Tuesday, April 2, 2013

Definisi dan Ciri-ciri Uang


1.1      Uang

a.     Definisi dan Ciri-ciri Uang
Sudah sejak lama orang merasakan bahwa uang sangat penting peranannya dalam melancarkan kegiatan tukar-menukar dalam perekonomian. Peranan tersebut akan  dapat sepenuhnya disadari apabila diperhatikan kesulitan-kesulitan yang akan timbul apabila tukar-menukar dilakukan secara barter.
           
Perdagangan secara barter akan menimbulkan beberapa kesulitan dan akan mengurangi kelancaran jalannya perdagangan. Pertama-tama, proses tukar menukar akan menjadi sangat rumit karena pertukaran hanya mungkin terjadi apabila kedua pihak yang akan mengadakan pertukaran:
(i)      memiliki barang yang diinginkan pihak lain
(ii)     menginginkan barang yang dimiliki pihak lain.
Keadaan yang demikian dinamakan Double Coincidence of Wants. selanjutnya, tanpa uang akan timbul kesulitan untuk memberikan nilai terhadap sesuatu benda dan harus dinyatakan nilainya dalam bentuk nilai tukar dengan berbagai jenis barang lain. lalu, perdagangan secara barter menghambat kelancaran kegiatan perdagangan yang pembayarannya dicicil. Akhirnya, tanpa uang masyarakat dan perusahaan-perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam menyimpan kekayaan mereka. Kekayaan hanya boleh disimpan dalam bentuk menyimpan barang-barang yang mudah dijual seperti rumah, bangunan, emas dan perhiasan.
            Dari kesulitan-kesulitan yang akan timbul sebagai akibat daripada ketidakadaan uang seperti yang baru diterangkan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melicinkan kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu didefinisikan sebagai: benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/perdagangan. Yang dimaksudkan dengan kata ”disetujui” dalam definisi ini adalah terjadinya kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.
            Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat berikut: nilainya tidak mengalami perubahan dari masa ke masa, mudah dibawa-bawa, mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya, tahan lama, jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan) dan bendanya mempunyai mutu yang sama. Emas dan perak merupakan dua benda yang dapat memenuhi syarat-syarat ini pada masa yang lalu. Oleh sebab itu, benda tersebut telah menjadi alat perantaraan dalam kegiatan perdagangan bagi berbagai negara di dunia ini sejak berabad-abad lalu.
            Kemajuan ekonomi dunia yang bertambah pesat sejak berlakunya Revolusi Industri di Inggris menyebabkan perdagangan berkembang dengan sangat pesat sekali. Transaksi-transaksi yang dijalankan telah menjadi berkali-kali lipat nilainya. Uang, emas dan perak tidak dapat ditambah secepat perkembangan perdagangan yang telah berlaku tersebut. Sebagai akibatnya bertambah lama bertambah bnayak negara menggantikan uang, emas dan perak dengan uang kertas sebagai alat untuk tukar-menukar. Pada masa ini uang kertas dan uang bank atau uang giral, yaitu uang yang diciptakan oleh bank-bank umum/ bank perdagangan adalah alat tukar-menukar yang terutama di semua negara di dunia ini.
Berdasarkan kepada kesulitan-kesulitan yang dinyatakan dalam bahagian yang lalu, yang akan timbul dalam perekonomian yang tidak menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi peranan uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis. Mereka adalah: untuk melancarkan kegiatan tukar menukar, untuk menjadi satuan nilai, untuk ukuran bayaran yang ditunda, dan sebagai alat penyimpan nilai.
b.    Uang sebagai alat perantaraan untuk tukar menukar
Dengan adanya uang kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah terjadinya kalau dibandingkan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya akan dapat mudah memperolehnya apabila dia memilki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah diperoleh apabila ia memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang diinginkan. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit di dalam perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
c.     Uang sebagai satuan nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah suatu ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Di samping itu, dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan dapat ditentukan besarnya nilai sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai-nilai barang lain. Tanpa uang nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam bentuk membandingkan kurs pertukaran di antara sesuatu barang dengan berbagai jenis barang lainnya.
