1.1 Bank Sentral
Setiap negara hampir dipastikan mempunyai Bank Sentral, yaitu suatu bank
yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
badan-badan keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan kepada
fungsi yang harus dilaksanakannya ini Bank Sentral dapatlah didefinisikan
sebagai sebuah badan keuangan yang dimiliki pemerintah yang diserahi
tanggungjawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan badan-badan
keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan itu akan
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Tidak semua Bank Sentral yang ada sekarang ini dari semenjak didirikan
telah merupakan Bank Sentral. Di Inggris dan Swedia misalnya: Bank Sentral yang
sekarang ini pada mulanya adalah bank umum. Di Swedia bank yang sekarang ini
menjadi Bank Sentral didirikan pada tahun 1660, tetapi baru pada tahun 1897
bank tersebut bertindak sebagai Bank Sentral. Bank of England, yaitu Bank
Sentral di Inggris didirikan pada tahun 1694 tetapi fungsinya sebagai Bank
Sentral baru mulai dijalankan sejak tahun 1884. Di Amerika Syarikat Bank
Sentralnya dinamakan Federal Reserve System, dan badan tersebut didirikan pada
tahun 1913. Di negara-negara berkembang, termasuk di negara kita, Bank Sentral
didirikan semenjak mereka mencapai kemerdekaan, yaitu pada tahun-tahun sesudah
Perang Dunia Kedua. Bank Sentral di negara kita adalah Bank Indonesia.
a.
Perbedaan
kegiatan Bank Sentral dan bank umum
Kalau dibandingkan kegiatan yang dijalankan oleh Bank
Sentral dan bank umum, maka akan dapat dilihat bahwa di antara kedua-duanya
terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu adalah:
1.
Dalam
perekonomian hanya terdapat satu Bank Sentral, sedangkan bank umum mempunyai
jumlah yang lebih banyak. Walaupun demikian Bank Sentral mempunyai kemampuan
yang lebih besar di dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, jika dibandingkan
dengan kemampuan yang dimiliki bank umum. Sebabnya adalah karena, seperti yang
akari diuraikan lebih lanjut kemudian, Bank Sentral diberi tugas oleh
Pemerintah untuk mengatur kegiatan-kegiatan bank umum
2.
Bank umum banyak
yang dimiliki oleh pihak swasta, sedangkan Bank Sentral dimiliki atau dikuasi
oleh Pemerintah. Di beberapa negara, misalnya di negara kita adakalanya bank
umum yang dimiliki Pemerintah rnerupakan sebagian besar dari bank umum yang
ada, tetapi managemennya dan kegiatannya tidak berbeda dengan bank umum swasta
yang biasa. Yaitu kegiatan mereka terutama adalah untuk memberi pinjaman dan
melakukan investasi, dan dalam menjalankan kegiatan ini mereka harus mengikuti
petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral.
3.
Tujuan dari bank
umum yang terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat menghasilkan dan
memberikan keuntungan yang maksimal kepada para pemiliknya. Sedangkan Bank
Sentral didirikan bukanlah untuk tujuan tersebut. Salah satu tujuan penting
daripada mendirikan Bank Sentral adalah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
bank-bank umum dan badan-badan keuangan lainnya. Tujuan penting lainnya dari
mendirikan Bank Sentral adalah untuk membantu menciptakan kegiatan ekonomi yang
tinggi dan stabil. Di dalam jangka panjang salah satu tugas penting dari Bank
Sentral adalah untuk melancarkan proses pertumbuhan ekonomi dan mengusahakan
tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang maju.
4.
Bank Sentral
diberi hak oleh Pemerintah untuk mencetak mata uang, yaitu mengeluarkan uang
logam dan uang kertas. Bank-bank umum tidak mempunyai kekuasaan yang demikian.
Sejak abad yang lalu Pemerintah tidak memberi kekuasaan lagi kepada bank-bank
umum untuk mengeluarkan mata uang yang dapat digunakan untuk tukar menukar.
Dengan ketiadaan kekuasaan untuk mencetak uang ini bukanlah berarti bahwa
bank-bank umum tidak mempunyai kuasa untuk mempengaruhi jumlah uang beredar:
Seperti telah diterangkan dalam Bab Tiga Belas, mereka mempunyai kemampuan
untuk menciptakan uang bank atau uang giral. Di negara-negara yang sudah maju
perekonomiannya uang ini merupakan bahagian yang terbesar dari jumlah uang
beredar
b.
