Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi tujuan dan pembatas.
Sifat proporsional
dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau penggunaan
sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai variabel. Jika
harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka
sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah
besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika
penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka
sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
Sifat additivitas
mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara berbagai
aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang pada model.
Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala).
Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung
kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat
additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masing-masing
variabel keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua
produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan
mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat
additivitas tidak terpenuhi.
Sifat divisibilitas
berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang level fraksional,
sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.
Sifat kepastian menunjukkan
bahwa semua parameter model berupa konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan
maupun fungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai
dengan peluang tertentu.
Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu
dapat dipenuhi. Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam
pemrograman linier diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal
yang diperoleh.
Formulasi
Permasalahan
Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari
sistem relevan dan mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan
dengan jelas. Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan
tujuan, sumber daya yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin (kegiatan
atau aktivitas), batasan waktu pengambilan keputusan, hubungan antara bagian
yang dipelajari dan bagian lain dalam
perusahaan, dan lain-lain.
Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat
penting dalam formulasi masalah. Untuk membentuk tujuan optimalisasi,
diperlukan identifikasi anggota manajemen yang benar-benar akan melakukan
pengambilan keputusan dan mendiskusikan pemikiran mereka tentang tujuan yang
ingin dicapai.
Pembentukan model
matematik
Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami
permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis.
Pendekatan konvensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun
model matematik yang menggambarkan inti permasalahan. Kasus dari bentuk cerita
diterjemahkan ke model matematik. Model matematik merupakan representasi
kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi sebagai fungsi variabel
keputusan. Model matematika permasalahan
optimal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan optimasi.
Model matematik tujuan selalu menggunakan bentuk persamaan. Bentuk persamaan digunakan karena kita ingin mendapatkan
solusi optimum pada satu titik. Fungsi tujuan yang akan dioptimalkan hanya
satu. Bukan berarti bahwa permasalahan optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan.
Tujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu. Tetapi pada bagian ini kita hanya
akan tertarik dengan permasalahan optimal dengan satu tujuan.
Bagian kedua merupakan model matematik yang
merepresentasikan sumber daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa berbentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan (≤ atau
≥). Fungsi pembatas disebut juga sebagai konstrain. Konstanta (baik sebagai
koefisien maupun nilai kanan) dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan
dikatakan sebagai parameter model. Model matematika mempunyai beberapa
keuntungan dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara verbal. Salah satu
keuntungan yang paling jelas adala model matematik menggambarkan permasalahan
secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat struktur keseluruhan permasalahan
lebih mudah dipahami, dan membantu mengungkapkan relasi sebab akibat penting.
Model matematik juga memfasilitasi yang berhubungan dengan permasalahan dan
keseluruhannya dan mempertimbangkan semua keterhubungannya secara simultan.
Terakhir, model matematik membentuk jembatan ke penggunaan teknik matematik dan
komputer kemampuan tinggi untuk menganalisis permasalahan.
Di sisi lain, model matematik mempunyai kelemahan. Tidak semua karakteristik sistem dapat dengan mudah
dimodelkan menggunakan fungsi matematik. Meskipun dapat dimodelkan dengan
fungsi matematik, kadang-kadang penyelesaiannya sulit diperoleh karena
kompleksitas fungsi dan teknik yang dibutuhkan.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN OPERASI
Tujuan:
Setelah
mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan
analisis keputusan aspek operasi
2. Memahami
desain operasional
3.
Mendeskripsikan proses keputusan operasi
4. Menyusun
perencanaan dan pengendalian operasi
5. Menjelaskan berbagai aspek dalam kualitas
PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASI
Istilah produksi secara historis merujuk kepada perusahaan
yang terlibat dalam produksi barang-barang. Konsep ini kita gunakan baik untuk
jasa maupun barang. Banyak kebutuhan dan kenyamanan yang kita perlukan, dari
pemadam kebakaran dan perawatan kesehatan sampai pengantara surat dan makanan
cepat saji, semuanya diproduksi oleh operasi jasa.
