Tuesday, March 26, 2013

Pengertian Kompensasi


Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Masalah kompensasi mungkin merupakan fungsi managemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Tidak hanya karena  pemberian kompensasi merupakan salah satu tugas yang paling kompleks, tetapi juga salah satu aspek yang paling berarti baik bagi karyawan maupun organisasi.
 Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan. Kompensasi adalah suatu pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsungyang di terima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang di berikan kepada perusahaan.
Kompensasi berbentuk uang , artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu : Kompensasi langsung (direct compensation) berupa gaji, upah, dan upah insentif. Kompensasi tidak langsung (indirect compensation) atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan.
Gaji adalah yang dibayarkan secara periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja.
Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
Upah Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standart. Upah insentif  ini merupakan alat yang digunakan pendukung prisip adil dalam memberikan kompensasi.
Kompensasi (balas jasa) langsung merupakan hak bagi keryawan dan menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya.

Faktor-faktor yang mempngaruhi kebijakan kompensasi
Ada enam factor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi,yaitu factor pemerintah, penawaran bersama, standar dan biaya kehidupan, upah perbandingan ,permintaan dan persediaan,dan kemampuan membayar hal ini sesuai dengan pendapat Leon C. Megginson ( 1981 : 401)
a. Faktor  Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan  penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, peneptan bahan baku, biaya transportasi / angkutan, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai
             b. Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat di pengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pengawainya.

c. Standart  dan biaya hidup pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard dan biaya hidup pegawai tampa memperhatikan semua faktor lainya, dalam jangka panjang, realisasi pemberian konpensasi yang tergantung pada kemampuan perusahaan.
            d. Ukuran perbandingan upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi di pengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan,tingkat pendidikan pegawai,dan masa kerja pegawai.
             e. Permintaan dan persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu   pertimbangan tingkat persediaan dan permintaan pasar.
               f. Kemampuan membayar.
         Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai.

Tujuan Kompensasi.
               Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
               a. Ikatan Kerja Sama
                        Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha / majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang di sepakati.
               b. Kepuasan Kerja
         Denga balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memproleh kepuasan kerja dari jabatanya.
               c. Pengadaan Efektif
                        Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
               d. Motivasi
                        Jika balas jasa yang diberikan cukup besar  manager akan lebih mudah memotivasi bawahanya.
               e. Stabilitas Karyawan
                        Dengan program Kompensasi atas prinsip adil dan layak serta aksternal konsistensi yang konpentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena Trun-Over lebih kecil.
               f. Disiplin
         Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semangkin baik. Meraka menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

4. Macam-macam / Jenis kompensasi yang Diberikan Pada Karyawan      Imbalan Ekrinsik
           a.  Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misanya :
·         Gaji
·         Upah
·         Honor
·         Bonus
·         Komisi
·         Intensif. 

              Komunikasi  yang dapat di laksanakan sebaiknya menitik beratkan kepada kordinasi antar unit agar setiap informasi yang di berikan berjalan dengan efektiktif.
Begitu juga dengan kompensasi, sebaiknya perusahaan memberikan konpensasi sesuai dengan pendidikan, keahlian masa kerja dan  kinerja  karyawan.
b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit/ tunjangan
pelengkap  contohnya seperti :
·               Uang cuti
·               Uang makan
·               Uang transportasi/antar jemput
·               Jamsostek /jaminan social tenaga kerja
·               Uang pensiunan
·               Rekreasi
·               Beasiswa melanjutkan kuliah,dsb. 
             c. Imbalan Intrinsik
                                     Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan,jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

Teori Latar Belakang / Melatar Belakangi Kompensasi  Pekerja :
a. Teori kompensasi ekomomi Pasar
                                     Teori ekomomi pasar adalah penciptaan suatu harga upah atau bayaran yang didasarkan atas kekuatan tawar-menawar negoisasi / negoisasi antara para pekerja, pegawai , karyawan, buruh dan sebagainya dengan pihak menajemen perusahaan .
b. Teori Kompensasi Standart Hidup.
                                      Teori standar hidup adalah suatu system kompensasi di mana upah atau gaji ditentukan dengan menyampaikan dengan standar hidup layak di mana para pekerja  dapat menikmati hidup dengan damai, aman, tentram dan sejahtera mencakup jaminan pensiun di hari tua, tabungan, tabungan, pendidikan, tempat tinggal, transportasi dan lain sebagainya
c. Teori Kompensasi Kemampuan membayar.
                                     Teori kemampuan membayar adalah suatu system penentuan besar kecilnya kompensasi yang di berikan kepada para pekerja dengan menyelesaikannya dengan tingkat pendapatan dan keuntungan perusahaan. Ketika perusahaan sedang berjaya, maka karyawan diberikan tambahan kompensasi. Tetapi jika  perusahaan mengalami kerugian, maka pegawai juga akan mendapat  pengurangan  kompensasi.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com