Saturday, February 16, 2013

Pengertian Metode Pembelajaran Partisipatif

Proses pembelajaran partisipatif adalah ingin menempatkan peserta didik sebagai pemain utama dalam setiap proses pembelajaran. Artinya, peserta didik diberi kesempatan yang luas untuk mencari informasi sendiri, menemukan fakta atau data sendiri serta memecahkan persoalan yang menjadi kajian dalam suatu topik pembelajaran.

Berdasarkan ayat diatas dapat ditafsirkan bahwa peserta didik yang menjadi peran utama diberikan ilmu pengetahuan dan mampu melaksanakan dengan metode yang diterapkan untuk mencapai peranan yang sangat penting dalam proses belajar yang dilakukan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencari hasil belajar yang baik.

Menurut Sudjana (2005:155), ”Pembelajaran Partisipatif dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Partisipatif mengandung arti ikut sertanya peserta didik didalam program pembelajaran Partisipatif.”

Menurut Sudjana (2001:1), ”Pembelajaran Partisipatif merupakan fenomena yang sedang tumbuh dalam pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan diluar sekolah.”

Kegiatan Pembelajaran Partisipatif sebagai pendekatan baru dalam proses pendidikan dan memiliki sifat keluwesan dan terbuka untuk berupaya mengembangkan prinsip, metode dan teknik yang tepat untuk digunakan dalam Pembelajaran Partisipatif. Menurut Sudjana (2001:53) keikutsertaan peserta didik dapat diwujudnyatakan dalam ketiga tahapan kegiatan pembelajaran tersebut yaitu perencanaan program, pelaksanaan program, dan penilaian kegiatan pembelajaran.


Ketiga cakupan tahapan tersebut dalam metode Pembelajaran Partisipatif dibawah ini akan diperjelas satu persatu.

1. Tahapan Perencanaan
Tahapan kagiatan pembelajaran meliputi identifikasi kebutuhan belajar, sumber- sumber belajar yang tersedia dan kemungkinan hambatan yang akan ditemui dalam kegiatan pembelajaran, penyusunan prioritas kebutuhan, perumusan tujuan pembelajaran, dan penetapan program kegiatan pembelajaran.

2. Tahapan Pelaksanaan 
Partisipatif dalam tahap pelaksanaan program kegiatan pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. Iklim yang kondusif ini mencakup Pertama, kedisiplinan peserta didik yang ditandai dengan keteraturan dalam kehadiran pada setiap kegiatan pembelajaran. Kedua, pembinaan hubungan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, terarah, saling membantu, dan saling belajar. Ketiga, interaksi kegiatan pembelajaran antara peserta didik dan pendidik dilakukan melalui hubungan horizontal. Hubungan ini menggambarkan corak terjalinnya komunikasi yang sejajar baik antara peserta didik maupun pendidik. Keempat, tekanan kegiatan pembelajaran adalah pada peranan peserta didik yang lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran bukan pada pendidik yang lebih mengutamakan kegiatan mengajar. Peranan pendidik ialah membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

3. Tahapan Evaluasi Program Pembelajaran 
Partisipatif dalam tahap evaluasi pembelajaran amat penting evaluasi dilakukan untuk menghimpun, mengolah, dan menyajikan data atau informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan. Partisipatif dalam tahap evaluasi ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik untuk mengetahui tentang sejauh mana yang telah dialami dan dicapai oleh mereka melalui kegiatan Pembelajaran Partisipatif.

Berdasarkan uraian di atas, pendidik melakukan kegiatan pada saat sebelum (tahap perencanaan), selama berlangsung (tahap pelaksanaan), dan setelah selesai kegiatan pembelajaran (tahap evaluasi program pembelajaran). Pertama, pada saat sebelum pembelajaran, pendidik perlu melakukan perencanaan yang meliputi kegiatan mempelajari peraturan, menyiapkan bahan dan strategi pembelajaran. Kedua, pada saat pelaksanaan pembelajaran, pendidik perlu memulai pembelajaran tepat waktu sesuai dengan jadwal pembelajaran, memeriksa kondisi bahan, membina keakraban melalui perkenalan antara pendidik dan peserta didik, menciptakan suasana belajar yang terbuka. Ketiga, selesai pembelajaran, pendidik perlu melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar, dan akhirnya menghimpun bahan belajar dan hasil penilaian yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.

