Loyalitas
Pelanggan
a.
Pengertian
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas,
seperti juga banyank konsep lain dalam diskusi tentang pemasaran dan psikologi
konsumen, adalah suatu keadaan pikiran. Disini akan diuraikan beberapa defenisi loyalitas menurut beberap para
ahli diantaranya
Loyalitas
menurut Barner (2003, hal 33) adalah konsep yang subjektif, konsep yang paling
baik didefinisi pelanggan itu sendiri, dan memiliki tingkatan-tingkatan
loyalitas.
Menurut
Oliver dalam Hurriyati (2005, hal 129) :
“loyalitas
adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganankembali
atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten
dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan prilaku”.
Rahmayanty (2010, hal 13) mendefinisikan: “Loyalitas adalah tentang prsentase dari orang yang
pernah membelidalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelianulang sejak
pembelian yang pertama”.
Sedangakan Menurut Barnes (2005, hal 34-35)
“Pelanggan dalam berbisnis akan mendefinisi
loyalitas dalam berbagai cara yang berbeda. Sering kali lamanya pelanggan
berbisnis dengan perusahaan tersebut dan pembelian secara berulang, digunakan
sebagai ukuran loyalitas. Dalam hal ini, loyalitas disamakan atau bahkan
didefinisi sebagai presentase dari total pembelanjaan dalam katagori produk
atau jasa”
Berdasarkan
pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan sebagai dasar dari
perusahaan untuk bertahan dan menghadapi pesaing.
Aspek lain dari loyalitas pelanggan yang mengidentifikasi
extensi hubungan pelanggan adalah kesetiaan pelanggan untuk merekomendasikan
perusahaan tersebut kepada teman, anggota keluarga dan kolega
mereka.
Menurut
Griffin (hal 35) ada 7 tahap untuk
menumbuhkan pelanggan yang loyalitas
1) Tersangka
(suspect) adalah orang yang mungkin
membeli produk atau jasa. Kita menyebut tersangka karena kita percaya, atau
“menyangka”, mereka akan membeli, tapi kita masih belum cukup yakin
2) Prospek
adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan memiliki kemampuan
membeli. Meskipun prospek belum membeli dari anda, ia mungkin telah mendengar
tentang anda, membaca tentang anda, ata ada seorang yang merekomendasikan anda
kepadanya, Prospek tau mungkin siapa anda, di mna anda, dan apa yang anda jual,
tetapi mereka blum mebeli diri anda.
3) Prospek
yang diskuialifikasi adalah prospek yang
telah cukup anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan ,
atau tidak memiliki kemampuan membeli prodduk anda
4) Pelanggan
pertama kali adalah orang yang membeli diri anda satu kali. Orang tersebut bisa
jadi pelanggan anda dan sekaligus pelanggan pesaing anda
5) Pelanggan
berulang adalah orang-orang yang telah membeli diri anda dua kali atau lebih .
Merka mungkin telah membeli produk yang sama dua kali atau membeli dua produk
atau jasa yang berbeda pada dua kesempatan atau lebih
6) Klien
membeli apa yang anda jual dan dapat ia
gunakan. Orang ini membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat dan
berlanjut yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing
7) Penganjur
(advocate) seperti klien , pendukung
membeli apapun yang anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara
tertur. Tetapi penganjur juga mendororong orang lain untuk membeli diri anda.
Iam membicarakan anda, melakukan pemasarn bagi anda, dan membawa pelanggan bagi
anda
b.
Peran
Penting Loyalitas Pelanggan
Adapun
peran penting loyalitas pelanggan yaitu, sebagai berikut :
1) Dapat
Mengurangi biaya Pemasaran
2) Dapat
mengurangi biaya transaksi
3) Dapat
mengurangi biaya turn over konsumen
4) Dapat
meningkatkan penjualan silang, yang dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan
5) Mendorong
word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal
berati mereka yang merasa puas
6) Dapat
Mengurangi biaya kegagalan (biaya penggantian, dan lain-lain)
Menurut
Griffin (2005, hal 31) menyatakan pelanggan yang loyal sebagai berikut :
1) Melakukan
pembelian berulang secara teratur
2) Membeli
antarlini produk dan jasa
3) Merefrensikan
kepada orang lain
4) Menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing
c.
Faktor-Faktor
yang mempengaruhi loyalitas pelanggan
Pada
penjelasan tentang pengertian loyalitas pelanggan dikatakan bahwa seorang
pelanggan yang loyal akan tetap setia untuk menggunakan (mengkonsumsi) merek
suatu produk yang ia percayai yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Ia
tidak akan mudah beralih ke merek lain kecuali merk tersebut dapat memberikan
manfaat yang lebih.
