Thursday, July 12, 2018

Pengertian Model PAKEM

Pengertian Model PAKEM Model pembelajaran merupakan rancangan atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, kegiatan pembelajaran, mengatur materi yang diajarkan, dan memberi petunjuk kepada guru dalam setting pengajaran. Model dan strategi pembelajaran matematika perlu dipilah dan dikembangkan sesuai dengan tujuan dan karakteristik anak.

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah pendidik harus menciptakan pembelajaran yang dinamis penuh aktivitas, sehingga peserta didik aktif untuk belajar, seperti bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuan dan keterampilannya, dalam hal ini peserta didik bukanlah gelas kosong yang pasif dalam menerima informasi atau pegetahuan terhadap penggunaan metode ceramah, namun peserta didik adalah orang yang menerima sentuhan dengan pendekatan yang variatif menjadikannya belajar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pendidik agar peserta didik aktif yaitu peserta didik diberi tugas mengamati, membandingkan, menggambar dan mendeskripsikan objek yang akan dipelajari serta peserta didik bisa memperentasikan hasi yang dibuatnya baik itu kelompok maupun induvidu. Pembelajaran aktif disini yang diinginkan adalah penekanan aktif mental dari pada aktif fisik.

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kretivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran kreatif menuntut guru mampu menciptakan kegiatan yang beragam serta mampu mengadakan media sederhana yang mempermudahkan pemahaman peserta didik. Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu atau berimajinasi, kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap/berfikir kritis dan kreatif pada anak. Kritis disini adalah untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternative pemecahan masalah, artinya berfikir keritis pada peserta didik harus dikembangkan dalam proses pembelajaran agar terbiasa untuk mengembangkan krestivitasnya.

Pembelajaran yang efektif dan bermakna membawa pengaruh dan makna tertentu bagi peserta didik, oleh karena itu perencanaan pembelajaran yang telah dirancang pendidik harus dilaksanakan dengan tepat dan dapat mencapai hasil belajar yang telah ditetapkan ditetapkan. Artinya dalam pembelajaran yang efektif dan bermakna dapat mewujudkan keterampilan, yaitu peserta didik menguasai kompetensi serta keterampilan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mempertimbangkan karekteristik siswa, bagaimana kemampuannya, metode apa yang cocok divunakan, media apa yang pas diterapkan serta evaluasi berdasakan kemampuan siswa.

Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohensi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran akan meningkat.

Menurut Bobbi DePorter “Bagi banyak siswa, sekolah yang mereka anggap membosankan itu akan tampak lain. Bagi mereka, sudah terlalu lama belajar menjadi hal yang membosankan”.

Pendapat DePorter sangat jelas, oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus melakukan pembelajaran yang menyenangkan agar anak tidak merasa bosan dan pendidik harus bisa memasuki dunia anak, karena ini merupakan sebagai langkah awal dalam mengajar untuk bisa memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

Dapat disimpulkan bahwa pakem merupakan sebuah pendekatan yang memungkinkan siswa dapat mengerjakan beragam kegiatan untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan tuntutan belajar sambilan bekerja. Sementara, guru dituntut untuk membuaat pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan efektif.

Langkah-langkah Model PAKEM
Ade Dwi Utami, dkk memberikan penjelasan bahwa langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model PAKEM, antara lain :
  1. Kegiatan diawali dengan pengantar singkat dari guru tentang rencana kegiatan dan kompetensi yang akan dicapai
  2. Pemodelan. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan dikerjakan sesuai bahan ajar yang telah dipersiapkan bersama siswa
  3. Diskusi kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dan hasilnya dicatat pada format yang telah disusun oleh guru sehingga memiliki data hasil diskusi tentang pokok bahasan yang sama.
  4. Berbagi hasil diskusi. Masing-masing kelompok saling bertukar informasi tentang hal-hal yang telah ditemukan oleh internal kelompoknya.
  5. Presentasi kelas. Presentasi menggunakan multimedia dan/ataau video,LCD, maupun print aut.
  6. Menarik kesimpulan. Simpulan dibicarakan secara klasikal sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran hari itu.
  7. Review oleh guru. Guru memaparkan atau mempresentasikan rekam jejak yang diperoleh siswa dan memberikan rekomendasi sebagai pebguatan terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Model PAKEM
Kelebihan dari model pakem adalah:
  1. Siswa dituntut untuk berperan aktif, artinya siswa juga memiliki kesempatan untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya dan dapat menggembaangkan keterampilannya
  2. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
  3. Dalam pakem siswa belajar bekerja sama
  4. Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
  5. Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
  6. Pakem menghargai potensi semua siswa
  7. Dalam pembelajaran pakem siswa menjadi tidak jenuh, karena pembelajaran ini dibuat menjadi menyenangkan
Kekurangan model pakem pembelajaran ini adalah:
  1. Guru harus berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari.
  2. Guru harus memiliki daya kreasi yang tinggi. Apabila tidak memiliki daya kreasi yang tinggi maka tidak akan mampu melakukan metode pembelajaran dengan baik di dalam kelas.
Referensi
  • Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 324.
  • Bobbi DePorter, (2010), Quantum Teaching Mempraktik Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa, hal. 59.
  • Johni Dimyanti, (2016), Pembelajaran Terpadu untuk Taman Kanak-kanak Raudatul Athfal dan Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, hal. 101.
  • Jamal Ma’mur Asmani, (2012), 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajarn Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Jogjakarta: DIVA Press, hal. 120-121.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com