Monday, October 7, 2013

LINGKUNGAN DALAM SISTEM AGRIBISNIS

LINGKUNGAN DALAM SISTEM AGRIBISNIS 
Adanya batasan sistem membuat pemisahan antara sistem dengan lingkungan. Segala sesuatu yang ada diluar batas sistem tersebut dan mempengaruhi operasi sitem itulah yang disebut lingkungan. Tujuan dari mengenali sistem agribisnis adalah untuk identifikasi pengaruh lingkungan yang menguntungkan dan yang merugikan, kemudian mengelola faktor yang menguntungkan atau mendukung sistem dan mengendalikan faktor yang merugikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem. Lingkungan dan hal-hal yang mempengaruhi sistem agribisnis adalah : 
1. Undang Undang dan Legalitas. 
2. Lingkungan Bisnis dan Strategi Bisnis 
3. Kebijakan Ekonomi Mikro Pemerintah. 
4. Kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah. 
5. Situasi Ekonomi Internasional. 
6. Faktor Lingkungan Lainnya. 

1. Undang Undang dan Legallitas 
Sebagai suatu bisnis yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, terlibat dalam hal penawaran dan permintaan, distribusi produk, rantai aliran finansial, kebutuhan investasi atau modal kerja, bentuk dan struktur usaha maka undang-undang dan legalitas usaha merupakan faktor yang mempengaruhi sistem agribisnis. 

Ada beberapa manfaat dengan mengikuti peraturan yang ada: memudahkan penetrasi pasar, meningkatkan image usaha sehingga memperbaiki kepercayaan konsumen dan para pemangku kepentingan, melindungi dan memperkuat posisi produsen bila terjadi konflik, dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu yang diberikan oleh pemerintah atau kalangan swasta. 

2. Lingkungan Bisnis & Strategi Bisnis 
Kondisi bisnis dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat dan sebaliknya sehingga sistem agribisnis perlu mempelajari pengaruh-pengaruhlingkungan bisnis dari sisi politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, pertahanan, keamanan. Faktor Lingkungan ada 3, yaitu: 
  1. Faktor Lingkungan Operasional (opertaional environment): Pesaing; Kreditur; Tenaga Kerja; Pemasok; dan Pelanggan. 
  2. Faktor Lingkungan Industri (industrial environment): Hambatan Masuk; Daya Tawar Pemasok; Daya Tawar Pembeli; Barang Subtitusi; dan Tingkat Kompetensi. 
  3. Faktor Lingkungan Jauh (remote environment): Politik; Ekonomi; Sosial; Budaya; Ilmu Pengetahuan; Teknologi; Pertahanan dan Keamanan. 
Selain faktor-faktor lingkungan, strategi bisnis juga mempengaruhi sistem agribisnis. Strategi dibagi menjadi strategi umum (generic strategi) dan strategi menyeluruh (grand strategi). Strategi umum adalah strategi untuk memperoleh keunggulan bersaing sedangkan stretegi menyeluruh adalah pendekatan menyeluruh melalui tindakan utama yang didesain untuk mencapai tujuan jangka panjang. 

3. Kebijakan Ekonomi Mikro Pemerintah 
Ekonomi mikro membahas bagaimana alokasi sumberdaya secara efisien untuk konsumen pada tingkat rumah tangga, perusahaan dan industri untuk menjelaskan pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang diproduksi dan bagaimana, apa yang dikonsumsi, untuk oleh dan dari siapa. Berdasarkan pengertian pasar dan mekanisme pasar, aspek-aspek yang sering dianalisis dalam ekonomi mikro adalah interaksi di pasar barang, interaksi pasar faktor produksi serta tingkah laku pembeli dan penjual. 

4. Kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah 
Bila ekonomi mikro hanya memperhatikan alokasi sumberdaya secara efisien untuk konsumen pada tingkat rumah tangga, perusahaan dan industri maka ekonomi makro memperhatikan alokasi sumberdaya pada tingkat kumpulan rumah tangga, perusahaan dan industri atau dengan kata lain pada tingkat negara. 

Ada dua kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik seperti yang diharapkan, kebijakan tersebut berupa: 
Ø Kebijakan Fiskal 
Ø Kebijakan Moneter 

a. Kebijakan Fiskal 
Kebijakan pemerintah yang mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya (di Indonesia disebut kebijakan APBN). Dalam sirkulasi aliran pendapatan, penerimaan pemerintah didapat melalui pajak (T) sedangkan pengeluaran pemerintah merupakan konsumsi pemerintah (G). 

Ada dua kebijakan fiskal, kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif bila menurunkan pajak dan menaikkan pengeluaran pemerintah dengan tujuan: 
Ø Mendorong pertumbuhan produksi 
Ø Menaikkan pendapatan masyarakat 
Ø Mendorong impor 

Kebijakan fiskal kontraktif bila menaikkan pajak dan menurunkan pengeluaran pemerintah dengan tujuan: 
Ø Mengurangi produksi dalam negeri 
Ø Menurunkan pendapatan masyarakat 
Ø Menurunkan impor 

b. Kebijakan Moneter 
Kebijakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar dan mengubah tingkat bunga. Ada dua kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter koontraktif. 

Kebijakan moneter ekspansif (easy money policy) bila : menambah jumlah uang yang beredar dan menurunkan tingkat bunga (interest rate) dengan tujuan: 
Ø Mendorong kenaikan investasi 
Ø Menaikkan penerimaan masyarakat 
Ø Mendorong kenaikan impor 
Ø Mendorong arus keluar (outflow) modal jangka pendek akibat penurunan suku bunga 
Ø Menurunkan arus masuk (inflow) modal jangka pendek akibat penurunan suku bunga 

Kebijakan moneter kontraktif (tight money policy) bila : mengurangi jumlah uang yang beredar dan menaikkan tingkat bunga (interest rate) dengan tujuan: 
Ø Menurunkan investasi 
Ø Menurunkan penerimaan masyarakat 
Ø Menurunkan impor 
Ø Menurunkan arus keluar (outflow) modal jangka pendek akibat kenaikan suku bunga 
Ø Menaikkan arus masuk (inflow) modal jangka pendek akibat kenaikan suku bunga 

5. Ekonomi Internasional 
Pengaruh globalisasi ekonomi dunia membuat ekonomi nasional menjadi bagian dari ekonomi internasional, dan tidak ada lagi negara yang hidup terisolasi tanpa hubungan ekonomi, hubungan keuangan, maupun hubungan perdagangan internasional (ekspor dan impor). 

Kebijakan perdagangan internasional yang mempengaruhi sistem agribisnis adalah: 
Ø Kebijakan ekspor di dalam negeri 
Ø Kebijakan ekspor di luar negeri 
Ø Kebijakan impor 
Ø Kebijakan lain 
Ø Kebijakan kurs 
Ø Kebijakan pengawasan langsung 

6. Faktor Lingkungan Lainnya 
Merupakan faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi sistem agribisnis, seperti kestabilan politik, kondisi sosial budaya dan kondisi keamanan. 


Referensi
  • Renville Siagian. 2003. Pengantar Manajemen Agribisnis. Gajah Mada University Press. 
  • Seperich, George J., etc. 1994. Introduction to Agribusiness Marketing. Prentice Hall Career and Technology. New Jersey. 
  • Silvana Maulidah, 2010. Manajemen Agribisnis. Jurusan Sosek Pertanian UB. Malang. 
  • W. David Downey & Steven P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi kedua. Penerbit Erlangga 
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com