Wednesday, April 24, 2013

ELEMEN DALAM SISTEM AGRIBISNIS


ELEMEN DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Agribisnis dalam perspektif mikro terdiri dari beberapa elemen dasar. Elemen-elemen dalam sistem agribisnis merupakan unsur terkecil pembentuk sistem agribisnis. Di antara elemen saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi / perusahaan. Elemen sistem agribisnis adalah:
1.            Sumber Daya Alam & Lingkungan
2.            Sumber Daya Manusia
3.            Ilmu Pengetahuan & Teknologi
4.            Pasar
5.            Finansial/Modal Kerja
6.            Organisasi (kelembagaan)
1.        Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber daya alam dan lingkungan bagi agribisnis merupakan modal dasar pertama untuk dimanfaatkan atau diolah. Sumber daya alam dan lingkungan terkait erat dengan syarat tumbuh bagi tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, faktor tersebut ialah: lahan, energi sinar dalam bentuk cahaya dan panas, iklim atau suhu udara. Sumber daya alam merupakan faktor primer dalam agribisnis.
2.        Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan modal dasar kedua yaitu sebagai penggerak agribisnis baik aktif maupun pasif. Penyiapan sumber daya manusia merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pengembangan agribisnis. Setidaknya ada dua alasan mengapa SDM memegang peran vital dalam agribisnis, pertama SDM mempengaruhi efisien dan efektifitas usaha, kedua agribisnis lahir, tumbuh berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Alasan diatas menimbulkan kesadaran bahwa sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik, dengan sistem rancangan formal untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif atau dengan kata lain perlu adanya Manajemen SDM.
3.        IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan modal dasar ketiga yaitu sebagai pengetahuan dan teknologi yang digunakan sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terkait dengan ketersediaan, kesesuaian dan keberlanjutan penerapannya. Pengetahuan dan teknologi tidak berarti harus teknologi mutakhir dan canggih, tetapi yang cocok, yang dapat diterapkan dan dikembangkan sendiri oleh masyarakat agribisnis. Alih teknologi harus dipelajari, diadopsi atau dimodifikasi, dikembangkan, dan diterapkan. Masalah mendasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi adalah dukungan prasarana pertanian, sehingga masih ada hambatan introduksi mesin-mesin pertanian. Pengelolaan SDA, pengaturan dan manejemen pengairan, serta jalan-jalan transportasi pertanian perlu dikelola secara sungguh-sungguh dan profesional.
4.        Pasar
Pasar merupakan muara dari agribisnis sehingga diperlukan pemahaman mengenai pasar, pemasaran terutama manajemen pemasaran untuk mendirikan, mengembangkan, mempertahankan dan meregenerasikan sistem agribisnis. Pasar dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai pertemuan permintaan dan penawaran, pasar dalam arti sederhana adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) antara penjual dan pembeli pada waktu dan tempat tertentu. Pasar terbentuk karena ada konsumen yang membutuhkan produk dan ada produsen yang menawarkan produk sesuai kebutuhan konsumen sehingga terjadi pasokan pertukaran produk dengan aliran finansial atau transaksi. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
5.        Finansal / Modal Kerja
Aspek finansial merupakan salah satu tujuan sistem agribisnis selain melestarikan lingkungan, membuka lapangan kerja, mengembangkan iptek, membuka pasar dan mengembangkan organisasi. Dapat dikatakan ketahanan finansial merupakan faktor pendukung untuk memulai agribisnis, untuk mengembangkan agribisnis, untuk mempertahankan agribisnis, untuk regenerasi agribisnis. Finansial secara internal berfungsi untuk modal kerja, investasi dan piutang sedangkan secara eksternal finansial berfungsi untuk membangun ketahanan finansial. Kedua performa ini akan meningkatkan kepercayaan pihak-pihak terkait (agribusiness stakeholder) sekaligus penguasaan sistem agribisnis untuk meningkatkan keunggulan posisi dalam persaingan.
6.        Organisasi / Kelembagaan
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok SDM yang melakukan kegiatan dan memiliki hubungan kerja untuk mencapai tujuan bersama. Peran organisasi dalam agribisnis dapat dikategorikan sebagai pelaku dan penunjang agribisnis. Pelaku adalah yang terlibat langsung pada kegiatan agribisnis sedangkan penunjang adalah yang tidak terlibat langsung pada kegiatan agribisnis. Bentuk organisasi badan usaha agribisnis ada beberapa macam, pada umumnya berbentuk:  Usaha perorangan; Firma; Persekutuan Komanditer (CV);  Perseroan Terbatas; Badan Usaha Milik Negara;  Perusahaan Daerah; Koperasi; dan Yayasan.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com