Service Operation/Operasi
Jasa
Operasi jasa
merupakan kegiatan memproduksi jasa-jasa nyata maupun tidak nyata. Seperti hiburan, transportasi dan pendidikan. Jasa biasanya diproduksi dan
dikonsumsi pada saat yang bersamaan, tidak ada persediaan yang disimpan.
Seperti salon kecantikan memproduksi pemotongan rambut yang langsung
dikonsumsi. Jasa memiliki interaksi dengan peanggan yang tinggi. Jasa
seringkali sulit distandarisasi dan bisa seefisien seperti yang kita mau karena
interaksi pelanggan memerlukan keunikan.
Goods
Production (Produksi Barang)
Memproduksi
produk-produk berwujud. Seperti radio, surat kabar, bis dan buku teks. Jika
dibandingkan dengan jasa, barang bisa dijual kembali, dapat disimpan. Sedangkan
proses produksinya terpisah dari konsumsi. Beberapa aspek dari barang yang
diproduksi, mutunya dapat diukur. Didalam proses penjualan barang hasil
produksi memerlukan interaksi yang rendah dengan pelanggan.
Proses Operasi
Serangkaian
metoda dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa. Atau
dapat juga dikatakan sebagai suatu cara, metode maupun teknik bagaimana
penambahaan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan.
Dalam kegiatan operasi banyak proses produksi yang diperlukan, yang semuanya
sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan.
ANALISIS
KEPUTUSAN ASPEK OPERASI
1. Keputusan
Disain Produk.
Bentuk dan
ukuran produk akan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hubungannya dengan
program pemasaran produk perusahaan tersebut. Bentuk dan ukuran produk yang
serasi serta sesuai dengan selera konsumen akan lebih cepat dan mudah terjual daripada
bentuk dan ukuran produk yang tidak disukai oleh para konsumen.
Penyusunan
desain bentuk dan ukuran produk ini disamping merupakan faktor teknis juga
mengandung unsur seni, maka dalam penyusunan desain bentuk dan ukuran produk
dalam suatu perusahaan diperlukan adanya dasar pengetahuan teknis dan arsitektur
yang memadai.
Termasuk di
dalam masalah penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini adalah masalah
kualitas dari produk yang akan diproduksikan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian kualitas produk ini adalah suatu jumlah dari atribut yang dimiliki
oleh produk yang bersangkutan.
2. Peramalan
Permintaan.
Peramalan
adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan
memerlukan pengambilan data histories dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis. Bisa jadi berupa prediksi subyektif
atau intuitif tentang masa depan. Atau peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis
yang disesuaikan dengan penilaian yang baik oleh manajer. Peramalan biasanya
dikelompokkan oleh horison waktu masa depan yang mendasarinya. Tiga kategori
yang bermanfaat bagi manajer
operasi adalah:
a. Peramalan
jangka pendek, rentang waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang
dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan
pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat
produksi.
b. Peramalan
jangka menengah, peramalan jangka menengah biasanya berjangka tiga bulan
hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan,
perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai
rencana operasi.
c. Peramalan
jangka panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau lebih; digunakan
dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau
ekspansi dan penelitian serta pengembangan.
3. Keputusan
Kapasitas Operasi.
Jumlah suatu
produk yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan pada kondisi kerja normal
merupakan kapasitasnya. Kapasitas suatu perusahaan bergantung pada seberapa
banyak orang yang diperkerjakan serta jumlah dan
ukuran fasilitasnya. Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu
kapasitas perusahaan sedikit melebih permintaan normal akan produk-produknya.
Jika kapasitas terlalu kecil untuk dapat memenuhi permintaan, perusahaan harus dapat
mengalihkan konsumennya. Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan akan
menghaamburkan uang dengan cara memelihara suatu pabrik yang terlalu besar,
dengan memelihara permesinan dalam lini secara berlebihan atau dengan cara
memperkerjakan terlalu banyak pekerja.
4.
Pola Produksi.
