DEKORASI INTERIOR DAN DEKORATOR INTERIOR
1. Dekorasi Interior
Dekorasi berasal dari kata dalam
bahasa Inggris : “decorate” yang
berarti menghiasi sedangkan “decoration”
disebutkan dalam sumber yang sama berarti
hiasan. (Echols, 2006:169). Dari
arti katanya, dapat diambil suatu pengertian bahwa dekorasi terkait dengan
kegiatan hias-menghias atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperindah
sesuatu. Pengertian dekorasi interior disebutkan sebagai berikut: Interior decoration generally refers to
something that deals with finishes, surfaces, furniture, and wall coverings. (http:www.answer.com.topic).
Jadi
dekorasi interior secara umum terkait dengan sesuatu yang menyangkut finishing
(pengecatan, pelapisan), pengolahan permukaan, penataan perabot dan pelapisan
dinding. Meskipun dekorasi adalah merupakan elemen kunci dari sebuah desain
interior, akan tetapi tidak secara khusus memperhatikan interaksi dan kebiasaan
manusia yang merupakan bidang kerjanya desainer interior.
Pelaku kegiatan dekorasi disebut dekorator,
dari kata dalam bahasa Inggris: decorator
yang berarti penghias, sementara decorator
interior diartikan sebagai penghias ruang. (Echols, 2006:269). Meskipun
hanya bertugas menghias ruang, seorang dekorator interior dapat pula bekerja di
berbagai bidang perancangan dan bekerja bersama dengan desainer interior dalam
melakukan kegiatan perancangan seperti merancang showroom dan mendesain ulang tata ruang toko. Akan tetapi tidak ada
persyaratan yang mengharuskan profesi ini harus memiliki ijin resmi dari
pemerintah untuk berpraktek, sebagaimana pendapat di bawah ini:
An interior decorator may work in a variety of venues from a design
showroom to a remodeling retail store. There is no government regulation
regarding the work of an interior decorator.
Dengan
tidak adanya persyaratan perijinan maupun pendidikan formal di bidang dekorasi
interior tersebut, maka siapa saja dapat menjadi dekorator interior.
PERBANDINGAN DESAIN INTERIOR DAN
DEKORASI INTERIOR
Bedasarkan uraian
sebelumnya, maka perbandingan antara desain interior dan dekorasi nterior dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, yang dibuat oleh Lisa Whited IIDA/ASID yang
menggambarkan perbedaan antara desainer interior dan dekorator interior.
Item
|
Interior Designer
|
Interior Decorator
|
Furniture
|
Merancang bentuk perabot dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya,
keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih rel laci,
engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan
dalam ruang
|
Memilih gaya, finishing dan penempatannya dalam ruang.
|
Penutup Jendela/Window covering
|
Menentukan tipe dan gaya yang tepat berdasarkan atas pengendalian
cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api, perlengkapan akustik dan
sistem pengontrolnya.
|
Memilih warna dan tekstur, merancang gaya
|
Benda seni dan aksesoris/Artwork and accesories
|
Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni
tersebut pada dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh dan
melukai seseorang.
|
Memilih dan menempatkan benda-benda seni dan asesoris ruang
|
Finishing dinding/Wall finishes
|
Memilih jenis yang tepat berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi
akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api, memastikan bahwa
wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan alergi, dan tidak beracun
|
Memilih warna, gaya, tekstur finishingnya.
|
Tanaman /Plants
|
Memilih jenis tanaman yang seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang
dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan manusia
terutama anak-anak kecil.
|
Memilih dan menempatkan tanaman beserta wadahnya.
|
Rencana Ruang/Floor
Plan
|
Menggambarkan rencana ruang yang menunjukkan letak perabot yang sesuai dengan keinginan klien maupun
persyaratan aksesibilitas ruang.
|
Menggambarkan rencana ruang yang menunjukkan letak perabot yang sesuai dengan keinginan klien
|
Pencahayaan/Lighting
|
Memilih jenis dan bentuk lampu berikut kekuatannya sesuai dengan fungsi
dan kesan yang diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan
lampu berikut pengontrolnya.
|
Memilih bentuk lampu
|
Lantai /Floor
|
Menentukan bahan,bentuk dan warna serta pola lantai yang tepat
berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan, ketahanan terhadap api,
kemampuan meredam suara dan keamanan (tidak licin)
|
Memilih jenis, warna, tektur dan pola lantai
|
Tabel 1.