            Penggunaan uang sebagai satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai sesuatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenbis barang lainnya. Dengan mengetahui bahwa harga sepatu adalah 100.000 rupiah sepasang, baju 50.000 rupiah sebuah, dan beras 6500 rupiah perkilo, dengan mudah telah dapat diketahui perbandingan nilai dari barang-barang tersebut. Masyarakat tidak perlu bersusah payah mengingat bahwa satu pasang sepatu sama nilainya dengan dua helai baju dan sama nilainya dengan 40 kilo beras.
d.    Uang sebagai ukuran bayaran dicicil
            Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan mengadakan pembayaran diicicil. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian, karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang dicicilitu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan diperolehnya di masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
            Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari masa ke masa. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar denganpembayaran yang tertunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu.
e.     Uang sebagai alat penyimpan nilai
            Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang adalah stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang adalah lebih menguntungkan daripada menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank penjagaan yang ”menyimpan” uang tersebut. Walaupun uang itu tidak di tangan pemiliknya, pemilik dapat dengan mudah menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukannya adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uang yang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan.
            Jenis kedua dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga merupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Uang kertas tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya. Di dalam menyatakan bahwa uang merupakan adalah alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan kekayaan yang berupa barang, dimisalkan bahwa nilai uang tidak mengalami perunahan yang berarti dari masa ke masa. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan nilai uang akan terus menerus mengalami penurunan. Maka kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpan nilai yang baik. Apabila keadaan seperti itu terjadi dalam perekonomian, masyarakat akan beramai-ramai menggantikan kekayaan yang berupa uang menjadi kekayaan yang berbentuk barang.
f.      Penggunaan emas dan perak sebagai uang
            Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, dan yang selama kurang lebih dua puluh lima abad merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara, adalah mata uang emas dan perak. Emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang yang baik. Sifat-sifat yang menyebabkan kedua-dua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
·         Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
·         Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama.
·         Kedua-duanya tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagi apabila diperlukan.
·         Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha.
·         kedua-dua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah mutunya dari masa ke masa dan tidak mengalami kerusakan.
            Uang yang terbuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum masehi dan sampai abad yang lalu mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat sekali. Permintaan terhadap emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulai timbul dalam menggunakan kedua-dua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Emas dan perak memerlukan tempat yang cukup besar untuk menyimpan. Pada waktu transaksi belum begitu besar nilainya, masalah penyimpan uang belu timbul karena belum banyak ruangan yang diperlukan. Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan menyebabkan nilai transaksi menjadi berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak uang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut dan masalah mneyediakan tempat untuk menyimpan uang itu mulai timbul.
2.     Emas dan perak merupakan benda yang berat. Kalau nilai transaksi adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan perak yang digunakan dalam transaksi tersebut tidak terlalu banyak. Maka berat benda tersebut belum menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai transaksi yang telah meningkat menjadi berkali-kali lipat memerlukan mata uang emas dan perak yang banyak sekali jumlahnya, dan ini menimbulkan masalah untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain.
3.     Emas dan perak sukar untuk ditambah jumlahnya, sedangkan dalam dua abad belakangan ini perdagangan berkembang dengan sangat pesat sekali. Ketidakseimbangan ini dapat menghalangi perkembangan perdagangan, karena akan timbl kekurangan uang untuk melancarkan kegiatan perdagangan yang berkembang dengan pesat tersebut.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari penggunaan mata uang emas dan perak sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar, mulailah diperkenalkan orang jenis uang yang baru, yaitu uang kertas. Pada mulanya uang kertas yang dikeluarkan digunakan untuk menggantikan sejumlah emas yang dimiliki seseorang yang disimpankan ke dalam sesuatu bank, maka bank tersebut akan mengeluarkan uang kertas yang sama nilainya dengan uang emas yang disimpankan ke dalam bank tersebut. Lama kelamaan uang kertas dikeluarkan oleh bank tidak lagi berdasarkan kepada jumlah uang emas yang disimpan di dalam bank tersebut.