Pola
produksi didefinisikan sebagai ditribusi dari tahunan ke dalam periode yang
lebih kecil. Misalnya bulanan atau mingguan atau unit waktu yang lainnya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan pola produksi ini adalah bagaimana jumlah
produksi selama satu tahun ini akan didistribusikan ke dalam masing-masing
bulan, minggu dan sebagainya.
Secara
umum terdapat tiga pola produksi yang ada dalam perusahaan, yaitu:
a.
Pola produksi konstan
Pola
produksi konstan merupakan suatu distribusi dari jumlah produksi selama satu
tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari
bulan-ke bulan tersebut adalah sama atau relatife sama
b.
Pola produksi bergelombang
Pola
produksi bergelombang merupakan suatu distribusi setiap bulan, dimana jumlah
produksi dari bulan ke bulan tersebut adalah selalu berubah mengikuti perubahan
tingkat penjualan dalam perusahaan yang bersangkutan.
c.
Pola produksi moderat
Pola
produksi moderat nerupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun
ke dalam jumlah produksi setiap bulan di mana baik jumlah produksinya maupun
jumlah persediaan barang jadi yanga da dalam perusahaan yang bersangkutan ini
akan berubahubah untuk menutup perubahan-perubahan yang ada di dalam penjualan
produk perusahaan tersebut.
5.
Keputusan Lokasi Operasi.
Pabrik
sebagai tempat dari fungsi teknis perusahaan berada, sangat penting untuk
direncanakan lokasinya dengan tepat. Apabila di dalam pemilihan lokasi pabrik
ini manajemen perusahaan tidak dapat menyusun pertimbangan dan analisis yang
cukup teliti, maka akan terjadi adanya kemungkinan kesalahan dalam penentuan
pemilihan lokasi pabrik.
Faktor-faktor
utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik:
a.
lokasi sumber bahan baku
b.
lokasi pasa produk perusahaan
c.
fasilitas transportasi dan biayanya
d.
tersedianya tenaga kerja
e.
adanya pembangkit tenaga
f.
peraturan dan pajak lokal
g.
kondisi kehidupan masyarakat
6.
Keputusan Layout Pabrik.
Apabila
lokasi telah ditentukan, maka manajer harus memutuskan tata ruang atau layout
dari pabrik. Layout menentukan apakah suatu perusahaan dapat cepat
tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atas lebih produk yang berbeda
atau apabila sadar bahwa mereka tidak dapat menyamai kecepatan produksi para
pesaingnya.
Perencanaan
tata ruang untuk memproduksi barang Dalam fasilitas yang memproduksi
barang-barang, tata ruang harus direncanakan dalam tiga jenis ruang yang
berbeda,
a.
tata ruang untuk proses; pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan
peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya.
b.
tata ruang selular; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk
memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.
c.
tata ruang produk; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk
memindahkan sumber daya melalui serangkaian tehap yang lancar dan tetap.
d.
lini perakitan; tata ruang produk yang memindahkan produknya tahap demi tahap
melalui suatu pabrik dalam ban berjalan atau peralatan lain sampai barang
tersebut jadi.
7.
Denah Lokasi.
Denah
lokasi diperlukan sebagai bentuk gambaran dari tata ruang tempat kegiaan
produksi. Denah yang dibuat dapat lebih memudahkan proses pengerjaan tata ruang
produksi. Karena dalam denah lokasi telah digambarkan tempat-tempat atau posisi
yang akan dijadikan sebagai tempat peletakan alat-alat produksi. Sehingga
ketika dilakukan penataan ruangan, maka dapat langsung dilakukan penataan
sesuai dengan yang telah digambarakan.
8.
Keputusan Penentuan Jumlah dan Jenis Peralatan.
Jumlah
peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat tergantung dari kebutuhan
produksi itu. Apabila dalam ruangan itu bagian pemotongan kayu, maka peralatan
yang dibutuhkan adalah mesin pemotong, gergaji, palu dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan ruangan yang lain, akan membutuhkan jumlah peralatan sesuai
deng pekerjaan yang dilakukan.
9.
Keputusan Luas Area.
