DAMPAK RADIOAKTIF PADA MATERI DAN MAKHLUK HIDUP
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif
adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat
terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya
dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan
gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu
partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif
pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen
tulang dan 131J.
1.
Pengaruh Radiasi pada Materi
Radiasi menyebabkan penumpukan energi pada materi
yang dilalui. Dampak yang ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi,
atau pemutusan ikatan kimia.
Ionisasi : dalam hal ini partikel radiasi menabrak
elektron orbital dari atom atau molekul zat yang dilalui sehingga terbentuk ion
positif dan elektron terion.
Eksitasi : dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan
elektron terlepas dari atom atau molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat
energi yang lebih tinggi.
Pemutusan Ikatan Kimia : radiasi
yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai energi yang dapat memutuskan
ikatan-ikatan kimia.
2.
Pengaruh Radiasi pada makhluk hidup
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada makhluk
hidup relatif kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini
karena sinar radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia
penting atau membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting
misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada
struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan
kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau makhluk hidup juga
bergantung pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan
akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang
lebih lama.
Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan,
misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu,
dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau
radioisotop. Orang yang tinggal di sekitar instalasi nuklir juga mendapat
radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom
nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan
struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup
baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
PEMANFAATAN RADIOAKTIF
Sebagai perunut, radioisotop ditambahkan ke dalam
suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun
sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti
isotop stabilnya, sehingga radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu
senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.
1.
Bidang kedokteran
Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut
untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99),
talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133)
dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap
terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati
dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat
pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama
untuk mendeteksi kerusakan jantung 1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok,
hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk
mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke dalam
pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah
ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tersebut.
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
P-32 untuk penyakit mata, tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan
sel darah merah. Kadang-kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga
digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga
digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.
2.
Bidang lndustri
Untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada mesin
selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini,
piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif
dari bahan yang sama.
3.
Bidang Hidrologi
1. Mempelajari kecepatan aliran
sungai.
2. Menyelidiki kebocoran pipa air
bawah tanah.
4.
Bidang Biologis
1. Mempelajari kesetimbangan
dinamis.
2. Mempelajari reaksi
pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis.
4. Radioisotop sebagai sumber radiasi.
rata-r
�ms0��0�os de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala
dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
3.
Sumber radiasi internal yang berasal dari
dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa
juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka.
Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40,
Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak
berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur
K-40.
- Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan
ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari
sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit
radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).
Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara
nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi
fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi
alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan
akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus
listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung
hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukkan pada bahan
target.
A.
RADIOAKTIFITAS YANG DIREKOMENDASIKAN
Berdasarkan ketentuan International Atomic Energy
Agency, zat radioaktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion
dengan aktifitas jenis lebih besar dari 70 kilo Becquerel per kilogram atau 2
nanocurie per gram. Angka 70 kBq/kg atau 2 nCi/g tersebut merupakan patokan
dasar untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umumnya. Jadi untuk
radioaktif dengan aktifitas lebih kecil dapat dianggap sebagai radiasi latar
belakang.
Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja
radiasi tidak boleh melebihi 50 milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis
radiasi yang diterima oleh masyarakat pada umumnya tidak boleh lebih dari 5
milisievert per tahun.
Di koran-koran dan televisi, kita sering melihat
artikel-artikel atau tayangan yang berkaitan dengan nuklir, apakah itu mengenai
rencana pembangunan PLTN di Muria atau mengenai kebocoran air radioaktif dari
PLTN Jepang setelah diguncang gempa. Sering diberitakan pula mengenai
kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni Sovyet yang menyebabkan kerusakan
lingkungan, dan menyebabkan penyebaran zat radioaktif kemana-mana. Juga
bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita mendengar kata radiasi nuklir
atau unsur-unsur radioaktif pada tayangan tersebut, yang terbayang dalam benak
kita adalah ledakan bom atom, orang yang terkena kanker dan bayangan-bayangan
mengerikan lainnya. Padahal, kalau kita membaca buku fisika atau kimia mengenai
radiasi nuklir dan partikel radioaktif (radionuklida), kita akan tahu bahwa
sebenarnya yang kita makan, kita hirup dan kita serap sehari-hari juga
mengandung hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau partikel radioaktif bukanlah
semata-mata sesuatu yang terpendam di bumi dan diambil orang untuk membuat bom
atom atau untuk mencemari lingkungan dengan air radioaktif, seperti yang banyak
dipropagandakan.
om ata�lkx��@�tapi hanya berpindah ke tingkat
energi yang lebih tinggi.
Pemutusan Ikatan Kimia : radiasi
yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai energi yang dapat memutuskan
ikatan-ikatan kimia.
2.
Pengaruh Radiasi pada makhluk hidup
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada makhluk
hidup relatif kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini
karena sinar radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia
penting atau membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting
misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada
struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan
kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau makhluk hidup juga
bergantung pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan
akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang
lebih lama.
Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan,
misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu,
dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau
radioisotop. Orang yang tinggal di sekitar instalasi nuklir juga mendapat
radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom
nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan
struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup
baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
B.
PEMANFAATAN RADIOAKTIF
Sebagai perunut, radioisotop ditambahkan ke dalam
suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun
sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti
isotop stabilnya, sehingga radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu
senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.
1.
Bidang kedokteran
Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut
untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99),
talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133)
dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap
terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati
dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat
pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama
untuk mendeteksi kerusakan jantung 1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok,
hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk
mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke dalam
pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah
ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tersebut.
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
P-32 untuk penyakit mata, tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan
sel darah merah. Kadang-kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga
digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga
digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.
2.
Bidang lndustri
Untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada mesin
selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini,
piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif
dari bahan yang sama.
3.
Bidang Hidrologi
1. Mempelajari kecepatan aliran
sungai.
2. Menyelidiki kebocoran pipa air
bawah tanah.
4.
Bidang Biologis
1. Mempelajari kesetimbangan
dinamis.
2. Mempelajari reaksi
pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis.
4. Radioisotop sebagai sumber radiasi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.