g.     Perkembangan penggunaan uang kertas dan uang bank
Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari para nasabahnya. Apabila di dalam perekonomian telah terjadi kebutuhan yang mendesak akan uang maka bank-bank umum, sampai kepada suatu jumlah maksimum tertentu, akan bersedia menyediakannya. Dengan demikian setelah masa tersebut uang kertas yang beredar telah melebihi nilai emas yang disimpan di dalam bank tersebut.
            Masyarakat masih tetap bersedia menggunakan uang yang diciptakan secara demikian karena di atas uang kertas yang dikeluarkan itu dijanjikan bahwa apabila pemegangnya ingin menggantikan uang tersebut dengan emas, maka bank umum tersebut setiap waktu akan bersedia melakukannya. Ini berarti, emas yang berada di bank-bank umum (yang dipercayakan kepada bank-bank itu untuk disimpan); akan digunakan oleh bank-bank tersebut sebagai cadangan untuk menciptakan lebih banyak - uang kertas. Di dalam keadaan politik dan perekonomian yang stabil para pemegang uang kertas yang diciptakan oleh bank-bank umum tersebut tidak akan menukarnya dengan emas. Oleh sebab itu, walaupun uang kertas yang diciptakan melebihi nilai emas yang disimpan, bank-bank umum akan selalu dapat memenuhi keinginan dari beberapa pemegang uang kertas yang ingin menukarkannya dengan emas.
Uang kertas yang sekarang digunakan di berbagai negara bukanlah dikeluarkan oleh bank-bank umum tetapi oleh Bank Sentral, yaitu bank yang bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum. Sekarang ini bank umum tidak diberi kekuasaan lagi oleh Pemerintah untuk mengeluarkan uang kertas. Walaupun bank-bank umum sudah tidak mempunyai kekuasaan lagi untuk mengeluarkan uang kertas, ini bukanlah berarti bahwa kekuasaannya untuk menciptakan uang sudah tidak ada. Yang benar adalah yang sebaliknya. Sekarang ini kuasa bank-bank umum untuk menciptakan uang telah menjadi sangat bertambah besar. Kekuasaan itu harus dikendalikan dengan sungguh­sungguh agar tidak menimbulkan akibat-akibat yang buruk kepada perekonomian. Di negara-negara yang sudah maju sistem keuangannya, bank-bank umum merupakan pencipta uang yang terutama. Uang yang diciptakan oleh bank-bank umum dinamakan uang giral. Uang giral selalu disebut juga sebagai uang bank atau rekening koran. Oleh karena bank-bank umum mempunyai pengaruh yang penting sekali dalam kegiatan ekonomi, adalah penting untuk mengetahui kegiatan mereka secara lebih mendalam. Maka dalam bahagian berikut akan diterangkan kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah bank umum.
h.    Keistimewaan bank umum  
Telah dikatakan bahwa bank umum merupakan badan keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh badan-badan keuangan lainnya. Salah satu keistimewaan itu adalah kemampuan bank umum untuk menciptakan tabungan yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan giral. Keistimewaan untuk menciptakan tabungan yang boleh diambil dengan menggunakan cek tidak dimiliki oleh badan-badan keuangan lainnya. Tabungan di dalam badan-badan keuangan lain hanya boleh diambil apabila pemiliknya datang langsung ke badan-badan tersebut.