Tekanan dalam proses pembelajaran ini adalah peranan peserta didik yang lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini berarti peserta didik merupakan komponen pembelajaran yang harus bermuara pada peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Karakteristik peserta didik yang aktif sangat menonjol dan peserta didik dapat belajar dari berbagai sumber, baik yang ada dalam lingkungan sekolah atau yang ada dalam kelas maupun yang ada diluar kelas, dimasyarakat sekitar, dengan keterlibatan langsung peserta didik akan memperoleh pengalaman, keterampilan, kematangan berfikir yang sangat berharga. Melalui pembelajaran yang aktif, interaktif, komunikatif, efektif, menyenangkan dan inovatif akan memberikan pancaran semangat secara psikis. Dalam diri peserta didik ada totalitas keterlibatan yang pasif. Peserta didik berkembang karena mengalami proses interaksi antara temannya, dengan lingkungan benda-benda, dan peristiwa nyata.


Manfaat Metode Pembelajaran Partisipatif
Menurut Sudjana (2005:39), manfaat Pembelajaran Metode Partisipatif bagi peserta didik ada lima hal, yaitu:
  1. Kegiatan pembelajaran partisipatif dilakukan secara bersama oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik dalam kelompok-kelompok belajar yang terorganisasi.
  2. Kegiatan Pembelajaran Partisipatif merupakan peningkatan proses pendidikan tradisional yang sering didominasi oleh guru menuju kegiatan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik.
  3. Kegiatan Pembelajaran Partisipatif berorientasi pada tujuan belajar yang hasilnya diharapkan langsung dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk meningkatkan sikap dan prilaku hidup bersama secara harmonis, serta untuk mengembangkan partisipatif peserta didik dalam kegiatan sosio dan pembangunan masyarakat.
  4. Kegiatan pembelajaran menitikberatkan pada penggunaan sumber-sumber yang tersedia dimasyarakat, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, sehingga terwujud kegiatan belajar dengan kepekaan yang tinggi terhadap pemberdayaan dan pelestarian lingkungan.
  5. Kegiatan Pembelajaran Partisipatif lebih memperhatikan segi kemanusiaan peserta didik dengan menghargai potensi dan kemampuan yang ia miliki serta dengan menekankan upaya fasilitas oleh pendidik terhadap kegiatan peserta didik dalam memanfaatkan lingkungan potensi dan menampilkan kemampuan untuk melakukan kegiatan berfikir dan berbuat secara bersama dalam mencapai tujuan belajar yang mereka tetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa manfaat pembelajaran partisipatif dalam proses pembelajaran ini adalah peranan peserta didik yang dibimbing pendidik dalam kelonpok-kelompok pembelajaran sehingga tercipta interaksi pembelajaran antara pendidik dan peserta didik. Kegiatan pembelajaran peserta didik dapat belajar dari berbagai sumber, baik yang ada dilingkungan sekolah atau yang ada dalam kelas maupun yang ada diluar kelas, dimasyarakat sekitar, sehingga terwujud kegiatan belajar. Peserta didik juga memanfaatkan lingkungan potensi dan menampilkan kemampuan untuk melakukan kegiatan berfikir sehingga tercipta tujuan belajar yang diinginkan.


Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran Partisipatif 
Menurut Sudjana (2001:38) setiap metode pembelajaran selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Kelebihan Metode Pembelajaran Partisipatif sebagai berikut:
  • Peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri, karena peserta diberi kesempatan yang luas berpartisipatif,
  • Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran,
  • Tumbuhnya suasana demokrasi dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar membelajarkan diantara siswa,
  • Menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi siswa karena sesuatu yang dialami dan disampaikan peserta didik mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru. 
Berdasarkan pernyataan di atas, kelebihan metode pembelajaran partisipatif berpusat pada peserta didik. Dimana kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran. Strategi pembelajaran ini menekankan behwa peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Kelemahan Metode Pembelajaran Partisipatif sebagai berikut : 
  • Membutuhkan waktu yang relatif lama dari waktu pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
  • Aktivitas dan pembicaraan dalam pembelajaran cenderung akan didominasi oleh peserta didik yang biasa atau senang berbicara sehingga peserta didik lainnya lebih banyak mengikuti jalan pikiran peserta didik yang senang berbicara,
  • Pembicaraan dapat menyimpang dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 
Berdasarkan uraian di atas, kelemahan metode pembelajaran partisipatif yaitu pendidik hanya berperan sebagai pembantu (fasilitator) peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar, memerlukan waktu yang memadai (relatif lama), dan memerlukan dukungan sarana belajar yang lengkap.

Langkah-langkah Metode Pembelajaran Partisipatif
Menurut Knowles dalam Sudjana (1997:269), ”Pembelajaran Partisipatif memiliki langkah-langkah tertentu secara berurutan yang harus diperankan oleh pendidik untuk mengetahui peranan pendidik dalam Pembelajaran Partisipatif.” Dalam hal ini dapat dilakukan melalui urutan sebagai berikut:

a. Membantu Peserta Didik dalam Menciptakan Iklim Belajar 
Dalam upaya menciptakan iklim belajar, pendidik bersama peserta didik menyiapkan bahan belajar, menentukan fasilitas dan alat-alat, serta membina keakraban diantara peserta didik. Bahan-bahan belajar perlu diperoleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai bahan-bahan tersebut terdiri atas informasi tertulis, atau informasi lisan. Informasi tertulis dapat disampaikan antara lain melalui buku petunjuk, selebaran brosur informasi. Sedangkan informasi lisan penjelasan langsung kepada calon peserta didik. Informasi disampaikan dengan tujuan untuk menjelaskan syarat-syarat dan ketentuan calon peserta didik dan gambaran tentang program pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Membantu Peserta Didik untuk Menyusun Kelompok Belajar 
Situasi yang baik untuk melibatkan peserta didik dalam perencanaan kegiatan pembelajaran adalah apabila kegiatan pembelajaran itu dilakukan oleh kelompok terbatas tidak terlalu besar atau terlalu kecil jumlah anggotanya.

c. Membantu Peserta Didik dalam Mendiagnosis Kebutuhan Belajar 
Identifikasi kebutuhan belajar adalah kebutuhan belajar yang bersifat khusus dengan maksud untuk meningkatkan motivasi peserta didik supaya berperan serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Diagnosis kebutuhan belajar dilakukan melalui dua langkah. Pertama, merumuskan model tingkah laku atau kemampuan yang ingin dimiliki oleh peserta didik. Kedua, menggambarkan tingkah laku atau kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan yang diinginkan peserta didik dengan tingkah laku atau kemampuan yang telah dimiliki peserta didik pada saat ini. 

d. Membantu Peserta dalam Menyusun Tujuan Belajar 
Tujuan belajar itu merupakan tolak ukur yang menentukan untuk pemilihan sarana balajar, merinci isi atau meteri pelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, dan menyiapkan alat-alat evaluasi kegiatan pembelajaran, serta melakukan perencanaan, menyusun tugas, menetapkan standar supervise, melakukan komunikasi dan motivasi, dan meningkatkan moral petugas yang menjadi peserrta didik. Dari kesimpulan tujuan tersebut tugas-tugas yang disusun dalam setiap aspek tingkah laku dalam menentukan pengalaman belajar yang akan dilalui oleh peserta didik.


e. Membantu Peserta Didik dalam Merancang Pengalaman Belajar 
Pendidik membantu peserta didik dalam merancang model pengalaman. Bahan belajar dirumuskan berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh peserta didik. Sehingga memungkinkan peserta didik dapat mempelajarinya dimulai dari keseluruhan kemudian sampai pada bagian-bagiannya. 

