Dermatitis atopik adalah suatu
peradangan menahun(kronik residif),pada lapisan atas kulit(epidermis) yang
menyebabkan rasa gatal,sering kali terjadi pada bayi dan anak-anak dengan
riwayat atopi pada individu dan keluarganya(asma,rhinitis alergi,konjungtivitis
alergi dan DA).Juga disertai lesi eritam,eksoriasi dan likenifikasi pada
tempat-tempat predileksi.penderita rinitis alergika atau penderita asma dan
pada orang-orang yang anggota keluarganya ada yang menderita rhinitis alergika
atau asma.
Dermatitis atopik dapat juga disebut
ekzema konstitusional,ekzema fleksural,neurodermatitis diseminata,prurigo
beisner.Istilah atopi berasal dari kata atopos (out of place): Berbagai faktor
dapat memicu dermatitis atopik, antara lain alergen makanau, alergen hirup,
berbagai bahan iritan, dan stress. Tetapi,
seberapa besar peran alergen makanan dan alergen hirup ini masih kontroversial.
Meski pada pasien dermatitis atopik kerap dijumpai peningkatan IgE spesifik
terhadap kedua jenis alergen ini, tetapi tidak selalu dijumpai korelasi dengan
kondisi klinisnya. Hasil tes positif terhadap suatu alergen, tidak selalu
menyatakan alergen tersebut sebagai pemicu dermatitis atopik, tetapi lebih
menggambarkan bahwa pasien telah tersentesi terhadapnya. Secara umum, alergen
makanan lebih berperan pada dermatitis atopik usia dun. Seiring dengan
penambahan usia, maka peran alergen makanan akan digantikan oleh alergen hidup.
Selain itu, memang terdapat sekitar 20% penderita dermatitis atopik tanpa peningkatan
IgE spesifik, yang dikenal sebagai dermatitis atopik tanpa peningkatan IgE
spesifik, yang dikenal sebagai dermatitis atopik tipe intrinsik.
Diagnosis dermatitis atopik ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis dan adanya riwayat atopik ( dalam keluarga maupun sendiri).
Secara klinis, terdapat 3 fase/bentuk yang lokasi dan morfologinya berubah
sesuai dengan pertambahan usia. Pada
fase bayi lesi terutama pada wajah, sehingga dikenal sebagai eksim susu. Pada
tipe anak, terutama pada daerah lipatan kulit, khususnya lipat siku dan lutut.
Sedangkan pada tipe dewasa lebih sering Ompi psda tangan, kelopak mata dan
areola mammae. Penyebab pasti kekhususan pada iftlas amtomi ini belum
diketahui. Terdapat beberapa kriteria untuk menegakkan fton DA, misalnya kriteria
Hanifin dan Rajka, kriteria Williams, kriteria UK Working party, SCORAD (the
scoring of atopic dermatitis) dan EASI (the eczema area and severity index). Selama
2 dekade terakhir ini, berbagai upaya dilakukan untuk membuat standar evaluasi dermatitis
atopik. Idealnya, kriteria ini
harus efisien, sederhana, komprehensif, konsisten, dan fleksibel.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.