PENGEMBANGAN KREATIVITAS
Definisi Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu menjadi
baru dalam keberadaannya. Kreativitas juga
berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh orang yang memiliki
kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo
Picasso maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah
dampak pertama dari suatu pengrusakan.
Atribut dari Kreativitas
Karakteristik orang yang kreatif terdiri dari beberapa atribut seperti:
a.
Terbuka dengan pengalaman.
b.
Observasi –
melihat sesuatu hal dengan sudut pandang lain.
c.
Memiliki rasa
penasaran tinggi.
d.
Mau menerima
dan mempertimbangkan pendapat berbeda.
e.
Indepen dalam
mengambil keputusan, pikiran dan tindakan.
f.
Percaya diri.
g.
Mau mengambil
resiko terhitung.
h.
Sensitif
terhadap masalah.
i.
Fleksibel
j.
Responsif pada
pemikiran.
k.
Motivasi
tinggi.
l.
Kemampuan untuk
konsentrasi.
m.
Selektif
n.
Bebas dari rasa
takut dan gagal.
o.
Memiliki daya
pikir imajinasi yang baik.
Proses Kreativitas
Berdasarkan fungsi otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani
berpikir logika, rasional, dan analitik sedangkan fungsi otak kanan mengatur tingkat emosional dan pengalaman
intuisi.
Kreativitas memerlukan kedua fungsi otak tersebut.
Berikut ini proses dari kreativitas :
TAHAP
KREATIVITAS
|
AKTIVITAS
|
GAYA PSIKOLOGI
|
Ketertarikan
|
Penelitian lingkungan
|
Intuisi / emosi
|
Persiapan
|
Persiapan perjalanan
|
Detail / perencanaan
|
Pengendapan
|
“mulling things over”
|
Intuisi
|
Penerangan
|
Pengalaman yg ada
|
Intuisi
|
Verifikasi
|
Riset pasar
|
Detail / rational
|
Eksplorasi
|
Captain of industri
|
Detail / rational
|
Hubungan Kreativitas dengan
Kewirausahaan
Hubungan kreativitas dengan kewirausahaan sangat erat dan terkadang overlap walaupun tidak sama diantara
keduanya.
Berikut ini bentuk hubungan antara
kreativitas dengan kewirausahaan :
|
|
|
|
Capacity
Low
High Low
Entrepreneur
Capacity
Berdasarkan atas gambar diatas maka hubungan antara kreativitas dengan
kewirausahaan dibedakan atas 4 kategori :
1.
Kategori 1
Perusahaan dengan kreativitas tinggi tetapi sedikit dalam penggunaan
konsep kewirausahaan seperti Manajemen artis yang harus menampilkan artis
berbeda dengan sebelumnya dalam beberapa hal seperti penampilan tetapi hanya
bergerak dalam bidang hiburan dimana artis tersebut terlibat.
2.
Kategori 2
Perusahaan
dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep kewirausahaan yaitu perusahaan franchising fast food
seperti McDonald’s dimana kreativitas rendah karena perusahaan ini harus
mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan berdasarkan
kewirausahaan konsep franchising merupakan konsep usaha yang baik
3.
Kategori 3
Perusahaan dengan kreativitas tinggi dan tinggi dalam penggunaan konsep
kewirausahaan seperti Perusahaan Film dimana memerlukan kreativitas tinggi
dalam menciptakan film-film bermutu dan diterima masyarakat. Mereka mengembangkan berbagai jenis film
dengan berbagai lapisan penonton atau
melakukan diversifikasi produk sesuai konsep kewirausahaan.
4.
Kategori 4
Perusahaan yang tidak menggunakan kreativitas dan kewirausahaan dalam
melaksanakan kegiatannya seperti pada birokrasi pemerintah (bersifat birokrasi
penuh) yang hanya menjalankan kegiatannya berdasarkan masa lalu saja.
Manajemen Kreativitas
Kreativitas merupakan nilai penting dalam kompetisi dalam segala bidang.
Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan mengaturnya
melalui manajemen kreativitas yang baik. Kreativitas dapat dibentuk atau
dikembangkan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1.
Menciptakan
keterbukaan dengan struktur organisasi desentralisasi.
2.
Mendukung iklim
terciptanya eksperimen-eksperimen kreativitas.
3.
Mendorong sikap
eksperimental.
4.
Mengedarkan
cerita-cerita sukses.
5.
Menekankan
peran dari seorang pemenang.
6.
Menitikberatkan
komunikasi pada semua level manajemen.
7.
Ketersediaan
sumber daya untuk inisiatif baru.
8.
Memastikan bahwa ide-ide baru tidak mudah dimusnahkan.
9.
Mengurangi
birokrasi dari proses alokasi sumber daya.
10.
Menyediakan
penghargaan financial dan non financial bagi suatu kesuksesan yang didapat.
11.
Memastikan
budaya organisasi yang mendukung pengambilan resiko dan ketidakraguan.
12.
Meminimalisasikan
campur tangan administrasi.
13.
Memberikan
kebebasan dari pengawasan dan pengevaluasian.
14.
Menghilangkan
deadline.
15.
Mendelegasikan
tanggungjawab untuk aktivitas baru.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.