Luas
area menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi. Karena apabila luas
area tidak mencukupi akan mengganggu aktivitas produksi. Untuk itu penentuan
luas area untuk kegiatan produksi harus diperhitungkan dengan matang. Unit-unit
produksi harus jelas ukurannya sehingga dapat dilakukan perkiraan terhadap luas
area yang diperlukan.
RENCANA OPERASI
1.
Penjadwalan.
Apabila
rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci maksud
dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus
mengembangkan daftar jam untuk mendapatkan sumber daya. Aspek operasi ini
disebut penjadwalan. Jadwal produksi induk adalah jadwal yang memperlihatkan
produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai, dan sumber daya
apa yang akan digunakan.
2.
Manajemen Persediaan.
Persediaan
merupakan salah satu asset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan
sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Semua organisasi mempunyai
beberapa jenis system perencanaan dan pengendalian persediaan. Berikut adalah
fungsi dari persediaan:
- Untuk memberikan stok
barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul
dari konsumen
- Untuk memasangkan produksi dengan
distribusi
- Untuk mengambil keuntungan dari
potongan jumlah
- Untuk melakukan hedging terhadap
inflasi dan perubahan harga
- Untuk menghindari dari kekurangan
stok yang terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan dll.
- Untuk menjaga agar operasi dapat
berlangsung dengan baik.
Berdasarkan
jenisnya, persediaan dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu persediaan
bahan mentah, persediaan barang-barang dalam proses, persediaan MRO
(perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi) dan persediaan barang jadi.
3.
Manajemen Proyek.
Seringkali
proyek satu waktu adalah tantangan yang berat untuk manajer operasi. Proyek
khusus yang memerlukan waktu bulanan, atau tahunan biasanya dibuat di luar
system produksi normal.
Organisasi
proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menangani banyak pekerjaan dan
seringkali dibubarkan pada saat proyek telah selasai. Manajemen proyek besar
mencakup tiga fase:
a.
Perencanaan; ini meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek, dan
organisasi tim
b.
Penjadwalan; ini menhubungkan orang, uang, dan supplies ke aktivitas khusus dan
menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya
c.
Pengendalian; disinilah perusahaan mengawasi sumber dayanya, biayanya, kualitas
dan anggaran.
4.
Pengawasan Kualitas.
Kualitas
sebuah produk atau jasa sangat perlu diperhatikan. Dengan baiknya kualitas yang
diberikan kepada konsumen, maka akan medatangkan kepuasan pada mereka. Pada
proses produksi kegiatan pengawasan kualitas sering dilakukan. Ini dilakukan
sebagai upaya menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Manajemen
kualitas total mencakup semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang
atau jasa berkualitas tinggi ke dalam tempat pasar. Dengan memonitor produk dan
jasanya, suatu perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya. Akan
tetapi, pertama-tama, para manajer harus menetapkan standar dan pengukuran
kualitas secara spesifik.
5.
Metoda Jaminan Mutu Sistem Standar.
Kompetisi
yang semakin intens telah merangsang beberapa pertimbangan baru dalam manajemen
kualitas. Di antara pertimbangan tersebut adalah timbulnya standar kualitas
internasional dan perancangan kembali secara radikal dari proses-proses bisnis
untuk memperbaiki produk. Pendekatan ketiga menekankan pada kebutuhan akan
program-program perbaikan kualitas untuk menunjukkan manfaat moneter.
ISO
9000
Suatu
program sertifikasi yang memperlihatkan kenyataan bahwa suatu pabrik,
laboratorium atau kantor telah memenuhi serangkaian persyaratan manajemen
kualitas yang ditetapkan oleh International Organization for
Standardization. ISO 9000 memudahkan perusahaan untuk mendemonstrasikan
bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang didokumentasikan untuk pengujian
produk, pelatihan pekerja, menyimpan berkas, dan memperbaiki kerusakan produk.
Untuk mendapatkan sertifikat, perusahaan harus mendokumentasikan prosedur-prosedur
yang diikuti oleh para pekerja pada setiap tahap produksi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.