PADA SINTESA BIODISEL DARI MINYAK JARAK
I. PENDAHULUAN
Penggunaan energi di Indonesia, sampai saat ini masih tergantung pada minyak bumi; yaitu sebesar 38% dari total energi, 33% menggunakan batu bara, 16% menggunakan gas bumi, 10% hidrokarbon dan 3% dari lain- lain sumber. Sementara itu cadangan ebergi di Indonesia dan Dunia terbatas, sedangkan kebutuhan manusia akan energi, semakin lama semakin meningkat. Kelangkaan BBM ,e,icu pemerintah untuk mengimpor minyak mentah dari luar negeri, berarti akan berakibat naikknya harga BBM di Indonesia. Disamping bangsa Indonesia harus membeli BBM dengan harga mahal, kenaikkan BBM akn menyebabkan kenaikan harga kebutuhan hidup di Indonesia ( Hilyati, 2003). Namun demikian, disisi lain, kelangkaan BBM di Indonesia dapat dijadika pemicu pencarian berbagai sumber energi alternatif.
Negara Indonesia merupakan Negara agraris, sekitar 70% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dengan keadaan seperti ini banyak penelitian telah dilakukan untuk membuat bahan bakar minyak yang bersumber dari minyak nabati. Salah satu tanaman yang dapat diubah menjadi bahan bakar minyak (biodisel) adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Dalam setiap gram biji jarak, mengandung 59 -70 % minyak, 15 – 2- % protein dan 5- 10 % Karbohidrat. Minyak jarak diperolh dengan cara mengeringkan biji jarak pagar ( biasanya memakai tenaga sinar matahari) . Setelah itu dipres atau ditempa, sehingga keluar minyak yang disebut dengan minyak jarak mentah (crude castor oil), selanjutnya diolah, den diperoleh minyak jarak murni.(Masromin dan Iit Rudiarso, 2004).
Biodisel adalah energi yang
terbarukan, yang tidak akan habis, selama masih tersedia bahan bakunya,
merupakan energi yang ramah lingkungan, karena mampu mengeliminasi emisi gas
buang, karena tidak mengandung gas SO2 dan PbO. Dan dengan
didirikannya industri biodisel, akan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
(menyerap banyak tenaga kerja), disamping itu sintesa biodisel dari minyak
jarak merupakan proses yang mudah./ sederhana.
Meskipun
sintesa biodisel dengan bahan dasar minyak jarak termasuk katagori proses yang
mudah, namun agar diperoleh hasil yang
optimal, perlu dipikirkan aspek perancangan
terhadap alat- alat yang digunakan.
Salah satu alat yang digunakan dalam sintesa biodisel menjadi minyak
jarak adalah Reaktor. Makalah ini membahas mekanisme penentuan
spesifikasi reaktor pada sintesa biodisel daeri minyak jarak.
II. PEMBAHASAN
A. Biodisel
Secara
sederhana, biodisel didefinisiskan sebagai bahan baka alternative yang
diproduksi dari bahan baku
yang terbarukan, selain dari bahan baku
minyak bumi. Penggunaan biodisel memberikan beberapa keuntungan , antara lain
adalah: (1) tidak memerlukan modifikasi mesin disel yang telah ada, (2)
menghasilkan emisi CO2, SO2, CO dan hidrokarbon yang
lebih rendah dibandingkan dengan emisi petroleum disel, (3) tidak memperparah
efek rumah kaca, (4) kandungan energi hampir sama dengan kandungan energi
petroleum disel, (5) bilangan setan lebih tinggi dari pada petroleum disel , (6)
penyimapan mudah, karena kekentalannya rendah, (7) termasuk bahan bakar yang
terbarukan, (8) biodegradable dan tidak
beracun.
B. Sintesa biodisel dari minyak
jarak
Minyak
jarak tidak bisa digunakan secara langsung sebagai bahan bakar cair, karena memliki
kekentalan yang tinggi dan angka setan yang rendah. Oleh karena itu, harus
diubah menjadi senyawa lain , agar kekentalan rendah dan angka setannya tinggi.
( Soerawidjaja, 2003). Menurut Prakoso, dkk. ( 2003), salah satu
cara untuk mengubah minyak jarak menjadi senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak
(biodisel) adalah dengan reaksi transesterifikasi.
Alkil Ester yang terdapat dalam minyak
jarak, direaksikan dengan metanol, dengan mengggunakan katalis larutan NaOH, akan
menghasilkan ester (biodisel) dan gliserol. Reaksi yang terjadi mengikuti
persamaan reaksi sebagai berikut.
CH2
– OOC – R1 R1 –
COO – R’ CH2 - OH
Kat
CH2
– OOC – R2 + 3 R’OH --à R2 –
COO – R’ + CH2 - OH
CH2 – OOC – R3 R3 –
COO – R’ CH2 - OH
Trigliserida Etanol Ester Gliserol
Hasil
yang keluar dari reaktor, berupa biodisel kotor, yang merupakan campuran dari
biodisel, gliserol dan NaOH . Campuran ini dimurnikan dalam sentrifuse, untuk menghilangkan gliserol dari
campuran. Untuk mendapatkan biodisel dengan kemurnian tinggi, bahan yang keluar
dari sentrifuse, dimasukkan ke dalam menara distilasi. Menurut Sukarsono,(2007), industri biodisel
dengan bahan dasar minyak jarak mempunyai prospek yang cukup cerah.
