dependibalitas, sehingga apabila digunakan berulang-ulang maka akan menghasilkan yang sama. Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai 1, reliabilitas dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi adalah lebih besar atau sama dengan 0,60.  Untuk pengujian ini dilakukan dengan teknik Cronbach Alfa.
  1. Analisis Jalur (Analysis Path)
Analisis ini digunakan untuk menentukan berapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun pengaruh bersama (joint effect). Besarnya pengaruh dari suatu variabel penyebab (independen) terhadap variabel akibat (dependen) disebut koefisien jalur (Pyx). Sebelum mengambil kesimpulan mengenai hubungan kausal dalam jalur, maka terlebih dahulu diuji keberartian (signifikansi) untuk setiap koefsien jalur yang telah dihitung.
a)  Untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya diperlukan persyaratan :
b)      Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan linear dan aditif
c)      Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain
d)     Pola hubungan antara variabel adalah rekursif.
e)     Skala pengukuran baik variabel penyebab maupun pada variabel akibat sekurang-kurangnya interval.
f)       Apabila persyaratan tersebut terpenuhi, maka koefisien jalur dapat dihitung dengan langkah-langkah :
g)      Menggambarkan diagram hubungan antara variabel secara lengkap, diagram jalur ini mencerminkan hipotesis konseptual yang diajukan sehingga tampak dengan jelas variabel penyebab dan variabel akibat.
h)      Menghitung besarnya pengaruh suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat, perhitungan ini didasarkan pada sub-struktur variabel penyebab dengan variabel akibat.
i)        Menghitung koefisien korelasi sederhana
j)        Menghitung koefisien jalur.

Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com