Keistimewaan yang kedua dari bank umum bersumber dari kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatannya ini secara automatis akan menimbulkan perubahan-­perubahan jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Kegiatan "menciptakan" atau "menghapuskan" uang ini dilakukan oleh bank umum apabila bank memberikan atau membatalkan pinjaman kepada para nasabahnya. Yang ingin ditekankan di sini hanyalah bahwa badan keuangan lainnya tidak mempunyai kekuasaan yang demikian. Mereka hanya dapat meminjamkan tabungan-tabungan yang diperoleh dari masyarakat. Apabila mereka ingin mengadakan lebih banyak investasi dan peminjaman, usaha yang terutama dapat mereka lakukan adalah menarik lebih banyak tabungan dari masyarakat. Atau mereka meminjam dari bank-bank umum. Apabila bank umum ingin melakukan investasi dan membuat peminjaman yang lebih banyak, di samping dengan menarik lebih banyak tabungan, bank umum dapat melakukannya dengan menciptakan tabungan giral/uang giral. Keistimewaannya sebagai pencipta uang inilah yang terutama menyebabkan bank-bank umum mempunyai pengaruh.yang penting sekali dalam kegiatan ekonomi.
Keistimewaan yang ketiga dari bank umum bersumber dari aktivitas kegiatan meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman, jangka pendek. Ini berarti bank umum merupakan satu badan yang penting peranannya kepada perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan keadaan keuangannya dengan gerak naik turun kegiatan ekonomi. Pada waktu perekonomian mencapai tingkat kegiatan yang tinggi biasanya para pengusaha memerlukan lebih banyak modal kerja, dan bank umum dapat dengan segera menyediakan modal yang diperlukan tersebut. Sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan­ harus mengurangi kegiatan mereka. Dengan sendirinya keperluan untuk memperoleh tambahan modal kerja akan berkurang. Maka. para pengusaha akan mengembalikan modal kerja yang mereka pinjam dari bank-bank umum.
i.      Penciptaan tabungan giral (rekening koran)
Tabungan giral atau rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi dua jenis: tabungan giral utama dan tabungan giral derivatif. Bank umum akan menciptakan tabungan giral utama apabila ia mendapat uang dari nasabahnya dalam bentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Setelah menerima uang tunai atau cek tersebut bank umum akan menambah nilai tabungan giral dari pihak yang memasukkan uang tunai atau cek tersebut.
Bank umum akan menciptakan tabungan derivatif apabila bank itu memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Contoh berikut menggambarkan bagaimana tabungan derivatif tersebut tercipta. Misalkan seorang pengusaha kecil datang ke suatu bank umum untuk meminjam. Bank itu akan melakukan investigasi mengenai kemajuan aktivitas usaha pengusaha tersebut dan terutama kemampuan pengusaha tersebut untuk membayar hutangnya. Apabila pinjaman itu disetujui, bank akan menciptakan simpanan giral atas nama pengecer tersebut yang nilainya adalah sama dengan pinjaman yang diberikan. Pengusaha dapat mengambil pinjaman itu dengan secara mengambil uang tunai dari bank itu atau dengan menggunakan cek pada setiap waktu ia membutuhkan uang tersebut.
j.      Proses penciptaan uang oleh bank-bank umum
Dalam menjelaskan proses penciptaan uang oleh bank-bank umum perlu dibuat beberapa asumsi yaitu sebagai berikut
1.     Rasio cadangan yang ditetapkan adalah 20 persen.
2.     Semua kelebihan cadangan akan dipinjamkan oleh setiap bank umum kepada nasabahnya.
3.     Transaksi-transaksi selalu dibayar dengah menggunakan cek.
4.     Seluruh tabungan yang dimasukkan ke dalam setiap bank umum adalah me­rupakan tabungan giral.    
Proses penciptaan uang seperti yang diterangkan di atas akan terus menerus ber­langsung sehingga kelebihan cadangan tidak ada lagi. Pada tingkat ini bank umum yang berikut tidak dapat lagi menciptakan uang giral. Apabila proses penciptaan uang ini ber­akhir, seluruh uang giral yang diciptakan adalah berjumlah beberapa kali lipat daripada tabungan giral yang mula-mula sekarang dibuat. 
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com