Tugas-Tugas Bank
Sentral
Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh Bank Sentral
di berbagai negara, maka akan didapati bahwa pada umumnya Bank Sentral
ditugaskan oleh Pemerintah untuk menjalankan lima kegiatan berikut:
(i) bertindak sebagai bank kepada
Pemerintah,
(ii) bertindak sebagai bank kepada bank-bank
umum,
(iii) mengawasi kegiatan bank umum dan
badan-badan keuangan lainnya, (iv) mengawasi
aktivitas perdagangan luar negeri
(v) mencetak
uang logam dan uang kertas yang diperlukan untuk melancarkan kegiatan.produksi
dan perdagangan.
c.
Bank Sentral
sebagai bank kepada Pemerintah
Pemerintah dapatlah dipandang sebagai suatu perusahaan
raksasa. Setiap harinya ia harus membuat pengeluaran-pengeluaran dan menerima
berbagai jenis pendapatan - seperti pendapatan dari pajak pendapatan, pajak
penjualan dan pajak impor. Untuk mengurus pengeluaran dan pendapatan Pemerintah
tersebut ia memerlukan jasa: jasa bank, dan Bank Sentral didirikan untuk
memenuhi kebutuhan ini. Bank Sentral bertindak sebagai badan keuangan yang
terutama yang menyimpan uang yang dimiliki Pemerintah, dan Pemerintah
menggunakan jasa-jasa Bank Sentral untuk membayar dan mengirimkan uang kepada
Pemerintah Daerah dan departemendepartemen Pemerintah yang lain.
Adakalanya Pemerintah berbelanja lebih banyak daripada
pendapatan yang diperolehnya, oleh sebab itu Pemerintah harus meminjam. Di
negara-negara maju, seperti di Inggris, salah satu caranya adalah dengan
mengeluarkan treasury bill yaitu
pinjaman Pemerintah yang akan dibayar kembali di dalam jangka pendek. Treasury bill itu biasanya berjangka
tiga bulan, tetapi ada juga yang berjangka enam bulan, sembilan bulan atau satu
tahun. Treasury bill tersebut akan
dijual kepada badan-badan keuangan dan masyarakat, dan juga kepada Bank
Sentral. Di dalam penjualan treasury bill
Bank Sentral, memegang perartan yang sangat penting. Misalnya Bank Sentral
diberi kekuasaan oleh Pemerintah'untuk menentukan dan merubah tingkat bunga
dari treasury bill tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan oleh Pemerintah untuk membiayai defisit
dalam pengeluarannya adalah dengan mengeluarkan surat pinjaman (obligasi)
jangka panjang atau dengan meminjam langsung dari Bank Sentral. Apabila
peminjaman kepada Bank Sentral itu sangat berlebih-lebihan, maka Bank Sentral
harus mencetak lebih banyak uang. Langkah yang demikian dapat menimbulkan inflasi.
Untuk menghindari keadaan yang tidak diingini ini beberapa negara membuat
undang-undang mengenai besarnya pinjaman yang dapat diambil Pemerintah dari Bank Sentral.
d.
Bank Sentral
sebagai bank kepada bank umum
Bank Sentral selalu disebut juga sebagai "bank
kepada bank" ("bankers' bank")
atau "sumber pinjaman terakhir" ("lender of last-resort").
Artinya Bank Sentral.adalah bank dari bank-bank lainnya dan ia merupakan sumber
terakhir dari pinjaman apabila bank-bank umum tidak dapat memperoleh lagi pinjaman
dari sumber lainnya.
Bank Sentral disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya
karena jasa-jasa yang diberikannya kepada bank umum adalah sama sifatnya dengan
jasa bank umum kepada masyarakat. Ini jelas dapat dilihat dari keadaan berikut.
A menerima sejumlah uang dalam bentuk cek dari B dan cek itu adalah cek dari
bank M. Oleh A cek tersebut dimasukkan ke dalam bank N. Maka sekarang bank M
berhutang kepada bank N, dan untuk membayarnya dapat digunakan jasa Bank
Sentral. Bank M akan meminta Bank Sentral untuk mengurangi dari tabungannya
dalam Bank Sentral sebesar hutangnya kepada bank N, dan memasukkannya ke dalam
rekening bank N.
Di samping untuk tujuan seperti yang digambarkan di atas,
bank umum akan menyimpan sebagian dari uang tunai yang dimilikinya di Bank
Sentral untuk menenuhi undang-undang Pemerintah. Bank umum, seperti telah
diterangkan, harus menyimpan sebagian dari tabungan masyarakat yang diterimanya
sebagai cadangan. Biasanya undang-undang Pemerintah mengharuskan pula agar sebagian
dari cadangan tersebut disimpan di dalam Bank Sentral.
