Pentingnya Semangat Kerja
Organisasi dalam bidang
manapun pada hakekatnya merupakan sesuatu organik yang dinamis. Hal ini
memberikan implikasi pada organisasi untuk bisa menselaraskan tujuan yang sudah
ditetapkan sejalan dengan tujuan masing-masing individu. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perhatian utama pihak pimpinan adalah bagaimana mendayagunakan
anggota organisasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu disadari bahawa hasil kerja para pegawai tidak
hanya bersumber dari kecakapan dalam mengerjakan tugas semata, akan tetapi
dipengaruhi oleh faktor psikologisnya yaitu adanya semangat pada dirinya, yaitu
semangat kerja. Anggapan ini seperti yang dikemukakan oleh Nawawi sebagai
berikut ”Produktivitas kerja itu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
berkenaan dengan metode (cara kerja, alat-alat, keterampilan) keahlian
personal, termasuk didalamnya moral kerja dari personal yang menjalankan
pekerjaan tersebut”.
Pegawai/ pekerja akan
bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila ia merasa bahwa kebutuhanya,
baik fisik maupun non fisik terpenuhi melalui keterlibatannya dalam proses
produksi pada perusahaan yang bersangkutan. Adapun persyaratan yang
memungkinkan pegawai atau pekerja untuk bersedia bekerja dengan penuh semangat
banyak macamnya. Salah satu diantaranya adalah keterampilan pegawai/ pekerja
dalam melaksanakn kewajiban dan tanggung jawabnya.
Uraian tersebut
menunjukkan betapa pentingnya faktor semangat kerja yang dimiliki individu di
dalam organisasi. Faktor semangat kerja merupakan faktor yang mempengaruhi
produktivitas manusia yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
organisasi.
Suatu
organisasi dituntut untuk menciptakan suatu kondisi yang menyebabkan
orang-orang atau anggota organisasi berusaha semaksimal mungkin meningkatkan
semangat kerjanya. Sedangkan semangat kerja merupakan suatu unsur yang sangat
penting sehubungan dengan produktivitas kerja seperti yang diungkapkan oleh
Nawawi (1993:73) yaitu:”...tinggi
rendahnya moral kerja sangat berpengaruh pada produktifitas kerja yang dapat
dicapai oleh seorang petugas dalam bidang kerja tertentu”.
Pada umumnya, seorang
pegawai akan mengalami kepuasan kerja apabila mempunyai kebebasan dalam
menentukan pekerjaan yang ingin dilakukannya dengan cara yang diinginkannya.
Kerangka Pemikiran
Menurut
Sugiyono (2002 ; 49) memberikan pengertian kerangka konseptual atau kerangka berfikir,
“yaitu merupakan sintesa tentang hubungan antara variable yang disusun dari
berbagai teori yang telah di deskripsikan”.
Budaya
organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama, dianut oleh anggota-anggota
yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain. Budaya organisai
merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan
dikembangkan secara terus menerus. Budaya Organisasi juga berfungsi sebagai
perekat, pemersatu, identitas, citra, brand, pemacu dan pemicu atau dengan kata
lain sebagai salah satu motivator pengengmbangan yang berbeda dengan organisasi
lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat
dijadikan sebagai acuan prilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada
pencapaian tujuan atau hasil/target yang ditetapkan.
Kompensasi
merupakan merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas
jasa atas kerja karyawan. Kompensasi tidak hanya diberikan dalam bentuk uang
saja melainkan juga dalam bentuk-bentuk lain baik secara langsung maupun secara
tidak langsung, baik financial maupun non financial.
Motivasi
merupakan suatu indikator atau media pendukung bagi setiap manusi terutama para
karyawan yang bekerja di perusahaan sehingga menimbulkan semangat kerja yang
tinggi dan punya tanggungjawab yang penuh terhadap suatu pekerjaan yang
dilakukannya.
Uji Validitas dan Reliabilitas
- Uji Validitas
Tujuan
dari dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan suatu instrumen
penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji suatu model dalam
penelitian ini. Adapun kriteria pengujian ini dilakukan dengan membandingkan
nilai korelasi masing-masing item pertanyaan
terhadap totalnya (r-hitung) dengan r-tabel, dimana item pertanyaan dikatakan valid jika
r-hitung lebih besar dari r-tabel ( r-hitung > r-tabel ).
- Uji Reliabilitas
Pengujian
ini dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah
instrumen handal, konsisten, stabil dan dependibalitas, sehingga apabila
digunakan berulang-ulang maka akan menghasilkan yang sama. Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai 1,
reliabilitas dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi adalah lebih besar atau
sama dengan 0,60. Untuk pengujian ini dilakukan dengan teknik Cronbach Alfa.
- Analisis Jalur (Analysis Path)
Analisis ini digunakan untuk menentukan
berapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh
langsung maupun pengaruh bersama (joint effect). Besarnya pengaruh dari suatu variabel
penyebab (independen) terhadap variabel akibat (dependen) disebut koefisien
jalur (Pyx). Sebelum mengambil kesimpulan mengenai hubungan kausal dalam jalur,
maka terlebih dahulu diuji keberartian (signifikansi) untuk setiap koefsien
jalur yang telah dihitung.
a) Untuk menentukan besarnya pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lainnya diperlukan persyaratan :
c) Semua variabel residu tidak mempunyai
korelasi satu sama lain
d) Pola hubungan antara variabel adalah
rekursif.
e) Skala pengukuran baik variabel penyebab
maupun pada variabel akibat sekurang-kurangnya interval.
f) Apabila persyaratan tersebut terpenuhi,
maka koefisien jalur dapat dihitung dengan langkah-langkah :
g) Menggambarkan diagram hubungan antara
variabel secara lengkap, diagram jalur ini mencerminkan hipotesis konseptual
yang diajukan sehingga tampak dengan jelas variabel penyebab dan variabel
akibat.
h) Menghitung besarnya pengaruh suatu
variabel penyebab terhadap variabel akibat, perhitungan ini didasarkan pada
sub-struktur variabel penyebab dengan variabel akibat.
i)
Menghitung
koefisien korelasi sederhana
j)
Menghitung
koefisien jalur.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.