Menurut
Kartajaya (2007, hal 24) menyatakan faktor loyalitas pelanggan sebagai berikut
:
1) Kepuasan
Pelanggan
2) Retensi pelanggan
3) Migrasi
Pelanggan
4) Antusiasme
pelanggan
5) Spiritualitas
pelanggan
Dari
kelima faktor yang dikemukan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Kepuasan
Pelanggan
Jika
perusahaan dapat memberikan servis yang melebihi ekspektasi pelanggan, maka
pelanggan akan puas. Pelanggan yang puas pasti akan mempunyai loyalitas yang
tinggi terhadap produk dibandingkan dengan pelanggan yang tidak puas.
2) Retensi
Pelanggan
Pada
faktor ini perusahaan lebih fokus pada upaya mempertahankan jumlah pelanggan
yang telah ada dengan meminimalkan jumlah pelangganyang hilang. Selai itu
diketahui bahwa biaya menarik pelanggan baru semakin hari semakin mahal
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan pelanggan yang
telah ada.
3) Migrasi
Pelanggan
Pada
Faktor ini adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada jauh lebih
menguntungkan dari pada membiarkannya hilang, kemudian mencari pelanggan baru
sebagai gantinya.
4) Antusiasme
Pelanggan
Perpindahan
pelanggan terus terjadi meski pelanggan telah puas dengan produk dan service
yang diberikan perusahaan dan bahkan dengan program loyalitas yang disediakan
perusahaan
5) Spiritualitas
Pelanggan
Loyalitas
tidak hanya berada dalam pikiran (mind), menginat dan menggunakan produk, dalam
hati, mereferensikan dan merekomendasikan pemakaian kepada orang lain, tetapi
juga telah menjadi bagian dari diri pelanggan seutuhnya. Rasa tanpa memakain
produk yang dicitai pelanggan tidak bisa hidup.
Jika
sebuah produk atau brand telah berhasil masuk area spiritualitas pelanggan,
bisa di pastikan sustainabilitasnya akan terjaga karena produk telah menjadi
bagian dari jati diri pelanggan, bukan hanya bagiandari simbol sosial semata.
Dengan kata lain, produk telah menjadi milik pribadi pelanggan, bukan milik
perusahaan lagi. Pelangganlah yang akan menjadi produk, mempertahankan
ekstensinya mati-matian karena jika produk mati, dia juga akan menderita.
Menurut
Grifin (2005, hal 5) menyatakan faktor loyaliats pelanggan adalah :
1) Retensi
pelanggan (customer retention)
2) Total
pangsa pasar (total share of customer)
Dari 2 Faktor menurut Grifin dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Retensi
pelanggan (customer retention)
Retensi
pelanggan menjelaskan lamanya hubungan denga pelanggan. Tingkat retensi
pelanggan adalah persentase pelanggan yang telah memenuhu sejumlah pembelian
ulang selama periode waktu yang terbatas.
2) Total
pangsa pasar (total share of customer)
Suatu
perusahaan menunjukan presentase dari anggaran pelanggan yang di belanjakan di
perusahaan tersebut, Misalnya suatu perusahaan menagkan 100 persen, atau total
, pangsa pelanggan bila pelanggan ini menghabiskan seluruh anggaran bagi produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut untuk membeli ke perusahaan
tersebut. Bilamana pesaing menangkap persentase tertentu dari anggaran
pelanggan, maka perusahaan telah kehilangan bagian, atau pangsa, pelanggan
sebesar yang berhasil ditangkap oleh pesaing.
d.
Cara
menciptakan loyalitas pelanggan
Loyalitas
pelanggan tidak dapat tercipta begitu
saja, tetapi harus di rancang dan diciptakan oleh perusahaan
Menurut
Griffin (2005,hal 34-35), untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan
1) Tersangka
(suspect) adalah orang yang mungkin
membeli produk atau jasa. Kita menyebut tersangka karena kita percaya, atau
“menyangka”, mereka akan membeli, tapi kita masih belum cukup yakin
2) Prospek
adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan memiliki kemampuan
membeli. Meskipun prospek belum membeli dari anda, ia mungkin telah mendengar
tentang anda, membaca tentang anda, ata ada seorang yang merekomendasikan anda
kepadanya, Prospek tau mungkin siapa anda, di mna anda, dan apa yang anda jual,
tetapi mereka blum mebeli diri anda.