Selanjutnya Bank Sentral disebut sebagai bank dari
bank-bank lainnya karena bank-bank umum dapat meminjam dari Bank Sentral
apabila bank umum itu mengalami kekurangan cadangan. Di samping meminjam, cara
lain yang dapat dilaksanakan oleh bank umum-untuk mengatasi masalahnya adalah
dengan menjual surat berharga yang dimiliki oleh bank umum kepada Bank Sentral.
Tugasnya ini, yaitu Bank Sentral harus memberikan bantuan pinjaman atau
bersedia membeli surat-surat berharga yang dijual oleh bank umum apabila bank
umum itu menghadapi masalah dalam cadangannya, menyebabkan Bank Sentral
dinamakan juga sebagai "sumber pinjam,an terakhir" atau "lender of last resort". Maksudnya,
dalam keadaan di mana bank umum tidak dapat memperoleh uang tunai untuk
memperbaiki keadaan cadangannya, Bank Sentral akan bertindak sebagai badan yang
akan menyediakan uang tunai yang diperlukan tersebut.
e.
Mengawasi
kegiatan bank umum dan badan keuangan lainnya.
Badan-badan keuangan, termasuk bank umum, merupakan
perusahaan yang mencari keuntungan dari meminjamkan uang yang dimilikinya atau
yang ditabungkan kepadanya. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal mereka
haruslah meminjamkan kepada perusahaan-perusahaan dan perorangan-perorangan
sebanyak yang mungkin mereka pinjamkan. Apabila tujuan ini terlalu ditekankan
oleh badan-badan keuangan tersebut, maka akan timbul akibat-akibat buruk kepada
masyarakat dan perekonomian.
Badan-badan keuangan mungkin memberi terlalu banyak
pinjaman sehingga uang tunai yang ditinggalkan sebagai cadangan sangat sedikit
sekali. Pada ketika di mana masyarakat menarik lebih banyak uangnya dari
badan-badan keuangan tersebut, mereka tidak akan mempunyai cukup uang untuk
melakukan pembayaran tersebut. Keadaan seperti itu akan menghilangkan
kepercayaan masyarakat kepada badan-badan keuangan. Di samping itu, pinjaman
yang tidak diawasi akan menyebabkan badan keuangan meminjamkan uangnya kepada
usaha-usaha yang sangat tinggi resikonya. Apabila usaha itu gagal mereka tidak
akan dapat. memperoleh kembali uang yang mereka pinjamkan. Keadaan demikian
dapat menyebabkan badan keuangan tersebut menutup usahanya dan tidak dapat
membayar kembali tabungan dari para nasabahnya. Juga mungkin terjadi, apabila
Pemerintah tidak mengawasi kegiatan mereka, badan-badan keuangan memberi
pinjaman yang berlebih-lebihan pada masa perekonomian mencapai kemakmuran yang
tinggi dan perekonomian sedang mengalami masalah inflasi. Tindakan ini akan
memperburuk masalah inflasi yang sedang dihadapi.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa apabila tidak diawasi, kegiatan
badan-badan keuangan, terutama bank-bank umum, dapat merugikan masyarakat dan
mempengaruhi kestabilan dan perkembangan perekonomian negara. Untuk menghindari
akibat-akibat yang tidak diharapkan dari kegiatan berbagai badan keuangan, Bank
Sentral diberi kekuasan oleh Pemerintali untuk mengawasi dan memberi petunjuk-petunjuk
kepada badan-badan keuangan yang ada dalam perekonomian mengenai kebijakan yang
perlu mereka jalankan. Dari masa ke masa Bank Sentral akan mengeluarkan
undang-undang dan tindakan lain untuk mengawasi kegiatan dari badan-badan
keuangan tersebut.
Di dalam usaha untuk menstabilkan tingkat kegiatan
ekonomi, menjamin agar perekonomian tetap mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja yang tinggi, dan perkembangan ekonomi berjalan secara efisien, Bank
Sentral dapat melaksanakan beberapa langkah yang digolongkan sebagai kebijakan
moneter. Tujuan utama daripeda kebijakan moneter adalah untuk menpengaruhi
jumlah uang beredar atau tingkat bunga yang terjadi dalam perekonomian. Maka kebijakan
moneter dapatlah diartikan sebagai kebijakan-kebijakan Bank Sentral yang
bertujuan untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dengan mengawasi jumlah
uang beredar atau tingkat bunga, atau kedua-duanya.
