Macam-macam / Jenis kompensasi yang Diberikan Pada
Karyawan
Ekrinsik
a.
Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misanya :
·
Gaji
·
Upah
·
Honor
·
Bonus
·
Komisi
·
Intensif.
Komunikasi yang dapat di laksanakan sebaiknya menitik beratkan
kepada kordinasi antar unit agar setiap informasi yang di berikan berjalan
dengan efektiktif.
Begitu juga dengan kompensasi, sebaiknya perusahaan
memberikan konpensasi sesuai dengan pendidikan, keahlian masa kerja dan kinerja karyawan.
b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit/
tunjangan
pelengkap
contohnya seperti :
·
Uang
cuti
·
Uang
makan
·
Uang
transportasi/antar jemput
·
Jamsostek
/jaminan social tenaga kerja
·
Uang
pensiunan
·
Rekreasi
·
Beasiswa
melanjutkan kuliah,dsb.
c. Imbalan Intrinsik
Imbalan
dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik hanya dapat dirasakan berupa
kelangsungan pekerjaan,jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan
yang menarik, dan lain-lain.
Teori Latar Belakang / Melatar Belakangi Kompensasi Pekerja :
a. Teori kompensasi
ekomomi Pasar
Teori ekomomi pasar adalah
penciptaan suatu harga upah atau bayaran yang didasarkan atas kekuatan
tawar-menawar negoisasi / negoisasi antara para pekerja, pegawai , karyawan, buruh
dan sebagainya dengan pihak menajemen perusahaan .
b. Teori Kompensasi Standart Hidup.
Teori standar hidup adalah suatu
system kompensasi di mana upah atau gaji ditentukan dengan menyampaikan dengan
standar hidup layak di mana para pekerja
dapat menikmati hidup dengan damai, aman, tentram dan sejahtera mencakup
jaminan pensiun di hari tua, tabungan, tabungan, pendidikan, tempat tinggal, transportasi
dan lain sebagainya
c. Teori Kompensasi Kemampuan membayar.
Teori
kemampuan membayar adalah suatu system penentuan besar kecilnya kompensasi yang
di berikan kepada para pekerja dengan menyelesaikannya dengan tingkat
pendapatan dan keuntungan perusahaan. Ketika perusahaan sedang berjaya, maka
karyawan diberikan tambahan kompensasi. Tetapi jika perusahaan mengalami kerugian, maka pegawai
juga akan mendapat pengurangan kompensasi.
C. Kinerja Karyawan.
1. Pengertina
Kinerja Karyawan
Pengertian
kinerja atau prestasi kerja di beri batasan oleh Maier (dalam As’ad 1991 : 47 ) sebagai
kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi
Lawler and Porer menyatakan bahwa kinerja adalah “ succesfull role achiement “
yang di peroleh seseorang dari perbuatanya ( As’ ad, 1991 ; 46 – 47 ). Dari batasan
tersebut As’ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang
menurut ukurn yang berlaku untuk pekerja yang berdsangkutan. Sedang Suprihanto
( dalam Srimulyo,1999 :33 ) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja
seseorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama
priode tewrtentu di bandingkan dengan kemungkinan,misalnya standar,target /sasaran
atau kinerja yang telah di tentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Menurut T. Hani Handoko ( dalam
Thoyib,1998 : 21 -22 ) ada enam penilaian kinerja karyawan :
a. Rating Scale,evaluasi hanya didasarkan pada pendapat
nilai,yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan criteria yang di
anggap penting bagi pelaksanaan kerja.
b. Checlist, yang dimaksud dengan metode ini adalah untuk
mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat kalimat atau
kata-kata yang mengambarkan kinerja karyawan. Penilai biasanya atasan langsung.
Pemberian bobot sehingga dapat di skor.
Metode ini biasanya memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila
daftar penilai berisi item-item yang memadai.
c. Metode Peristiwa
kritis ( critical incident method ), penilaian yang berdasarkan cacatan catatan penilai yang mengambarkan
perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan
kinerja. Catatan-catatan ini disebut
peristiwa kritis.
Metode ini sangat berguna dalam memberikan umpan balik
kepada karyawan,dan mengurangi kesalahan kesan terakhir.
d. Metode Peninjauan lapangan ( field reviw method),seseorang
ahli departemen dari lapangan dan membantu para penyelia dalam penilaian
mereka. Spesialis personalia mendapatkan imformasi khusus dari atasan langsung
tentang kinerja karyawan.
Kemudian ahli itu mempersipkan evaluasi atas dasar
informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk di
reviw,perubahan,persetujuan dan perubahan dengan karyawan yang dinilai.
Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tife formulir penilaian
apapun yang digunakan perusahaan
e. Test dan obsevasi prestasi kerja,bila jumlah pekerja
terbatas, penilaian prestasi kerja bisa di dasarkan pada test pengetahuan dan
ketrampilan. Test mungkin tertulis atau peragaan ketrampilan. Agar berguna tes
harus reliable dan valid. Metode evaluasi kelompok tiga : ranking, grading, point allocation
menthod.
f. Methode ranking,penilai membandingkan satu dengan karyawan
lain siapa yang paling baik dan mendapatkan setiap karyawan dalam urutan
terbaik sampai terjelek.
Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk menentukan
factor-faktor pembanding,subjek kesalahan kesan terakhir dan hallo effect,
sedangkan kebaikannya menyangkut kemudahan administrasi dan penjelasannya.
Grading,metode penilaian ini menisah-misahkan atau menyortir para karyawan
dalam berbagai klasifikasi yang berbeda,biasanya suatu proporsi tertentu hars
diletakan pada setiap kategori. Point location, merupakan bentuk lain dari
grading panilai dibankkan sejumlah nilai total diaklokasikan diantara para
karyawan dalam kelompok. Para karyawan diberi nilai besar dan pada para
karyawan dengan kinerja lebih jelek. Kebaikan dari metode ini, penilai dapat
mengevaluasi perbedaan relative diantara para karyawan, meskipun kelemahan-
kelemahan efek hallo (hallo effect) dan bias kesan terakhir masih ada.
Mengenai manfaat penilaian kinerja, Handoko (dalam
srimulyo1999: 34-35) mengemukakan:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.