C. Penentuan
Spesifikasi Reaktor pada Sintesa
Biodisel dari Minyak Jarak
Reaktor ynag
digunakan dalam sintesa biodisel dari etanol berupa Reaktor Alir tangki
Berpengaduk (RATB), yang beroperasi pada suhu 60 0C dan tekanan 1
atm. Karena sifat reaksi adalah eksotermal, maka untuk mengendalikan suhu
operasi, reaktor dilengkapi dengan jaket pendinginSpesifikasi reaktor yang
digunakan pada sintesa biodisel dari minyak jarak meliputi: 1). ukuran tangki ( volume, diameter, tinggi, tebal tangki, serta
ukuran tutup reaktor/ head) , 2) sistem pengadukan ( diameter
pengaduk, kecepatan putaran pengaduk,
dan daya motor pengaduk), dan 3) ukuran jaket pendingin.
1) Ukuran Tangki
(1). Volume reaktor dihitung dengan
persamaan = Vt = Vc x Fd
Dengan : Vc = Volume bahan dalam reaktor = Fv x t
Fv =
kecepatan volumetrik bahan masuk reaktor
= Fm/ Rc
Fm =
Kecepatan masa yang masuk
= masa (
Minyak jarak + Etanol + NaOH + Air)
=
801, 891 kg/ jam
t
= waktu tingal bahan dalam reaktor = 2 jam
Fd = Faktor design = 1,2
R camp = 915,213 kg/m3
Hasil perhitungan adalah:
Vc = 878,18 liter/jam x 2 jam =
1752,36 liter
Sehingga Vt = 1752,36 liter x 1,2 = 2102, 832 liter = 2,10 m3
(2). Menghitung diameter tangki ( Dt)
Diambil rasio antara (tinggi/ diameter) tangki
= (Ht/Dt) = 1,5/1
Volume reaktor total = vol tangki + vol tutup = Vt + Vh
Dengan Vh = volume tutup reaktor
Setelah dihitung, didapatkan Dt = 1,13 m
(3). Menghitung tinggi tangki (Ht)
Tinggi tangki = Ht = 1,5 Dt + 0,5 Dt = 2,26
m
(4). Menghitung tebal tangki (Tt)
Tebal dinding reaktor dihitung
dengan persamaan:
Tt = (P x ri) / ((f x E) – (0,6 P)) + C
Dengan P = Tekana dalam reaktor = 22,05 psi
ri = jari- jari tangki =
0,5 (1,13) m = 0,5 (44,768) in = 22,335 in
f = 13750 psi (Brownell and Young, 1979: 254)
E = 0,80 ( Brownell andYoung, 1979: 254)
C = faktor keamanan design
= 0,125 ( Brownell and
Young, 1979: 254)
Setelah dihitung, diperoleh harga
Tt = 0,1698 in,
Digunakan Tt = 0,25 in ( Brownell and Young, 1979: 93)
(5) Tebal tutup reaktor tebal
tutup tangki = Th
Dihitung dengan persamaan :
((2.P.ri)/ (2f.E – 0,2P)) + C
Setelah dihitung diperoleh harga Tt = 0,1697 in = 0,17 in.
2) SistemPengadukan
(1)
Diameter
pengaduk, (Dp)
Diameter pengaduk dihitung dengan
persamaan: Dt/Dp = 3/1
Sehingga Dp = 1,13/3 m = 0,37 m
(2)
Kecepatan
putaran pengaduk = N = 181 rpm
Kecepatan putaran pengadk
dihitung dengna persamaan :
N = (WELH/ 2 Dp) 0,5 x (600/ p
Dp)
Dengan WELH = Water Equivalent
Liquid Height
= ( r cairan/ r
air) x Dt
Dp = Diameter pengaduk =
0,37 m = 1,24 ft
r cairan =
92,20 km/ m3
r air = 999,972 kg/m3
Setelah dihitungdiperoleh WELH = 3,433 ft
Sehingga N = 181 rpm = 3,0183 rps
(3)
Daya motor
pengaduk (Dhp)
Daya yang diperlukan oleh motor
pengaduk dihitung dengan persamaan:
Dhp = P0.N3.
r. Dp5/ gc
Dengan: Dhp = daya motor pengaduk
= hp
gc
= Percepatan gaya
gravitasi = 32,2 ft/sec2
Dp = Diameter pengaduk
N =
Kecepatan putaran pengaduk = 181 rpm = 3,0183 rps.
Setelah dihitung, diperoleh harga
Dhp = 795,839 lb. ft/ sec = 1,4469 Hp
Bila diambil efisiensi motor E = 81,5 % ( Peters & Timmerhausse, 2003)
Maka Dhp = 1,4469/ 0,815 = 1,77 hp
3) Ukuran Jaket Pendingin
(1)
Diameter
jaket = Dj = 1,27 m,
Diameter jaket pendingin,
ditentukan dengan persamaan:
Dj = Do + 2 L = ( Dt + 2 ts) + 2 L
= 44,6748 in + (2 x 0,20525 in) + 2 x 2,5
in
= 50,0853 in = 1, 272 m = 1,27 m
(2)
Tinggi jaket
( Tj)
Tinggi Jaket pendingin dihitung dengan
persamaan:
Tj = Lj + Bj
Lj
dihitung dengan persamaan: Lj = A –(P/4) Do2..
Bj dihitung dengan persamaan : Bj =
b + L + tj
Dengan Tj = Tinggi jaket
pendidngin, in
Lj = tinggi shell
jaket, in
Bj = sumbu pendek head bottom , in
Do = diameter luar reaktor = 44,6748 in
b
= tinggi tutup reaktor = 11, 1685
in ( dihitung sebelumnya)
L = Jarak antara dinding reaktor
dengan jaket = 2,5 in (dihitung sebelumnya)
Berdasarkan
persamaan di atas, setelah dihitung, diperoleh harga Tj =
0,74 m
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.