Perbandingan lingkup tugas desainer dan dekorator interior
Sumber: http://allartschools.com.
(diambil tanggal 12 November 2007)
Dari perbandingan di atas maka jelas terlihat
perbedaan yang cukup mendasar antara dekorasi dengan desain interior, dimana
cakupan tanggung jawab seorang desainer interior sangat luas, tidak hanya
sekedar menghias sebuah ruang agar tampak indah dan menarik, akan tetapi juga
mempertimbangkan aspek fungsional, keselamatan, keamanan serta kenyamanan.
Sedang kan dekorasi interior, merupakan sub bagian dari bidang desain interior
yang terkait dengan kegiatan hias-menghias.
F. PENUTUP
Desainer
interior dan dekorator interior
sama-sama memiliki peran yang besar dalam peningkatan kualitas ruang hunian,
meskipun bidang garap keduanya berbeda. Perbedaannya terletak pada lingkup
tanggung jawabnya, dan persyaratan profesi yang harus dipenuhi.
Dekorasi
interior lebih kecil lingkup kerjanya, dan merupakan bagian kecil dari
pekerjaan desain interior. Dekorasi
interior secara umum terkait dengan pelapisan elemen interior yaitu pelapisan lantai, dinding maupun
perabotannya serta penataan perabot berikut asesorisnya. Tidak ada peraturan
pemerintah yang mengatur pekerjaan dekorator dan tidak diperlukan persyaratan
pendidikan formal, bahkan setiap orang yang memiliki bakat dan minat dapat
belajar sendiri melalui majalah atau media lain untuk menjadi dekorator
interior.
Sementara itu desain interior memiliki bidang yang lebih
luas dan khusus dengan tanggung jawab yang lebih besar meliputi perancangan
furnitur, memilih bahan, menetapkan konstruksi, menentukan warna, merencanakan
tata letak ruang dengan pertimbangan aksesibilitas dan lain-lain yang semuanya didasarkan atas
pertimbangan fungsional, keamanan, kenyamanan, dan keindahan. Desainer interior
harus memenuhi persyaratan pendidikan formal di bidangnya dan memiliki
pengalaman perancangan yang memadai, bahkan di beberapa negara maju, desainer
interior harus memiliki sertifikasi yang didapat melalui ujian yang
diselenggarakan oleh suatu lembaga sertifikasi yakni NCIDQ (National Council for Interior Design Qualification). Tapi
persyaratan ini belum diterapkan di semua negara, termasuk Indonesia.
Jadi apabila seorang
yang telah menempuh pendidikan formal di bidang desain interior akan tetapi
tidak memiliki pengalaman yang memadai dalam penanganan suatu proyek desain,
maka yang bersangkutan belum dapat disebut sebagai desainer interior, sementara
itu siapapun dapat menjadi dekorator interior tanpa menempuh pendidikan formal,
asalkan ia memiliki kemampuan di bidang seni mendekorasi ruang. Dengan demikian
jelaslah perbedaan antara desain interior dan dekorasi interior, sehingga
diharapkan tidak lagi terjadi kebingungan, overlapping,
penyamaan sebutan dan persepsi yang keliru mengenai keduanya.
Persepsi publik yang keliru akan selamanya keliru apabila
tidak diluruskan dengan penjelasan yang komprehensif disertai contoh-contoh
perbandingan yang jelas, agar masyarakat pun menjadi tahu bahwa ada profesi
khusus selain arsitek dan insinyur yang membidangi masalah perancangan ruang,
yakni profesi desainer interior dan dekorator interior.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.