ELEMEN DALAM
SISTEM AGRIBISNIS
Agribisnis dalam perspektif mikro terdiri dari beberapa
elemen dasar. Elemen-elemen dalam sistem agribisnis merupakan unsur terkecil
pembentuk sistem agribisnis. Di antara elemen saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi
/ perusahaan. Elemen sistem agribisnis adalah:
1.
Sumber Daya Alam &
Lingkungan
2.
Sumber Daya Manusia
3.
Ilmu Pengetahuan &
Teknologi
4.
Pasar
5.
Finansial/Modal Kerja
6.
Organisasi (kelembagaan)
1.
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan
Sumber daya alam dan lingkungan bagi agribisnis merupakan modal dasar
pertama untuk dimanfaatkan atau diolah. Sumber daya alam dan lingkungan terkait
erat dengan syarat tumbuh bagi tanaman untuk melakukan proses fotosintesis,
faktor tersebut ialah: lahan, energi sinar dalam bentuk cahaya dan panas, iklim
atau suhu udara. Sumber daya alam merupakan faktor primer dalam agribisnis.
2.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan modal dasar kedua yaitu sebagai penggerak
agribisnis baik aktif maupun pasif. Penyiapan sumber daya manusia merupakan
salah satu kunci utama keberhasilan pengembangan agribisnis. Setidaknya ada dua
alasan mengapa SDM memegang peran vital dalam agribisnis, pertama SDM
mempengaruhi efisien dan efektifitas usaha, kedua agribisnis lahir, tumbuh
berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Alasan diatas menimbulkan
kesadaran bahwa sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik, dengan sistem
rancangan formal untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif
atau dengan kata lain perlu adanya Manajemen SDM.
3.
IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan modal dasar ketiga yaitu sebagai pengetahuan dan teknologi yang
digunakan sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam. Penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan terkait dengan ketersediaan, kesesuaian dan
keberlanjutan penerapannya. Pengetahuan dan teknologi tidak berarti harus
teknologi mutakhir dan canggih, tetapi yang cocok, yang dapat diterapkan dan
dikembangkan sendiri oleh masyarakat agribisnis. Alih teknologi harus
dipelajari, diadopsi atau dimodifikasi, dikembangkan, dan diterapkan. Masalah
mendasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi
adalah dukungan prasarana pertanian, sehingga masih ada hambatan introduksi
mesin-mesin pertanian. Pengelolaan SDA, pengaturan dan manejemen pengairan,
serta jalan-jalan transportasi pertanian perlu dikelola secara sungguh-sungguh
dan profesional.
4.
Pasar
Pasar merupakan muara dari
agribisnis sehingga diperlukan pemahaman mengenai pasar, pemasaran terutama
manajemen pemasaran untuk mendirikan, mengembangkan, mempertahankan dan
meregenerasikan sistem agribisnis. Pasar dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai
pertemuan permintaan dan penawaran, pasar dalam arti sederhana adalah tempat
terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) antara penjual dan
pembeli pada waktu dan tempat tertentu. Pasar terbentuk karena ada konsumen
yang membutuhkan produk dan ada produsen yang menawarkan produk sesuai
kebutuhan konsumen sehingga terjadi pasokan pertukaran produk dengan aliran
finansial atau transaksi. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan
produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah
dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
5.
Finansal / Modal Kerja
Aspek finansial merupakan salah satu tujuan sistem agribisnis selain
melestarikan lingkungan, membuka lapangan kerja, mengembangkan iptek, membuka
pasar dan mengembangkan organisasi. Dapat dikatakan ketahanan finansial
merupakan faktor pendukung untuk memulai agribisnis, untuk mengembangkan
agribisnis, untuk mempertahankan agribisnis, untuk regenerasi agribisnis.
Finansial secara internal berfungsi untuk modal kerja, investasi dan piutang
sedangkan secara eksternal finansial berfungsi untuk membangun ketahanan
finansial. Kedua performa ini akan meningkatkan kepercayaan pihak-pihak terkait
(agribusiness stakeholder) sekaligus penguasaan sistem agribisnis untuk
meningkatkan keunggulan posisi dalam persaingan.
6.
Organisasi / Kelembagaan
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok SDM yang melakukan kegiatan dan
memiliki hubungan kerja untuk mencapai tujuan bersama. Peran organisasi dalam
agribisnis dapat dikategorikan sebagai pelaku dan penunjang agribisnis. Pelaku
adalah yang terlibat langsung pada kegiatan agribisnis sedangkan penunjang
adalah yang tidak terlibat langsung pada kegiatan agribisnis. Bentuk organisasi
badan usaha agribisnis ada beberapa macam, pada umumnya berbentuk: Usaha perorangan; Firma; Persekutuan
Komanditer (CV); Perseroan Terbatas;
Badan Usaha Milik Negara; Perusahaan
Daerah; Koperasi; dan Yayasan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.