Kebijakan moneter yang dapat dilaksanakan oleh Bank
Sentral dibedakan dalam dua golongan: yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat
kualitatif. Yang dimaksudkan dengan kebijakan moneter yang bersifat
kuantitatif adalah kebijakan moneter yang terutama bertujuan untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar dalam perekonomian. Dalam masa deflasi jumlah uang beredar
perlu ditambah untuk memberikan dorongan agar kegiatan ekonomi dapat mencapai
tingkat yang lebih tinggi. Sebaliknya, pada waktu menghadapi inflasi jumlah
uang beredar perlu dikurangi untuk menjaga agar kegiatan ekonomi tidak menjadi
terlalu berlebih-lebihan. Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif adalah kebijakan
yang akan digunakan Bank Sentral untuk menciptakan keadaan tersebut. Kebijakan
keuangan yang bersifat kualitatif adalah kebijakan yang terutama bertujuan
untuk, mempengaruhi dan mengawasi bentuk dan corak peminjaman-peminjaman dan
investasi-investasi yang dilakukan oleh berbagai bank umum.
f.
Mengawasi aktivitas
perdagangan luar negeri
Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk menciptakan
kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang
asing. Untuk mencapai tujuan ini pertama-tama haruslah dijaga agar terdapat
keseimbangan di antara ekspor dan aliran masuk modal di satu pihak, dengan
impor dan aliran ke luar modal di lain pihak. Selanjutnya harus pula dijaga
agar terdapat cukup cadangan mata uang asing yang dapat sewaktu-waktu digunakan
untuk membiayai pembayaran uang asing yang berlebihan ke negara-negara lain
karena aliran ke luar untuk pembayaran impor dan kebutuhan lain adalah lebih
besar daripada aliran masuk yang diterima dari ekspor dan pendapatan dari luar
lainnya.
Menjamin agar keadaan seperti itu selalu dapat diterjadikan
merupakan salah satu tugas penting dari Bank Sentral. Sebagai contoh, apabila
terdapat tekanan-tekanan yang akan menjatuhkan nilai kurs mata uang asing, Bank
Sentral haruslah melakukan usaha untuk menghapuskan tekanan ini. Salah satu
langkah yang dapat dilakukan ialah menaikkan tingkat bunga. Dengan naiknya
tingkat bunga, investasi dan menyimpan uang menjadi lebih menguntungkan di
negara tersebut dan akan menggalakkan aliran masuk modal. Langkah lainnya
adalah dengan berusaha membatasi impor. Salah satu faktor yang dapat menjatuhkan
nilai mata uang adalah keadaan perdagangan luar negeri di mana impor melebihi
ekspor. Maka untuk menjaga agar nilai kurs mata uang tetap stabil Bank Sentral
haruslah membuat langkah-langkah yang menjamin agar masyarakat tidak mengimpor
secara berlebih-lebihan dari negara lain.
Berdasarkan kepada contoh di atas dapatlah dikatakan
bahwa Bank Sentral merupakan salah satu badan Pemerintah yang bertugas untuk
menjaga kestabilan kegiatan impor, ekspor, dan aliran modal luar negeri dengan
tujuan untuk menjamin tercapainya kestabilan perekonomian negara.
g.
Mencetak uang dan
menjamin agar uang tersedia cukup.
Mata uang yang beredar dalam perekonomian dikeluarkan oleh Bank Sentral.
Pemerintah memberi kekuasaan kepada Bank Sentral untuk mencetak uang yang dip
erlukan untuk melicinkan kegiatan perdagangan dan produksi. Di dalam menjalankan
tugas ini Bank Sentral haruslah menentukan besarnya jumlah uang yang harus
disediakannya pada suatu masa tertentu. Di samping itu dari satu masa ke masa
lainnya ia harus pula menentukan pertambahan jumlah uang yang perlu dilakukan
agar kegiatan perdagangan dan produksitetap dapat berjalan dengan lancar, dan
perkembangan ekonomi yang teguh terus berlangsung. Dalam suatu perekonomian
yang berkembang nilai transaksi yang dilakukan masyarakat bertambah besar. Ini
berarti, dalam suatu perekonomian yang berkembang diperlukan lebih banyak uang.
Menentukan besarnya uang beredar yang harus ditambah dari masa ke masa
merupakan tugas dari Bank Sentral. Karena tugasnya ini adakalanya organisasi Bank
Sentral dibedakan menjadi dua bagian, yaitu satu bagian bertugas hanya untuk
mengeluarkan uang dan bahagian lainnya menjalankan tugas-tugas Bank Sentral
yang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.