f. Membantu Peserta Didik dalam Menilai Proses dan Hasil Kegiatan 
Pembelajaran Untuk mencapai tujuan belajar peranan pendidik ialah sebagai pemberi dorongan kepada peserta didik, pendidik dapat memberikan informasi tentang bahan pelajaran, teknik-teknik yang dapat digunakan, dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. 

g. Membantu Peserta Didik dan Mengevaluasi Hasil Proses dan Pengaruh Kegiatan Pembelajaran
Dalam mengevaluasi proses, hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran evaluasi program dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kecocokan rencana dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dengan prinsip ini pendidik akan membantu para peserta didik untuk berbuat dan kemudian menganalisis serta merefleksikan terhadap hasil dan proses perbuatan itu.

Dilihat dari uraian langkah-langkah metode pembelajaran partisipatif strategi pembelajaran berpusat pada pendidik adalah kegiatan yang menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam mengajar atau membelajarkan peserta didik. Dimana pendidik selalu membantu peserta didik dalam menciptakan iklim belajar, menyusun kelompok belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar, menyusun tujuan belajar, merancang pengalaman belajar, menilai proses dan hasil kegiatan pembelajaran, serta mengevaluasi hasil proses dan pengaruh kegiatan pembelajaran.

Ciri- ciri Proses Kegiatan Metode Pembelajaran Partisipatif 
Menurut Freire dalam Sudjana (2005:180) proses kegiatan Pembelajaran Partisipatif ditinjau dari segi interaksi antara pendidik dengan peserta didik maka proses kegiatan Pembelajaran Partisipatif dilingkungan pendidikan sekolah memiliki enam ciri-ciri dibawah ini: 
  1. Pendidik menempatkan diri pada kedudukan yang tidak serba mengetahui terhadap semua bahan belajar. Ia memandang peserta didik sebagai sumber yang mempunyai nilai bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu berdasarkan atas kebutuhan belajar yang dirasakan perlu, penting dan mendesak oleh para peserta didik.
  3. Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik supaya berpartisipasi dalam menyususun tujuan belajar, bahan belajar, dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan pembelajaran.
  4. Pendidik sekaligus menempatkan dirinya sebagai peserta didik selama kegiatan pembelajaran yang memberikan dorongan dan bimbingan terhadap peserta didik untuk selalu memikirkan, melakukan, dan menilai kegiatan pembelajarannya.
  5. Pendidik mendorong dan membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang diangkat dari kehidupan peserta didik sehingga mereka mampu berpikir dan bertindak terhadap dan didalam dunia kehidupannya.
  6. Pendidik bersama peserta didik melakukan kegiatan saling belajar dengan cara bertukar pikiran mengenai isi, proses dan hasil kegiatan pembelajaran, serta tentang cara-cara dan langkah-langkah pengembangan pengalaman belajar untuk masa berikutnya. 
Dilihat dari pengorganisasian meteri pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu metode tanya jawab materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga guru tinggal membimbing dengan pertanyaan, maka tidak demikian halnya dengan metode Pembelajaran Partisipatif. Pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak di organisir sebelumnya tidak disajikan secara langsung kepada siswa. Materi pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh siswa sendiri, oleh karena itu tujuan utama metode ini bukan hanya sekedar hasil belajar tetapi, keterlibatan belajarnya juga. Pada metode tanya jawab guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan. Pada umumnya setiap proses belajar mengajar ada tanya jawab, namun tidak setiap kegiatan belajar mengajar menggunakan metode tanya jawab. Suatu pengajaran disajikan dangan metode tanya jawab apabila didalam belajar mengajar menggunakan metode tanya jawab. Suatu pengajaran disajikan dengan metode tanya jawab apabila didalam menyampaikan konsep, latihan penyelesaian soal-soal, proses pembelajaran melalui petanyaan-pertanyaan disajikan guru.
Share :

1 komentar:

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com