3) Prospek
yang diskuialifikasi adalah prospek yang
telah cukup anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan ,
atau tidak memiliki kemampuan membeli prodduk anda
4) Pelanggan
pertama kali adalah orang yang membeli diri anda satu kali. Orang tersebut bisa
jadi pelanggan anda dan sekaligus pelanggan pesaing anda
5) Pelanggan
berulang adalah orang-orang yang telah membeli diri anda dua kali atau lebih .
Mereka mungkin telah membeli produk yang
sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang berbeda pada dua
kesempatan atau lebih
6) Klien
membeli apa yang anda jual dan dapat ia
gunakan. Orang ini membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat dan
berlanjut yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing
7) Penganjur
(advocate) seperti klien , pendukung
membeli apapun yang anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara
tertur. Tetapi penganjur juga mendororong orang lain untuk membeli diri anda.
Iam membicarakan anda, melakukan pemasarn bagi anda, dan membawa pelanggan bagi
anda
e.
Indikator
loyalitas pelanggan
Indiktor loyalitas pelanggan menurut
Griffin (2005 hal 31)
1) Melakukan
pembelian secara teratur
2) Membeli
antarlini produk dan jasa
3) Mereferensikan
kepada orang lain
4) Menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan
Indikator loyalitas diatas dapat
dijelaskankan sebagai berikut :
1) Melakukan
pembelian secara teratur
Pelanggan
yang telah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan dan merasa puas
dengan apa yang di proleh akan membentuk hubungan yang erat antara pelanggan
dengan apa yang ia inginkan, sehingga pelanggan tersebut akan melakukan
pembelian secara teratur
2) Membeli
antarlini produk produk dan jasa
Pelanggan
bukan hanya membeli produk satu jenis sesudah yang lainnya, tetapi mereka
membeli aksesoris untuk produk mereka, yang dimana mungkin pelanggan menambah
item-item dari produk yang dibelinya.
3) Merekomendasikan
produk kepada orang lain (refers other)
Pelanggan
yang selalu merekomendasikan produk kepada orang lain adalah aset terbesar bagi
perusahaan, dimna pelanggan ini selain merekomendasikan akan selalu membeli
produk dan merek perusahaan, pelanggan akan menjadi juru bicara yang baik pada
pelanggan lain dan pelanggan akan marah apabila ada orang lain
menjelek-jelekkan merek perusahaan.
4) Menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan pesaing
Para
pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis produk lain, mereka yakin
dengan produk yang mereka gunukan saat ini, dan sulit untuk beralih ke produk
yang lain, mereka menggap produk yang digunakan saat ini adalah sudah
benar-benar sesuai dan indah, dan banyak mereka sudah percaya dengan produk
yang saat ini digunakan.
Selain
itu, pendekatan loyalitas mengikuti empat tahapan yaitu “kognitif, afektif,
konatif dan tidakan. Secara rici dijelaskan sebagai berikut:
1) Loyalitas
kognitifs tahap
Pelanggan
mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan informasi keunggulan suatu
produk atas produk lain. Loyalitas kognitif lebih di dasarkan pada karekteristik
fungsional, terutama biaya, manfaat dan kualitas. Jika ketiga faktor itu baik,
pelanggan akan mudah pindah ke produk lain. Pelanggan yang hanya mengaktifkan
tahap kognitif dapat di hipotesiskan sebagai pelanggan yang paling rentan
terhadap perpindahan karena adanya rangsangan pemasaran
2) Loyalitas
afektif
Sikap merupakan
fungsi dari kognisi pada priode awal pembelian (masa sebelum konsumsi) dan
merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambahkan dengan kepuasan di priode
berikutnya (masa setelah konsumsi). Munculnya loyalitas afektif ini didorong
oleh faktor kepuasan yang menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai
referensi. Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi dengan niat pembeli ulang di
waktu mendatang
3) Loyalitas
konatif
Konatif menunjukkan
suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari
niat sebelumnya dan sikap pada masa sebelum konsumsi. Maka loyalitas konatif
merupakan suatu loyalitas yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan
pembelian
4) Loyalitas
tindakan
Aspek
konatif atau niat untuk melakukan berkembang menjadi prilaku dan tindakan. Niat
yang diikuti oleh motivasi, merupakan kondisi mengaruh pada kesiapan bertindak
dan keinginan untuk mengatasi hambatan dalam melakukan tindakan tersebut. Jadi
loyalitas itu dapat menjadi kenyataan.
Min judul buku yang kognitif afektif itu dimabil dr buku apa dan pengarangnya siapa mkasih
ReplyDeleteMin, boleh minta daftar pustakanya? Artikelnya sangat membantu saya. Terimakasih
ReplyDelete